Berita Flores
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
Tuesday, 17 June 2025
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Berita Flores
No Result
View All Result
Home HEADLINE

KKN di Tengah Pandemi: Mahasiswa Bisa Apa?

by Redaksi Berita Flores
14 August 2020
in HEADLINE, OPINI
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Libertus Renaldi

Seperti yang sudah kita ketahui, bahwasannya pada tahun 2020 ini merupakan tahun yang sangat menyulitkan. Tahun di mana semuanya “berubah drastis” karena disebabkan pandemi coronavirus (Covid-19). Tentu, hingga saat ini, Covid-19 masih menjadi momok yang menakutkan bagi semua kalangan. Oleh karenanya, ada banyak hal harus diubah seperti; sering mencuci tangan, dilarang berjabat tangan, harus mengenakan masker saat keluar rumah hingga semuanya dilakukan melalui daring/online. Perubahan-perubahan ini harapannya bisa dijadikan senjata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Di tengah pandemi Covid-19, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta pada tahun ini tetap menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah, Kerja, Nyata (KKN) bukan secara daring/online dengan tema “KKN Reguler Periode 53 Peduli Pandemi Covid-19”. Dalam KKN ini, setidaknya ada dua skema yang ditawarkan yakni skema KKN di kampung halaman dan skema KKN kerjasama penanggulangan Covid-19 dengan Pemerintah Kota Yogyakarta.

Secara garis besar, KKN di kampung halaman untuk mahasiswa yang telah kembali ke daerah asal dan diarahkan untuk melaksanakan KKN di kampung masing-masing. Sedangkan KKN kerjasama penanggulangan Covid-19 dengan Pemerintah Kota Yogyakarta diarahkan pada penanggulangan wabah Covid-19 maupun dampak sosial-ekonomi pandemi, bagi mahasiswa yang masih tetap berada di Kota Yogyakarta.

Baca Juga

Ajang Putri Manggarai 2025 Gaet Dukungan Puluhan Sponsor dan Mitra Strategis

Kebakaran Rumah di Langke Rembong, Nyawa Bocah Berusia 5 Tahun Tak Tertolong

Tentu, KKN tahun ini berbeda dengan KKN tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun sebelumnya KKN dilaksanakan selama 50 hari dan mahasiswa peserta KKN pun tinggal bersama masyarakat. Sementara pada tahun ini, KKN hanya dilaksanakan selama 30 hari (satu bulan) dan mahasiswa peserta KKN tidak tinggal bersama masyarakat (setelah selesai menjalankan program langsung pulang ke tempat tinggal masing-masing). Namun begitu, substansinya tetap sama yakni pengabdian pada masyarakat.

Saya sendiri merupakan peserta KKN yang melaksanakan skema kedua yakni KKN Kerjasama Penanggulangan Covid-19 dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. Saya bersama keempat orang teman saya yaitu; Agnos Yohanes W. Seran (Manggarai), Lidia Apriani (Kalimantan Barat), Heti Listiana Sari (Kalimantan Timur) dan Aprianto Rinaldo Tara (Sumba) yang tergabung di dalam kelompok 12 berlokasi di Kampung Danukusuman, Kelurahan Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta.

Karena tergabung dalam kelompok, hal pertama yang kami lakukan adalah membangun kekompakan, menumbuhkan chemistry diantara kami supaya bisa timbul kerjasama dan sama-sama bekerja nantinya, seperti pesan Ibu Herawati, yang merupakan dosen pembimbing lapangan kami. Cara yang kami lakukan untuk mewujudkan harapan tersebut adalah dengan video call via WhatsApp hingga membentuk grub di WhatsApp. Hal-hal demikian kami lakukan supaya kami bisa dengan mudah berkomunikasi untuk mempersiapkan “senjata” ketika berada di masyarakat.

Setelah itu, yang kami lakukan untuk menyukseskan kegiatan KKN yaitu dengan melakukan observasi terlebih dahulu untuk memetakan masalah yang terjadi di Kampung Danukusuman, lokasi KKN kami, sembari melakukan pendekatan dengan berbagai pihak seperti Ketua RW, RT, Pemuda juga masyarakat biasa. Alhasil, kami menemukan beberapa persoalan yang terjadi, diantaranya; perlunya edukasi mengenai protokol kesehatan, kurang bersihnya sarana/prasarana umum, serta belum adanya kejelasan yang pasti mengenai aktivitas pemuda, baik sebelum maupun saat pandemi Covid-19.

