• Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Tuesday, November 11, 2025
NEWSLETTER
Berita Flores
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Berita Flores
No Result
View All Result
Home OPINI

Bahaya Judi Online: ‘Ancaman Nyata Generasi Muda dan Masyarakat Saat Ini’

by Berita Flores
29 October 2025
in OPINI
A A
0

Kristina Ben, Mahasiswa Sementer 1 PGSD Unika St. Paulus Ruteng - Foto: Dok. Pribadi

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Kristina Ben

Judi online alias judol sekarang ini telah menjadi masalah besar yang berdampak luas ditengah kehidupan masyarakat kita umumnya.

Pintu masuknya begitu kompleks, penggunaan gadgetย  atau handphone selluler telah dijadikan sarana utama bagaimana seseorang dapat dengan mudah mengakses berbagai jenis situs judi dan lainnya secara online.

Lahirnya berbagai situs-situs ini lalu mulai memicu rasa tergiur banyak orang lantaran pikiran telah terkonfirmasi tawaran yang muncul terkait mudahnya mendapatkan uang.

Walau, awalnya hanya berniat mencoba untuk mengais keberuntungan, namun lama kelamaan situasi itu terus menjadi kebiasaan hingga menimbulkan berbagai masalah ditengah kehidupan pribadi dan keluarga.

Sungguh sulit terlepas dari jeratan itu, walau sadar mengetaui telah merugi tidak hanya soal materi tetapi juga telah menciptakan petaka dalam keluarga, merusak moral, mengusik hubungan sosial, bahkan merenggut masa depan diri.

Dari sisi anak remaja atau usai sekolah sebut saja, judol bisa membawa banyak dampak negatif. Banyak remaja yang akhirnya jadi pecandu karena alasan penasaran atau ikut-ikutan teman.

Bahkan hal itu dipikir sebagai suatu hiburan, hingga tidak menyadari telah menghabiskan banyak waktu dan uang.

Ketika sudah ikut terjerumus kedalam situs judi, dampaknya akan jadi malas belajar, kehilangan fokus, dan bahkan bisa nekat melakukan hal buruk demi bisa bermain lagi.

Hal ini tentunya dapat mengganggu prestasi di sekolah dan merusak hubungan dengan keluarga.

Sangatlah berbahaya sebab masa muda seharusnya dipakai untuk berkembang dan membangun diri, bukan sebaliknya hanya menghabiskan waktu, uang orangtua untuk hal yang merusak seperti judi online.

Hal lain yang juga terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini, judol telah menciptakan banyak masalah sosial dan ekonomi. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan, terjerat utang, bahkan rumah tangga hancur akibat terlibat atau kecanduan judi online.

Uang yang seharusnya dipakai untuk memenuhi kebutuhan keluarga malah dihabiskan untuk bermain judi online. Komdisi ini juga telah menimbulkan berbagai jenis tindakan kriminal seperti penipuan, pencurian, atau kekerasan akibat tekanan ekonomi.

Ini menunjukkan bahwa judol tidak hanya merusak individu, tapi juga bisa merusak tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat.

Merambah Lapisan Usia, Putaran Uang Fantastis

Ancaman judol nyatanya telah merambat di berbagai tingkatan usia. Mirisnya, perilaku ini tidak hanya dilakukan oleh remaja dan orang dewasa saja. Bahkan, anak-anak dengan usia di bawah usia 10 tahun pun telah ikut terjerat kedalam perilaku judi online.

Berdasarkan data Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada 21 Juni 2024 yang dilaporkan oleh Media Indonesia, jumlah pelaku judi online di Indonesia mencapai sekitar 2,37 juta orang.

Dari jumlah itu, laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang dikutip oleh Kompas dan Fakultas Hukum UII pada 5 September 2024, menyebut bahwa sekitar 80.000 orang (2%) berusia di bawah 10 tahun, dan sekitar 440.000 orang (11%) berusia antara 10โ€“20 tahun.

Angka ini sangat mengkhawatirkan karena menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja sudah mulai terjerat dunia judi digital.

Tak hanya itu, PPATK dalam laporan tahunan 2023 yang dirilis pada April 2024 mencatat total perputaran uang dari aktivitas judi online di Indonesia mencapai Rp327 triliun sepanjang tahun 2023.

Data ini lalu diterbitkan oleh CNBC Indonesia pada 12 Januari 2024 dan Databoks Katadata pada 24 Juni 2024 yang mencatat lebih dari 168 juta transaksi judi online terjadi selama tahun 2023.

