RUTENG, BERITA FLORES–Herdy Salon Lembor (HSL) Wedding Organizer fasilitasi pelatihan Beauty Class dan Public Attitude Training bagi para finalis Putri Manggarai pada Sabtu, 3 Mei 2025 bertempat di Pion Gym, Ruteng, Manggarai, NTT.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk membekali para peserta dengan keterampilan dasar dalam hal penampilan dan etika publik. Herdy Salon Lembor (HSL) menghadirkan tim profesional guna mendukung para finalis tampil percaya diri dan anggun sebagai representasi budaya Manggarai.
“Pelatihan ini bukan sekadar soal riasan. Kami ingin membentuk karakter finalis sebagai duta budaya yang berkelas,” ujar Herdiyanto P. Jemaru, Owner HSL Wedding Organizer sekaligus fasilitator utama dalam pelatihan tersebut.
Sentuhan Profesional dari Tim Makeup Berpengalaman
Dalam sesi Beauty Class, lima anggota Pro Team Makeup HSL—Yufen, Kelvin Lalu, Efra, dan Yurike—memberikan pelatihan teknis tentang tata rias elegan, perawatan kulit, serta penampilan profesional yang tetap menjunjung nilai-nilai lokal.
“Kami ingin peserta memahami bahwa kecantikan juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan harga diri”, kata Kelvin Lalu, salah satu makeup artist HSL.
Pelatihan Etika Publik dan Sikap Profesional
Sesi Manner & Public Attitude Training dibawakan langsung oleh Herdiyanto P. Jemaru. Materi pelatihan meliputi cara duduk dan berjalan, etika menyambut tamu, teknik berbicara di depan umum, serta perilaku bijak di media sosial.
Menurut Herdi, Figur publik seperti putri Manggarai harus mampu tampil profesional dalam situasi apapun.
“Etika bicara, cara membawa diri dan gestur tubuh sangat penting untuk membangun citra diri, sehingga itu yang kami ajarkan diluar panggung”, jelas Herdi.
Lebih lanjut, Herdy menegaskan bahwa HSL akan terus berkomitmen dalam mendukung pemberdayaan perempuan muda di Manggarai.
Ia menambahkan bahwa ajang seperti pemilihan puteri Manggarai sangat penting karena tidak hanya menyoroti aspek penampilan, tetapi juga soal karakter dan kecakapan para finalis.
“Putri Manggarai bukan sekadar kontes kecantikan. Ini adalah proses membentuk perempuan yang cerdas, santun, dan mampu menjadi teladan”, tutup Herdiyanto.
Penulis : Yondri Ngajang