Dari beberapa persoalan yang ada, akhirnya kami merancang beberapa program kegiatan yang kami upayakan bisa membantu walaupun hanya sedikit. Tentu, dalam hal ini yang mengambil peranan bukan hanya kami sebagai peserta KKN melainkan juga masyarakat serta pengurus Kampung Danukusuman yang ada di dalamnya. Adapun kegiatan yang kami buat yaitu; pertama, melaksanakan penyemprotan disinfektan bersama Ketua RW serta Pemuda, guna untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Kedua, melakukan kampanye kesehatan lingkungan, dengan cara membuat tong sampah dari bambu, mensosialisasikan pentingnya membuang sampah pada tempatnya kepada anak-anak dan menyebar brosur yang berisikan pentingnya menjaga pola hidup sehat serta menyediakan tempat cuci tangan di Posko satgas Covid-19.

Ketiga, menginisiasi pembentukan organisasi Pemuda Karang Taruna RW. Meskipun kami tidak sampai pada titik membentuk organisasi Pemuda Karang Taruna RW secara formal, namun kami berusaha untuk merangsang pemuda supaya mau berorganisasi. Adapun rangkaian kegiatannya yaitu pelatihan publik speaking, pelatihan perancangan program dan pembuatan proposal.

Apabila dilihat, kegiatan-kegiatan yang kami lakukan di atas memang terlihat sederhana. Tetapi paling tidak, itulah yang bisa kami buat dan bisa terlaksana dalam waktu kurang lebih selama satu bulan, sebab sejatinya visi tanpa aksi adalah halusinasi.

Penulis merupakan Mahasiswa STPMD “APMD” Yogyakarta dan Anggota Kelompok Studi Tentang Desa, sedang belajar di Yogyakarta

Tags: KKN DI TENGAH PANDEMI

Related Posts

Ajang Putri Manggarai 2025 Gaet Dukungan Puluhan Sponsor dan Mitra Strategis
BERITA

Ajang Putri Manggarai 2025 Gaet Dukungan Puluhan Sponsor dan Mitra Strategis

5 May 2025
HEADLINE

Kebakaran Rumah di Langke Rembong, Nyawa Bocah Berusia 5 Tahun Tak Tertolong

5 May 2025
HSL Wedding Organizer Fasilitasi Pelatihan Etika dan Kecantikan bagi Finalis Putri Manggarai 2025
BERITA

HSL Wedding Organizer Fasilitasi Pelatihan Etika dan Kecantikan bagi Finalis Putri Manggarai 2025

3 May 2025
Putri Manggarai 2025 Gandeng 8 MUA Profesional: Siap Tampilkan Finalis dengan Sentuhan Terbaik di Malam Puncak 17 Mei
BERITA

Putri Manggarai 2025 Gandeng 8 MUA Profesional: Siap Tampilkan Finalis dengan Sentuhan Terbaik di Malam Puncak 17 Mei

3 May 2025
HEADLINE

Polisi Tangkap Pelaku Persetubuhan Anak di Perak, Ternyata Tersangkanya Ayah Tiri Korban Sendiri

30 April 2025
HEADLINE

Soal Pengembangan Geothermal di Flores, Pemprov NTT Bentuk Tim Uji Petik untuk Evaluasi Lanjutan

29 April 2025

ARTIKEL TERKINI

Tabrak Mobil Tronton di Wae Ces, Seorang Anggota TNI bersama Rekan Pemotornya Tewas di Tempat Kejadian

10 June 2025
Fransiscus Go Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Hortikultura di Manggarai

Fransiscus Go Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Hortikultura di Manggarai

25 May 2025

Sukacita Warga Golo Tutup Doa Rosario dengan Membuka Turnamen Voli

25 May 2025
Natalius Pigai Ajak Masyarakat Manggarai Jaga Budaya Lima Lampek sebagai Wujud Penghormatan HAM

Natalius Pigai Ajak Masyarakat Manggarai Jaga Budaya Lima Lampek sebagai Wujud Penghormatan HAM

22 May 2025

BANYAK DIBACA

Tabrak Mobil Tronton di Wae Ces, Seorang Anggota TNI bersama Rekan Pemotornya Tewas di Tempat Kejadian

Koperasi di Seluruh Indonesia Merasa Teraniaya oleh Regulasi Pemerintah

Mengenal Ferdy Hasiman, Sosok Anak Muda yang Siap Pimpin Manggarai Timur

Nekat Bawa Istri Orang Cek In di Hotel Agung Ruteng, Bos Pasir Asal Benteng Jawa Akhirnya Merugi Puluhan Juta

Anggota DPRD Manggarai Timur Desak Dinas PUPR Segera Proses Amdal Jalan ke Mengge

Babak Baru Kasus Pengiriman Sapi Ilegal Asal Manggarai Tujuan Bima, NTB

Copyright ©2017-2025 Beritaflores.com

  • Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Facebook Twitter Youtube
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL

© 2024 Berita Flores