• Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Sunday, December 7, 2025
NEWSLETTER
Berita Flores
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Berita Flores
No Result
View All Result
Home HEADLINE

KKN di Tengah Pandemi: Mahasiswa Bisa Apa?

by Redaksi Berita Flores
14 August 2020
in HEADLINE, OPINI
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Libertus Renaldi

Seperti yang sudah kita ketahui, bahwasannya pada tahun 2020 ini merupakan tahun yang sangat menyulitkan. Tahun di mana semuanya “berubah drastis” karena disebabkan pandemi coronavirus (Covid-19). Tentu, hingga saat ini, Covid-19 masih menjadi momok yang menakutkan bagi semua kalangan. Oleh karenanya, ada banyak hal harus diubah seperti; sering mencuci tangan, dilarang berjabat tangan, harus mengenakan masker saat keluar rumah hingga semuanya dilakukan melalui daring/online. Perubahan-perubahan ini harapannya bisa dijadikan senjata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Di tengah pandemi Covid-19, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta pada tahun ini tetap menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah, Kerja, Nyata (KKN) bukan secara daring/online dengan tema “KKN Reguler Periode 53 Peduli Pandemi Covid-19”. Dalam KKN ini, setidaknya ada dua skema yang ditawarkan yakni skema KKN di kampung halaman dan skema KKN kerjasama penanggulangan Covid-19 dengan Pemerintah Kota Yogyakarta.

Secara garis besar, KKN di kampung halaman untuk mahasiswa yang telah kembali ke daerah asal dan diarahkan untuk melaksanakan KKN di kampung masing-masing. Sedangkan KKN kerjasama penanggulangan Covid-19 dengan Pemerintah Kota Yogyakarta diarahkan pada penanggulangan wabah Covid-19 maupun dampak sosial-ekonomi pandemi, bagi mahasiswa yang masih tetap berada di Kota Yogyakarta.

Tentu, KKN tahun ini berbeda dengan KKN tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun sebelumnya KKN dilaksanakan selama 50 hari dan mahasiswa peserta KKN pun tinggal bersama masyarakat. Sementara pada tahun ini, KKN hanya dilaksanakan selama 30 hari (satu bulan) dan mahasiswa peserta KKN tidak tinggal bersama masyarakat (setelah selesai menjalankan program langsung pulang ke tempat tinggal masing-masing). Namun begitu, substansinya tetap sama yakni pengabdian pada masyarakat.

Saya sendiri merupakan peserta KKN yang melaksanakan skema kedua yakni KKN Kerjasama Penanggulangan Covid-19 dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. Saya bersama keempat orang teman saya yaitu; Agnos Yohanes W. Seran (Manggarai), Lidia Apriani (Kalimantan Barat), Heti Listiana Sari (Kalimantan Timur) dan Aprianto Rinaldo Tara (Sumba) yang tergabung di dalam kelompok 12 berlokasi di Kampung Danukusuman, Kelurahan Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta.

Karena tergabung dalam kelompok, hal pertama yang kami lakukan adalah membangun kekompakan, menumbuhkan chemistry diantara kami supaya bisa timbul kerjasama dan sama-sama bekerja nantinya, seperti pesan Ibu Herawati, yang merupakan dosen pembimbing lapangan kami. Cara yang kami lakukan untuk mewujudkan harapan tersebut adalah dengan video call via WhatsApp hingga membentuk grub di WhatsApp. Hal-hal demikian kami lakukan supaya kami bisa dengan mudah berkomunikasi untuk mempersiapkan “senjata” ketika berada di masyarakat.

Setelah itu, yang kami lakukan untuk menyukseskan kegiatan KKN yaitu dengan melakukan observasi terlebih dahulu untuk memetakan masalah yang terjadi di Kampung Danukusuman, lokasi KKN kami, sembari melakukan pendekatan dengan berbagai pihak seperti Ketua RW, RT, Pemuda juga masyarakat biasa. Alhasil, kami menemukan beberapa persoalan yang terjadi, diantaranya; perlunya edukasi mengenai protokol kesehatan, kurang bersihnya sarana/prasarana umum, serta belum adanya kejelasan yang pasti mengenai aktivitas pemuda, baik sebelum maupun saat pandemi Covid-19.

