Bupati Manggarai Deno Kamelus didampingi Mantan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi saat pengguntingan pita sebagai simbol peresmian gedung baru RSUD dr. Ben Mboi Ruteng. (Foto: Beritaflores).

RUTENG, BERITA FLORES- Bupati Manggarai Dr. Deno Kamelus, SH.,MH didampingi mantan Menteri Kesehatan Indonesia Kabinet Indonesia Bersatu II, dr. Andi Nafsiah Walinono Mboi, Sp.A., M.P.H meresmikan tiga gedung baru milik RSUD dr. Ben Mboi Ruteng pada Rabu, 18 Mei 2020.

Pantauan Beritaflores.com, acara dimulai dengan penerimaan para tamu undangan secara adat Manggarai di pintu masuk RSUD dr. Ben Mboi Ruteng. Usai acara penerimaan secara adat setempat, lalu dilanjutkan dengan sambutan singkat dari Nafsiah Mboi dan sambutan Bupati Manggarai Deno Kamelus.

Acara peresmian itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Nafsiah Mboi didampingi Bupati Deno kemudian dilanjutkan dengan pembukaan kain penutupan patung dr. Ben Mboi yang terletak di halaman depan rumah sakit. Acara pengguntingan pita pun dilakukan di tiga gedung baru milik RSUD dr. Ben Mboi sekaligus memberikan kesempatan kepada para undangan untuk melihat secara lansung tiga gedung baru.

Pada kesempatan itu, Bupati Deno mengatakan, pembangunan fasilitas kesehatan di daerah itu merupakan suatu tanda pemerintah konsisten membangun secara serius bidang kesehatan sesuai dengan tuntutan perubahan. Ia berjanji akan terus meningkatkan pelayanan kesehatan melalui pembangunan fasilitas kesehatan seperti rencana pembangunan 4 gedung Puskesmas baru di Manggarai pada tahun 2020.

“Setiap waktu kita akan bisa mengalami perubahan-perubahan yang terukur. Pembangunan Puskesmas dan gedung baru rumah sakit bertujuan untuk bisa memberikan dukungan terhadap pelayanan kepada masyarakat,” jelas dia.

Pengembangan gedung baru Rumah Sakit ini kata dia, tidak terlepas dari dukungan tenaga kesehatan yang didatangkan ke sini juga merupakan berkat bantuan dan komunikasi yang baik antara beberapa pihak otoritas di Jakarta ke depan.

Ia menambahkan, tahun 2020 ini pemerintah daerah bakal membangun dua gedung baru lagi demi pelayanan yang prima terhadap pasien di RSUD dr Ben Mboi. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Mantan Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi karena telah menghadiri acara peresmian gedung baru RSUD dr Ben Mboi Ruteng.

“Terima kasih tak terhingga kepada Mama Naf yang sudah bisa hadir di sini dan ucapan terima kasih juga kepada Walikota Kupang yang sempat hadir hadir. Terima kasih banyak,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Deno menuturkan, ketika pemerintah daerah mengabadikan nama dr.Ben Mboi menjadi nama rumah sakit milik pemda Manggarai, sebenarnya memberikan banyak pesan. Pesan tersebut antara lain, bagaimana sejarah kehidupan dr. Ben bisa menginspirasi banyak orang termasuk para pegawai yang bekerja di rumah sakit.

Deno mengatakan sosok dr. Ben Mboi merupakan tokoh yang bisa menginspirasi banyak hal, bukan cuma untuk masyarakat Manggarai dan NTT tapi juga masyarakat Indonesia.

“Beliau ini, bukan hanya seorang tentara, pamong praja, akademisi namun seorang tokoh yang memiliki spirit dan bisa menginspirasi banyak orang,” urai dia.

Ia menambahkan, Indonesia, NTT khususnya Manggarai merupakan buah dari sebuah perjalanan, sebuah karya, sebuah pengabdian dan cinta yang telah diberikan pemimpin-pemimpin sebelumnya.

“Oleh karena itu kewajiban kita tidak boleh melupakan jasa dari para pendahulu yang telah membangun dan berbuat bagi daerah ini,” ungkap dia.

Pada kesempatan itu, Mantan Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Bersatu II dr. Nafsia Mboi mengatakan, meski sang suami (dr.Ben) banyak berada di luar NTT dan Manggarai karena menjalankan tugas, namun cintanya kepada masyarakat NTT khususnya Manggarai sangatlah besar.

