BORONG,BERITA FLORES–Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan meminta pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk segera mengusulkan pembangunan sumur bor kepada Kementrian ESDM RI.
Menteri Jonan menjelaskan hal tersebut saat menghadiri acara Peresmian BBM Satu Harga di SPBU Pocoranaka, Kabupaten Manggarai Timur pada Jumat,10 Mei 2019.
Mantan Menteri Perhubungan RI itu, mengatakan, pembangunan sumur bor itu bertujuan untuk menjawab masalah krisis air minum bersih di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pihaknya merencanakan bakal membangun sebanyak 500 Sumur Bor di seluruh wilayah NTT dalam kurun waktu selama lima tahun ke depan. Menurut dia, manfaat sumur bor ini sangat menguntungkan bagi masyarakat NTT.
“Saya mohon dengan bapak Wakil Gubernur, dari 2020 sampai 2025 segera diusulkan. Pak Wagub segera usul. Karena setahu saya NTT tidak pernah mengusulkan itu,” ungkap Jonan.
Menteri Jonan pun meminta Pemprov NTT untuk melakukan pemetaan lokasi berdasarkan analisis kebutuhan untuk mengusulkan pembangunan sumur bor.
“Maunya di titik mana. Kumpulkan para bupati atau Wali Kota usulkan itu. Satu tahun 100 sumur bor sehingga selama 5 tahun bisa mencapai 500 sumur bor. Nah untuk itu bisa melayani air bersih sebanyak 2 juta jiwa,” pinta Jonan.
Menurut dia, Provinsi NTT memperoleh sebanyak 50 buah sumur bor pada tahun 2019 dari Kementerian ESDM RI. Pada tahun 2020 hingga 2025 Kementerian ESDM akan mengalokasikan 100 buah setiap tahun.
“Kalau 2020 saya komit pak. Sehingga dari 750 buah sumur bor dari Kementerian ESDM, 100 untuk NTT setiap tahun. Jadi, ini bukan kampanye. Kampanye sudah lewat,” lanjut dia.
“Jadi kalau bapak perlu, minta 100 buah setiap tahun, kami akan alokasikan itu,”
Ia menjelaskan bahwa, Presiden Joko Widodo akan memprioritaskan program tersebut untuk mengatasi masalah krisis air minum bersih di NTT. Juga memenuhi kebutuhan akan air minum bersih warga NTT.
“Silahkan bapak tulis. Kalau bisa dengan wilayah Desa. Soal titiknya kami akan cari sendiri, bapak hanya tulis saja. Kalau minta 500 titik kami hanya butuh 10 lembar surat. Cuma itu saja. Saya tidak minta proposal atau yang lain-lain,” ucapnya.
Ia pun berharap kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten untuk selalu proaktif dalam merespon program tersebut pemerintah pusat. Menurut dia, program pembangunan sumur bor sangat penting.
“Orang kalau tidak ada BBM masih bisa jalan kaki. Bisa naik sepeda, masih bisa juga naik kuda. Begitu pun juga listrik. Kalau tidak ada listrik, kita bisa pakai lilin. Kalau tidak ada air, masa minum air kelapa seumur hidup. Ini yang kami dorong. Kami mau, pada tahun 2024 NTT tidak ada lagi kesulitan air,” ucap Jonan.
Penulis : Efren Polce