Dari beberapa persoalan yang ada, akhirnya kami merancang beberapa program kegiatan yang kami upayakan bisa membantu walaupun hanya sedikit. Tentu, dalam hal ini yang mengambil peranan bukan hanya kami sebagai peserta KKN melainkan juga masyarakat serta pengurus Kampung Danukusuman yang ada di dalamnya. Adapun kegiatan yang kami buat yaitu; pertama, melaksanakan penyemprotan disinfektan bersama Ketua RW serta Pemuda, guna untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Kedua, melakukan kampanye kesehatan lingkungan, dengan cara membuat tong sampah dari bambu, mensosialisasikan pentingnya membuang sampah pada tempatnya kepada anak-anak dan menyebar brosur yang berisikan pentingnya menjaga pola hidup sehat serta menyediakan tempat cuci tangan di Posko satgas Covid-19.

Ketiga, menginisiasi pembentukan organisasi Pemuda Karang Taruna RW. Meskipun kami tidak sampai pada titik membentuk organisasi Pemuda Karang Taruna RW secara formal, namun kami berusaha untuk merangsang pemuda supaya mau berorganisasi. Adapun rangkaian kegiatannya yaitu pelatihan publik speaking, pelatihan perancangan program dan pembuatan proposal.

Apabila dilihat, kegiatan-kegiatan yang kami lakukan di atas memang terlihat sederhana. Tetapi paling tidak, itulah yang bisa kami buat dan bisa terlaksana dalam waktu kurang lebih selama satu bulan, sebab sejatinya visi tanpa aksi adalah halusinasi.

Penulis merupakan Mahasiswa STPMD “APMD” Yogyakarta dan Anggota Kelompok Studi Tentang Desa, sedang belajar di Yogyakarta

Tags: KKN DI TENGAH PANDEMI

BacaJuga

Pantau Pelaksanaan Program MBG, Wakil Gubernur NTT Cek Dua SPPG di Manggarai

Pantau Pelaksanaan Program MBG, Wakil Gubernur NTT Cek Dua SPPG di Manggarai

5 December 2025
44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

3 December 2025

Tindak Lanjut Program Prabowo, 344 Orang Pengurus Kopdes Merah Putih di Manggarai Ikut Pelatihan Penguatan Kapasitas

29 November 2025

Oknum TNI dari Kodim 1612 Manggarai Dikabarkan Ngamuk di Rumah Kades Rado, Diduga Mabuk Miras

17 November 2025

ARTIKEL TERKINI

Pantau Pelaksanaan Program MBG, Wakil Gubernur NTT Cek Dua SPPG di Manggarai

Pantau Pelaksanaan Program MBG, Wakil Gubernur NTT Cek Dua SPPG di Manggarai

5 December 2025
Hadirkan Gubernur NTT, FORKOMA PMKRI Regio Flores Bakal Gelar Retret di Ruteng

Hadirkan Gubernur NTT, FORKOMA PMKRI Regio Flores Bakal Gelar Retret di Ruteng

5 December 2025
40 Warga Desa Golo di Cibal Terima Bantuan Meteran Listrik Gratis dari Kementerian ESDM

40 Warga Desa Golo di Cibal Terima Bantuan Meteran Listrik Gratis dari Kementerian ESDM

4 December 2025
44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

3 December 2025

BANYAK DIBACA

Yos Jehalut Purna Tugas, Wariskan Jejak Prestisius Selama Pimpin Dinas PMD Manggarai

44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

40 Warga Desa Golo di Cibal Terima Bantuan Meteran Listrik Gratis dari Kementerian ESDM

Hadirkan Gubernur NTT, FORKOMA PMKRI Regio Flores Bakal Gelar Retret di Ruteng

Workshop Literasi Keuangan Bagi Perempuan di Manggarai: Perkuat Kapasitas dan Atur Finansial yang cerdas dan berkelanjutan

Tindak Lanjut Program Prabowo, 344 Orang Pengurus Kopdes Merah Putih di Manggarai Ikut Pelatihan Penguatan Kapasitas

  • Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Kontak kami 0812-8640-2616

© 2025 Berita Flores

No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL

© 2025 Berita Flores