“(Alm) Pa Ben ini meski tugas di luar NTT dan Manggarai, tapi beliau sangat cinta dengan Manggarai. Begitu juga saya, tidak hanya cinta kepada Pa Ben, tapi juga cinta kepada NTT dan rakyat Manggarai,” ungkap dr. Nafsia.

Master of Public Health (MPH) dari Institute of Tropical Medicine, Antwerpen, Belgia tahun 1990 itu mengaku sangat bangga dengan RSUD dr. Ben Mboi karena telah mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat signifikan. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Manggarai karena telah memberi penghargaan besar di mana pemda menetapkan nama suaminya dr. Ben Mboi sebagai nama rumah sakit milik daerah itu.

“Terimakasih saya sampaikan, mulai dari mantan Bupati Pa Chris, Pa Bupati dan wakilnya Pa Victor, yang saya tahu sangat memperhatikan bidang kesehatan. Terimakasih juga sudah bangun patung dan beri nama rumah sakit ini dengan nama Pa Ben,” ucap dr.Nafsia.

“Kalau Pa Bupati dan jajaranya tidak perhatikan masalah kesehatan, nanti lapor ke saya, biar saya laporkan ke Pa Ben,”sambung dr.Naf disambut tawa para undangan yang hadir.

Perempuan kelahiran Sengkang, Sulawesi Selatan, 14 Juli 1940 (umur 79 tahun) itu juga memberikan pesan dan motivasi kepada para dokter, perawat dan petugas medis lainnya agar memberikan pelayanan maksimal dan rendah hati bagi pasien yang membutuhkan bantuan medis. Ia meminta, agar tidak hanya selogan, tidak hanya memberikan obat, tapi lebih dari itu harus melayani dengan hati.

Pada kesempatan tersebut dr.Nafsia Mboi menyerahkan secara simbolis bantuan bak mandi untuk bayi. Ia berharap, bantuan ini bisa membantu pelayanan di rumah sakit ini dan dirinya berharap agar RSUD dr Ben Mboi bisa membangun perpustakaan buku.

“Saya akan kirim buku-buku dr.Ben dan juga majalah dan buku – buku lain yang bisa dibaca pasien maupun pengunjung rumah sakit,” papar dia.

Direkrur RSUD dr.Ben Mboi, dr.Veronika Jelulut menjelaskan sejak tanggal 20 Desember 2013, RSUD dr Ben Mboi telah ditetapkan sebagai BLUD dan sudah menetapkan pola keuangan BLUD sejak tahun 2014 silam. Masih menurut dr.Veronika, RSUD Ruteng telah berganti nama menjadi RSUD dr. Ben Mboi berdasarkan Keputusan Bupati Manggarai Nomor HK/285/tanggal 1 Juli 2015.

dr.Ben Mboi lanjut dr.Veronika, di mata masyarakat Manggarai selain dikenal sebagai Gubernur NTT juga merupakan seorang dokter tentara, seorang pemimpin yang visioner, tegas dan memiliki disipilin tinggi.

Namun bagi jajaran kesehatan kata dokter Veronika, dr Ben merupakan sosok yang mengedepankan pelayanan penuh kasih kekeluargaan dan hal tersebut telah menginspirasi RSUD dr.Ben Mboi untuk memilih motto melayani dengan hati.

“Hemat saya, kehadiran patung Bapak dr.Ben Mboi ini akan selalu mengingatkan kami pada pesan mulia ini,”katanya.

Pemerintah Kabupaten Manggarai pun telah mendirikan sebuah patung dr.Ben Mboi yang berdiri tegak di depan halaman rumah sakit menghadap utara untuk mengenang jasa dr Ben Mboi. Patung ini kemudian diberkati oleh Romo Kristo Selamat, Pr saat acara peresmian.

Turut hadir dalam kegiatan peresmian tersebut antara lain, Wakil Wali Kota Kupang dr. Herman Man, Administrator Keuskupan Ruteng Mgr.Silvester San Ketua DPRD Manggarai Matias Masir dan sejumlah para undangan dari berbagai elemen. (TIM).

Previous articleIni Harapan Andreas Hugo Pareira terhadap Pentahbisan Uskup Baru Ruteng
Next articleMeski Diminta Untuk Ditunda, Pentahbisan Uskup Ruteng Tetap Digelar