Jumlah ini menunjukkan bahwa judol sudah menjadi masalah ekonomi serius yang menjerat masyarakat dari berbagai lapisan.

Dengan begitu, maka sangat jelas memperlihatkan bahwa judol bukan cara untuk mengais rezeki, melainkan jalan cepat menuju kesulitan. Uang yang seharusnya bisa dipakai untuk kebutuhan penting justru habis sia-sia.

Moral Terusik, Jalan Instan jadi Pilihan

Dari sisi moral, judol juga menurunkan nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan tanggung jawab. Orang yang terbiasa dengan jalan instan akan sulit menghargai proses.

Hal ini bisa menciptakan perilaku generasi muda kehilangan semangat untuk berjuang. Masyarakat pun bisa terbiasa melihat hal yang salah sebagai sesuatu yang wajar.

Jika kebiasaan seperti ini terus dibiarkan, maka kita akan kehilangan generasi yang jujur dan tangguh. Oleh karena itu, perlu kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk memberikan edukasi tentang bahaya judi online, terutama kepada remaja atau generasi penerus bangsa.

Pemerintah memangย  perlu terus berupaya menutup situs-situs judol, tetapi jangan lupa bahwa kesadaran diri sendiri juga penting untuk memutuskan mata rantai keterlibatan judol ini.

Kita harus bisa menggunakan teknologi dengan bijak, tahu batasan dan tidak mudah tergiur dengan janji palsu tentang uang cepat pembawa rejeki nomplok.

Karenanya, hemat penulis tentang sukses itu berasal dari usaha, kerja keras dibantu dengan doa, bukan dari keberuntungan semu seperti yang dijanjikan dunia judi online. (**)

Catatan: Penulis Merupakan Mahasiwi Semester 1, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Pendidikan di Universitas Katolik St. Paulus Ruteng, Manggarai. Seluruh isi tulisan yang diterbitkan ini merupakan tanggung jawab penulis.

Tags: JUDI ONLINEJudolMahasiswa Unika St Paulus Rutengmasalah judi onlineOPINIUnika St. Paulus Ruteng

BacaJuga

Ketika Perempuan Harus Berpaling Dari Ranjang

Ketika Perempuan Harus Berpaling Dari Ranjang

21 April 2025
Lantik Kepala Daerah, Pidato Prabowo Dangkal

Lantik Kepala Daerah, Pidato Prabowo Dangkal

21 February 2025

Bulan Bahasa: Ajang Tumbuhkan Minat Bakat Siswa SMAK St. Ignatius Loyola Labuan Bajo Berliterasi

31 October 2024
๐๐š๐ฎ๐ฌ ๐˜๐š๐ง๐  “๐…๐ซ๐š๐ง๐ฌ๐ข๐ฌ๐ค๐š๐ง”

๐๐š๐ฎ๐ฌ ๐˜๐š๐ง๐  “๐…๐ซ๐š๐ง๐ฌ๐ข๐ฌ๐ค๐š๐ง”

10 September 2024

ARTIKEL TERKINI

Batu Besar Duduki Badan Jalan Pinggang-Golo, Kendaraan Roda Empat Tak Bisa Melintas

9 November 2025

PT Panorama Alam Flores Buka Beasiswa bagi Civitas Academica Unika Ruteng

8 November 2025

Ngaku Wartawan TvOne, Pria Ini Diduga Intimidasi Pemred Media NTTNews.net Gegara Berita Bupati Ende

7 November 2025

Polisi Mulai Gelar Operasi Miras Ilegal di Manggarai, Ratusan Liter Disita jadi Barang Bukti

7 November 2025

BANYAK DIBACA

Gadis Kopi dan Rasanya

Tinggal Bareng Wanita Tanpa Ikatan Nikah Sah, Prajurit TNI di Rote Ndao Diperiksa Denpom IX Kupang

Eksekusi Anggaran Capai 1,4 Miliar, Danrem 161 Kupang Resmi Tutup Kegiatan TMMD ke 126 di Manggarai

Polisi Mulai Gelar Operasi Miras Ilegal di Manggarai, Ratusan Liter Disita jadi Barang Bukti

Cibal jadi Fokus Utama Program TMMD ke 126, Wakil Ketua II DPRD Manggarai Apresiasi Kerja Keras TNI

Ngaku Wartawan TvOne, Pria Ini Diduga Intimidasi Pemred Media NTTNews.net Gegara Berita Bupati Ende

  • Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Kontak kami 0812-8640-2616

ยฉ 2025 Berita Flores

No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL

ยฉ 2025 Berita Flores