Kampung Adat Wae Rebo. (Foto: Istimewa).

RUTENG, BERITA FLORES- Meski pemerintah pusat telah menerapkan kebijakan New Normal pasca merebaknya virus corona (Covid-19), namun salah satu objek wisata di Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT seperti Wae Rebo belum bisa dibuka untuk umum.

Destinasi Wae Rebo di Flores yang terletak pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut itu belum bisa diakses oleh para wisatawan pasca merebaknya virus corona di daerah itu.

Destinasi wisata yang terletak di atas bukit itu hampir diminati oleh seluruh lapisan masyarakat dunia. Hal tersebut tampak dari kian meningkatnya kunjungan para wisatawan setiap tahun baik domestik maupun mancanegara.

Karena keindahannya yang memesona, wisata alam ini bahkan dijuluki sebagai surga di atas awan dengan ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.

Meski sebelumnya tak pernah sepi pengunjung, namun belakangan ini, sejak merebaknya pandemi Covid -19, tingkat kunjungan wisatawan kian menurun secara drastis. Bahkan pemerintah memutuskan untuk menutup semua akses ke destinasi wisata, termasuk kampung unik Wae Rebo.

Walaupun pemerintah saat ini telah menerapkan kebijakan New Normal, namun tokoh masyarakat adat Wae Rebo termasuk Ketua Adat tidak ingin mengambil risiko untuk menerima kunjungan para wisatawan ke kampung mereka.

Ketua Lembaga Pelestarian Budaya Wae Rebo (LPBW), Frans Munir dalam pertemuan bersama warga Wae Rebo menuturkan, saat merebaknya pandemi Covid-19 hingga diterapkan kebijakan New Normal, maka dirinya tidak ingin mengambil risiko.

Oleh karena itu kata Frans, hingga saat ini izin kunjungan pecinta wisata destinasi Wae Rebo belum bisa dibuka kembali lantaran mengantisipasi agar bisa mencegah virus corona di daerah itu. Ia menjelaskan, penutupan destinasi itu berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan. Untuk saat ini, jika kondisi terus membaik, maka izin kunjungan baru ke situs warisan dunia itu bisa dibuka kembali.

“Kami tidak berani mengambil risiko, walaupun pemerintah sudah menerapkan New Normal, tetapi izin kunjungan kami masih tutup atau belum dibuka,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Wae Rebo pada Minggu, 5 Juli 2020.

Pada kesempatan itu, Frans pun berharap bahwa, semoga bencana pandemi ini segera berlalu seraya meminta pengertian baik dari seluruh pecinta destinasi wisata Wae Rebo atas situasi yang belum cukup stabil ini.

“Saya harap pandemi Covid-19 ini cepat berlalu dan kepada seluruh pecinta wisata Wae Rebo agar memahami secara baik atas situasi yang belum cukup stabil ini,” demikian harapan Frans.

Himbauan dan harapan senada disampaikan, Tokoh Adat Wae Rebo, Indra Pengecap Benyamin Burung. Ia menghimbau agar warga tetap tenang menghadapi bencana virus corona itu. Ia berharap, agar publik memiliki pengertian baik merespon situasi itu.

“Saya mohon warga tetap tenang menghadapi bencana Covid-19. Kami berharap para wisatawan bisa memahami kondisi yang belum stabil ini,” pungkas dia.

Ia mengatakan, belum dibukanya secara umum objek wisata Wae Rebo untuk menyelaraskan adaptasi dalam pencegahan dan penularan Covid-19, sembari menunggu kebijakan pemerintah daerah yang memiliki wewenang untuk merekomendasikan dibuka secara umum atau masih ditutup sementara waktu. (Fensi Valentinus/R11).

Previous articleTolak Tambang Semen, DPR RI Sebut NTT Itu “Nelayan, Tani, Ternak”
Next articleAda Lubang Besar Digali Pembohong di Lingko Ulung Serise

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here