Bupati Manggarai Deno Kamelus berpose bersama petugas PT PLN di Setda Manggarai. (Foto: Humaspro).

RUTENG, BERITA FLORES–Dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan ekonomi masyarakat, PLN (Perusahaan Listrik Negara) berkomitmen membangunan jaringan listrik di Kabupaten Manggarai, Flores-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Perusahaan plat merah itu pun terlibat dalam pengembangan kegiatan sosial berwawasan lingkungan. Hal itu dibuktikan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.

Pada Senin, 22 Juli 2019, PT. PLN Persero menyerahkan laporan Program (CSR) kepada pemerintah Kabupaten Manggarai. Penyerahan laporan CSR ini dilakukan Manajer Unit Pelayanan Pelanggan (ULP) PLN Ruteng, Firmawan Jayusman kepada Bupati Kabupaten Manggarai, Deno Kamelus di Ruang Kerja Bupati Manggarai.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Deno menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui PT PLN yang telah membangun jaringan-jaringan tegangan tinggi dan jaringan tegangan menengah di Kabupaten Mangarai. Tahun ini, lanjutnya, Kabupaten Manggarai mendapat alokasi jaringan tegangan menengah di 45 desa.

“Untuk sambungan rumah, saya berterima kasih kepada PT PLN yang telah mengalokasikan 1.031 sambungan rumah gratis sebagai program CSR dari PT. PLN. Tentu ini sangat membantu pemerintah dan membantu masyarakat Manggarai dalam rangka untuk meningkatkan elektrifikasi dan akses pemerataan jangkauan penerangan listrik untuk pendududk miskin,” papar Deno.

Ia menambahkan, pemerintah Kabupaten Manggarai akan terus berusaha dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dalam hal ini dengan PLN, untuk proses elektrifikasi pada kampung-kampung atau lokasi-lokasi yang sampai dengan saat sekarang ini masih belum tersambung dengan jaringan tegangan rendah, tegangan menengah, termasuk juga sambungan rumah.

“Pemerintah Kabupaten Manggarai tahun ini sudah mengalokasikan anggaran untuk 600 sambungan rumah yang berpenghasilan rendah atau masyarakat miskin. Sehingga dengan demikian, tentu dengan kolaborasi dan konvergensi program antara Pemerintah Pusat atau PT. PLN dengan Pemerintah Provinsi dan Daerah, maka harapan percepatan peningkatan prosentase elektrifikasi di Kabupaten Manggarai bisa lebih cepat,” tutupnya.

Sementara itu, Manajer Unit Pelayanan Pelanggan (ULP) PLN Ruteng, Firmawan Jayusman menjelaskan bahwa, pada tahun 2019 ini sebanyak 38 desa di Kabupaten Manggarai akan dilakukan perluasan jaringan.

“Dari 38 desa tersebut, yang sudah selesai 1 desa di Golo Ncuang, yang lainnya masih berproses. Hari ini kami melaporkan pelaksanaan CSR PLN dengan 1.031 pelanggan penerima dari PLN di Manggarai. Dari Pemda sendiri 600 sambungan rumah,” jelas Firmawan.

Ia mengungkapkan, untuk Kabupaten Manggarai sendiri rasio elektrifikasi telah mencapai sebesar 64% sedangkan Kabupaten Manggarai Timur rasio elektrifikasinya sejauh ini masih sebesar 45%.

Firmawan juga menjelaskan, untuk mencapai rasio elektrifikasi sesuai target yang diharapkan, maka perlu ada kolaborasi antara PLN dengan pemerintah daerah serta masyarakat. Menurut dia, kolaborasi sangat penting terutama dalam proses pembangunan tiang dan pembebasan jaringan terutama untuk mencapai target pada semester dua dengan jumlah 2.700 pelanggan.

“Ada usaha perbaikan jaringan listrik dalam perbaikan kualitas tegangan. Karena itu butuh kerjasama Pemda, Tokoh Masyarakat, Camat, Tokoh Adat serta semua Stakeholder yang ada. Kendala jaringan 90% listrik mati karena gangguan pohon. Kita butuh kesadaran bersama karena ujung-ujungnya untuk kebutuhan bersama. Karena itu kalau masyarakat potong pohon di dekat jaringan bisa berkoordinasi lebih lanjut dengan PLN, sehingga jaringan listrik akan tetap tersedia,” tutup Firmawan. (TIM/FDS/BEF).

Previous articleDPRD Manggarai Sebut Kontraktor ‘Nakal’ Tak Miliki Budaya Malu
Next articleDorong Industri Pariwisata, Pemkab Matim Gelar Festival Caci