Ruteng, Beritaflores – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.3 Jalan Nasional Ruteng-Reo, Nurindah, ngamuk lantaran namanya di catut dalam pemberitaan.
Sikap Nurindah ditunjukan saat dirinya meminta wartawan Beritaflores masuk ke ruang pribadinya di kantor PPK yang berada di wilayah Kelurahan Tenda, Kecamatan Langke Rembong, Ruteng, Manggarai, pada Senin 24 Februari 2025 pagi.
Saat tiba di kantor, seorang pegawai meminta wartawan untuk langsung masuk menemui Nurindah di ruang kerjanya.
Namun, wartawan dikagetkan dengan sikap Nurindah yang langsung ngamuk dengan menunjukan keberatannya terkait pemberitaan.
Nurindah keberatan lantaran wartawan telah mencatut dirinya selaku PPK dalam pemberitaan Beritaflores edisi Minggu 23 Februari 2025 terkait kerusakan jalan nasional Ruteng-Reo.
Dalam pemberitaan itu, wartawan menerangkan jika berita yang ditayangkan belum mendapat konfirmasi pihak PPPK.
“Wartawan telah meminta konfirmasi Nurindah via pesan WhatsApp pada Minggu siang, namun meski telah bercentang dua pertanda pesan terbaca, sayangnya tidak direspon hingga berita ini ditayangkan”.
Rupanya, narasi pemeberitaan ini membuat Nurindah berang hingga pertanyakan kepada wartawan mengapa ditulis demikian dalam pemberitaan.
Padahal, sebelum berita itu diterbitkan, wartawan telah berupaya meminta konfirmasi dan pihaknya tidak merespon.
“Direkam ngga ini?”, tanya Nurindah kepada wartawan.
Pertanyaan Nurindah ini merujuk kepada wartawan yang merekam pernyataannya saat berada di ruang kerjanya itu.
Wartawan berkata, jika pernyataannya mesti direkam karena memang kehadiran wartawan ke kantornya bagian dari tugas jurnalistik atas konfirmasi soal kerusakan jalan negara Ruteng-Reo.
“Kalau memang mau omong baik-baik jangan seperti ini. Kita ngobrol biasa dulu. Saya juga biasa-biasa om”, sambil mengarahkan wartawan keluar dari ruangannya karena menolak direkam.
Wartawan lalu menanyakan mengapa menyudutkan wartawan seolah kehadiran wartawan tidak diterima secara baik.
“Saya tidak menyerang. Cuman kenapa om tulis pemberitaan seperti itu. Baru ini saya di Manggarai ada tertulis seperti itu”, ucap Nurindah menunjukan kekesalannya merujuk namanya dicatut wartawan dalam berita.
Nurindah Meminta Wawancara di Kantor
Pada Minggu malam, pukul 15.11 Nurindah menelephone wartawan, beberapa jam usai berita jalan rusak itu diterbitkan Beritaflores.
Wartawan kemudian merespon Nurindah pada pukul 19.41 dengan menelephonenya via WhatsApp. Karena pembicaraan saat itu tidak terekam, wartawan lalu meminta agar konfirmasi pihaknya bisa disampaikan via pesan atau voice note WhatsApp lanataran komunikasi WhatsApp tidak dapat di rekam.
Merespon itu, pada pukul 20.22, Nurindah lalu mengirim pesan untuk meminta wartawan bertemu dirinya di kantor pada Senin, 24 Februari.
Lantas, pertemuan Senin pagi itu disambut Nurindah dengan sikap yang seolah-olah kehadiran wartawan bukan dasar permintaannya.
Sehari sebelumnya, Beritaflores menerbitkan berita terkait kerusakan jalan nasional Ruteng-Reo, edisi Minggu 23 Februari 2025 dengan judul ‘Retakan Land Subsidence Acam Pengguna Jalan Ruteng-Reo’.
Kerusakan parah ini tampak terjadi akibat peristiwa Land subsidence atau peristiwa penurunan struktur tanah.
Retakan parah ini terjadi pada salah satu titik di seputaran wilayah Wae Ces, Karot, Kalurahan Tadong, Kecamatan Langke Rembong, Manggarai.
Selain lapisan aspal pada badan jalan yang tampak rusak parah akibat retakan panjang yang ditimbulkan, turunnya badan jalan ini dapat beresiko terhadap keselamatan pengendara.
Sepanjang kerusakan di jalan ini juga terpantau telah terpasang pita police line, pertanda pelintas mesti berhati-hati saat berada di titik ini.
“Kondisi ini sudah sekitar beberapa bulan belakangan ini, bisa dilihat saja retakannya semakin besar dan permukaan jalan semakin turun. Ini bisa sangat berbahaya bila sewaktu-waktu amblas di saat pengendara melintas”, kata Retno, salah satu pengendara yang melintasi jalan itu.
Pengemudi asal Kecamatan Cibal itu berharap agar pemerintah melalui dinas terkait dapat merespon kondisi ini secepatnya untuk diperbaiki sehingga nantinya tidak menjadi ancaman bagi para pengendara. (**)
Reporter: Andy Paju