RUTENG, BERITAFLORES – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.3 Jalan Nasional Ruteng-Reo, Nurindah, menanggapi terkait masalah kerusakan parah di jalan nasional Ruteng-Reo.
Berbicara dengan wartawan di ruang kerjanya, Nurindah berkata jika penanganan sementara atas kondisi kerusakan berat di jalan tersebut hanya sebatas melakukan pemasangan rambu dan pita police line saja.
Walau demikian, pihaknya disebut sedang mendiskusikan soal seperti apa penanganan lanjutan pada jalan itu.
“Mungkin nanti, ini sedang kita diskusikan soal penanganan sementara seperti apa mungkin bisa penimbunan kembali atau apa”, kata Nurindah saat berbincang dengan Beritaflores di Ruteng, Senin 24 Februari 2025.
Nurindah lalu menyinggung soal kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.
Ia mengatakan jika adanya kebijakan efisiensi anggaran ini berimbas pada proses perbaikan jalan yang hingga kini belum dialokasikan.
“Memang ini sudah kita usulkan di 2024. Tapi kan sudah ada efisiensi ini, terus di luar kewenangan kita. Tetapi kita usulkan melalui penanganan darurat karena ini masuk bencana alam”, katanya.
Sebelumnya, Beritaflores mempublikasikan berita terkait kerusakan jalan nasional ini, edisi Minggu 23 Februari 2025 dengan judul ‘Retakan Land Subsidence Panjang Ancam Pengguna Jalan Ruteng-Reo’.

Kerusakan parah ini tampak terjadi akibat peristiwa land subsidence atau peristiwa penurunan struktur tanah di lokasi itu.
Hal ini menyebabkan munculnya retakan parah terjadi pada salah satu titik, khususnya di seputaran wilayah Wae Ces, Karot, Kelurahan Tadong, Kecamatan Langke Rembong, Manggarai.
Selain lapisan aspal pada badan jalan yang tampak rusak parah akibat retakan panjang yang ditimbulkan, turunnya badan jalan ini juga dapat berisiko tinggi terhadap keselamatan para pengendara.
Sepanjang kerusakan di jalan ini juga terpantau telah terpasang pita police line, pertanda pelintas harus berhati-hati saat berada di titik ini.

Selain itu, tampak juga terlihat plang bertuliskan ‘hati-hati’ telah terpasang pada ujung dua sisi dari jalan rusak tersebut. Plang ini juga diduga terpasang sesaat usai kondisi jalan itu diberitakan oleh Beritaflores.
Merujuk data yang sitir dari Radarflores,com, Pemerintah RI melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2024 lalu juga telah mengalokasikan anggaran negara senilai Rp19.925.380.00 untuk kegiatan penanganan perbaikan di jalan ini.
Dana ini kemudian dipakai untuk kegiatan preservasi sepanjang 63 kilometer di ruas jalan ini atau pada segmen Ruteng-Kedindi.
PPK pada masa itu menyebut jika pemerintah pusat begitu konsen memberikan perhatian akan jalan ini dengan mengucurkan anggaran tiap tahunnya agar akses transportasi di jalan ini berjalan lancar dan aman.
Jalan ini merupakan salah satu titik akses strategis untuk roda ekonomi warga Kabupaten Manggarai dan sejumlah wilayah lainnya yang berada di daratan pulau Flores.
Jalan ini juga dijadikan satu-satunya akses pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) yang disuplai dari Depot Pertamina di pelabuhan Kendindi Reo, Kecamatan Reok, untuk sejumlah wilayah sedaratan Flores. (**)
Reporter: Adrianus Paju