Ermelinda Insana (37) didampingi ibundanya Edilta Jenaut (60). (Foto: Rosis Adir).

BORONG, BERITA FLORES – Ermelinda Insana (37), warga Kampung Munda, Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT, mengalami sakit parah sejak tiga bulan lalu. Kini kondisinya sungguh memprihatinkan karena perutnya terus membengkak dan membesar.

Ibu dari Ermelinda, Edilta Jenaut (60) mengatakan, anaknya mulai mengalami sakit sejak Februari 2020 lalu. Ia mengakui, Ermelinda sering merasa kesakitan tepat di bagian rusuk kanan, pinggang dan di area perut.

“Menstruasinya tidak lancar,” ujar Edilta kepada wartawan, pada Senin siang, 9 November 2020.

Edilta menuturkan bahwa, putrinya itu mulai sakit parah ketika perutnya mulai membengkak bahkan terus membesar sejak Agustus 2020 lalu. Kala itu, buah hatinya itu juga mulai mengeluh sakit ulu hati. Kini, ia mengakui bahwa, tidak bisa berbuat banyak saat melihat kondisi anaknya yang semakin menderita.

“Mau bawa ke rumah sakit, belum ada uang,” keluh dia.

Menurut Edilta, satu-satunya langkah yang bisa diambil adalah melalui pengobatan secara tradisional. Meskipun sekitar delapan bulan Ermelinda menjalani pengobatan secara tradisional di kampungnya, namun hingga saat ini tidak mengalami perubahan. Bahkan belum ada tanda-tanda kesembuhan.

Ia menuturkan, berbekal uang sebanyak satu juta rupiah hasil penjualan kemiri, sang ibunda memutuskan untuk membawa anaknya ke Klinik Pratama St. Clara di Peot, Kelurahan Satar Peot, Borong pada Minggu malam, 8 November 2020.

Dokter di Klinik St. Clara mendiagnosis, Ermelinda terkena hepatitis B dengan kondisi HB rendah. Dokter menyarankan agar Ermelinda dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ben Mboi Ruteng, Kabupaten Manggarai.

Tak Ada Biaya Rumah Sakit

Rosis Adir, keluarga yang mendampingi Ermelinda di Klinik St. Klara mengatakan, pihaknya ingin merujuk pasien tersebut ke RSUD dr. Ben Mboi Ruteng. Namun, hingga saat ini keluarga masih mengalami kesulitan untuk membiayai rumah sakit.

“Kami sedang berupaya mengurus BPJS. Kalau BPJS sudah keluar, keluarga masih kesulitan biaya makan minum jika nanti dirujuk ke RSUD Ruteng,” ujarnya.

Rosis berharap kepada siapa saja yang peduli agar bisa membantu meringankan beban yang diderita keluarganya itu dengan memberikan sumbangan dana untuk pengobatan.

“Saudara Ermelinda ini anak yatim. Ayahnya meninggal dua tahun lalu. Selama ini ia hanya dirawat ibunya. Semoga ada yang mau peduli dengan saudari Ermelinda,” ucapnya.

Menurut Rosis, Selasa besok, 10 November 2020, Ermelinda akan keluar dari Klinik St. Clara dan mestinya harus ke RSUD Ruteng. Namun, karena keterbatasan biaya, pihak keluarga berencana akan memulangkan Ermelinda ke kampungnya sambil menunggu BPJS.

“Tadi kami sudah berupaya untuk BPJS dan Pak Sekda (Sekretaris Daerah) Manggarai Timur bilang, beliau sudah kontak kepala Dinas Sosial dan kepala BPJS agar BPJS saudari Ermelinda dibiayai pemda,” tuturnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur Dapil Kota Komba, Tarsan Talus, mengatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah Bagian Kesra untuk menolong Ermelinda menggunakan dana Bansos (bantuan sosial).

“Saya sudah ke Kabag Kesra tadi. Sekarang tinggal keluarga melengkapi dokumen kependudukan dan surat keterangan tidak mampu dari desa. Kemudian, proposal taksir biaya pengobatan. Itu semua dibawa ke bagian kesra,” kata Tarsan.

Tarsan berharap, bagi bapak, ibu, saudara, dan saudari yang hendak membantu meringankan beban saudari Ermelinda, silahkan menghubungi Rosis Adir di nomor 081237584350. (R11/TIM).

Previous articleBPN Bagikan 500 Sertifikat Tanah Program PTSL di Satarmese
Next articleSeorang Pekerja Depot Pertamina Reo Positif Covid-19

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here