RUTENG, BERITAFLORES – Bagi umat Katolik, bulan Mei dan Oktober ditetapkan sebagai bulan devosi khusus kepada Bunda Maria melalui doa bersama yang dikenal dengan sebutan ‘Doa Rosario’.
Mengutip ntt.kemenag.co.id, penetapan Bulan Mei dan Oktober secara khusus sebagai Bulan Rosario merupakan perkembangan yang terjadi kemudian, sementara tahapan dan bentuk terkait praktik-praktik devosional disebut-sebut telah berlangsung sejak abad-abad sebelumnya.
Penetapan Bulan Mei dan Oktober sebagai Bulan Rosario
1. Bulan Mei:
Tradisi mendedikasikan Bulan Mei kepada Bunda Maria memiliki akar yang lebih panjang, jauh sebelum penetapan Bulan Rosario secara formal.
Mei secara alami diasosiasikan dengan musim semi, kehidupan baru, dan keindahan alam. Secara populer, bulan ini dikaitkan dengan kesuburan dan seringkali dirayakan dengan berbagai festival bunga. Asosiasi Bulan Mei dengan Maria kemungkinan besar tumbuh dari tradisi-tradisi populer ini, melihat Maria sebagai “bunga di antara duri” (Kidung Agung 2:2) dan simbol kehidupan baru dalam Kristus. Pada abad ke-18 dan ke-19, berbagai inisiatif lokal dan ordo religius mulai mempromosikan devosi khusus kepada Maria selama Bulan Mei.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, beberapa paus secara eksplisit mendorong praktik-praktik Maria selama Bulan Mei, yang secara bertahap mengintegrasikan doa Rosario sebagai salah satu devosi yang dianjurkan.
2. Bulan Oktober:
Penetapan Bulan Oktober sebagai Bulan Rosario secara lebih langsung terkait dengan peringatan kemenangan Pertempuran Lepanto pada tanggal 7 Oktober. Paus Gregorius XIII menetapkan tanggal ini sebagai Pesta Santa Maria dari Kemenangan. Kemudian, Paus Klemens XI menetapkan pesta ini sebagai Pesta Rosario Mahakudus sebagai ucapan syukur atas kemenangan umat Kristen dalam Pertempuran Petrovaradin (1716).
Sejak saat itu, devosi Rosario semakin dikaitkan dengan bulan Oktober. Pada akhir abad ke-19, Paus Leo XIII mendedikasikan seluruh Bulan Oktober untuk Rosario melalui ensiklik-ensikliknya, terutama Supremi Apostolatus Officio (1883). Beliau menyerukan kepada seluruh umat Katolik untuk berdoa Rosario setiap hari selama bulan Oktober untuk memohon pertolongan Allah bagi Gereja dan dunia.
Seruan-seruan dari Paus Leo XIII inilah yang secara kuat menetapkan Oktober sebagai Bulan Rosario di seluruh Gereja Katolik.
Maksud dan Tujuan Bulan Rosario bagi Umat Katolik
Penetapan Bulan Mei dan Oktober sebagai Bulan Rosario memiliki beberapa maksud dan tujuan penting bagi umat Katolik, diantaranya:
* Penghormatan Khusus kepada Bunda Maria: Kedua bulan ini memberikan kesempatan bagi umat Katolik untuk memberikan penghormatan yang lebih intens kepada Bunda Maria, Bunda Allah dan Bunda Gereja. Melalui Rosario, umat beriman merenungkan peran Maria dalam sejarah keselamatan dan meneladani keutamaan-keutamaannya.
* Intensifikasi Doa: Bulan Rosario mendorong umat Katolik untuk lebih tekun dalam berdoa, khususnya doa Rosario. Doa ini dianggap sebagai sarana yang ampuh untuk memperoleh rahmat dari Allah melalui perantaraan Bunda Maria.
* Meditasi Misteri Kehidupan Kristus: Rosario bukan hanya sekadar pengulangan doa-doa, tetapi juga merupakan bentuk meditasi yang mendalam atas misteri-misteri penting dalam kehidupan Yesus Kristus, dari Inkarnasi hingga Kemuliaan, yang selalu terjalin erat dengan peran Maria.
* Persatuan Gereja: Secara historis, Bulan Rosario juga menjadi waktu di mana umat Katolik di seluruh dunia bersatu dalam doa untuk intensi-intensi Gereja dan dunia, seperti perdamaian, keadilan, dan penyebaran Injil.
* Teladan Iman Maria: Melalui perenungan misteri-misteri Rosario, umat Katolik diajak untuk merenungkan iman, harapan, dan kasih Maria, serta meneladani ketaatannya kepada kehendak Allah.
* Permohonan Perantaraan Maria: Umat Katolik percaya bahwa Maria, sebagai Bunda Allah dan Bunda kita, adalah pendoa yang sangat berkuasa di hadapan Allah. Melalui Rosario, umat memohon perantaraan Maria untuk berbagai kebutuhan pribadi, keluarga, dan Gereja.
Doa Rosario jadi Momen Melekatkan Persaudaraan
Bagi sebagian kelompok umat, penutupan doa rosario ini dalam bulan berjalan kerap kali dirayakan sebagai bentuk sukacita dan merawat kerukunan bersama melalui berbagai kegiatan.
Antusiasme umat ini kerapkali ditunjukkan dengan berkunjung atau berziarah ke daerah-daerah wisata religius, berwisata menikmati suasana indah di pantai serta membuka berbagai jenis turnamen oleharaga.
Halnya dilakukan warga kampung Golo, Desa Golo, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai.
Merayakan penutupan doa roasio selama bulan Mei 2025 ini, Warga kampung Golo dengan kompak dan antusias membuka kegiatan olahraga sebagai wujud sukacita bersama karena telah berhasil melaksanakan doa rosario selama bulan Mei.
Boni Nardi selaku ketua panitia penyelenggaraan turnamen saat berbicara dengan Beritaflores mengatakan pembukaan turnamen lintas KBG di kampung ini sebagai wujud syukur karena berhasil melaksanakan doa rosario secara bersama-sama hingga tutup bulan.
“Apa yang kami laksanakan pada saat ini sebagai wujud syukur kami kepada Bunda Maria sekaligus mempererat tali persaudaraan dan persatuan kami sebagai bagian dari umat katolik”, katanya.
Dalam pelaksanaannya, kata Boni, kompetisi oleharaga yg digelar ini diikuti seluruh warga kampung yang tergabung dalam tiga tim volley putri, tiga tim volley putra dan tiga tim sepak takraow.
Walau turnamen yang dibuka cukup sederhana, lanjutnya, namun antusias sesama warga kampung disertai semangat yang sangat tinggi menjadikan suasana ini meriah dan luar biasa.
“Bagi kami, yang menjadi point penting dari penyelenggaraan turnamen ini adalah kebersamaan dan kekompakan. Soal juara dan kepiawaian dalam bermain itu bukan fokus kami. Tujuan kami tentu hanya satu, bagaimana kegiatan ini menjadikan kami semua bisa meraskaan energi sukacita itu bersama-sama”, ujarnya.
Penulis: Andy Paju