Ruteng, Beritaflores – Angin kencang merobohkan satu unit rumah ‘Gendang’, dari warga Barang, Desa Barang, Kecamatan Cibal, Manggarai.
Warga sekitar menyebut, robohnya rumah adat dengan sebutan ‘Gendang’ (sebutan bagi rumah adat ke-sukuan yang menjadi simbol kebudayaan masyarakat) itu akibat tiupan angin kencang yang terjadi pada Jumat 7 Januari 2025, kemarin.
“Roboh karena angin kencang kemarin, terjadi sekitar pukul 14.30 wita”, kata Tito, warga kampung tersebut, Sabtu.
Tak ada korban jiwa atas kejadian ini. Namun tampak dari sebagian sisi bangunan yang masih berdiri utuh dikhawatirkan akan ikut roboh menimpa rumah lain di sekitarnya.

Rumah adat tersebut diketahui satu-satunya hunian pusat adat dari warga suku ‘Kina’ (sebutan golongan kaum adat dengan satu keturunan) dari sejumlah suku lain yang berdiam di kampung Barang.
Bertahun-tahun sebelumnya, rumah tersebut diinformasikan sempat dihuni oleh beberapa anggota keluarga.
Namun, kondisi rangka bangunan rumah yang tampak keropos dengan sing rusak berat akibat termakan usia itu mengharuskan beberapa anggota keluarga yang sebelumnya menghuni rumah tersebut memilih untuk pindah dengan mendirikan hunian masing-masing.
Satu keluarga diantaranya terpaksa bangun rumah sederhana tepat di bagian sisi belakang rumah adat tersebut.
Cari Solusi, Thomas Tahir ikut meninjau rumah roboh itu
Wakil Ketua II DPRD Manggarai, Thomas Tahir, ikut menyempatkan diri meninjau kondisi rumah tersebut.
Selaku bagian dari warga kampung, termasuk anggota golongan suku dari hunian adat tersebut, dirinya kemudian mempertemukan para tokoh adat, pihak pemerintah desa dan warga setempat.

Tujuannya, mencari solusi agar rangka bangunan yang masih terisa dapat segera dibongkar paksa sehingga tidak menjadi ancaman bagi keselamatan warga dan hunian lain disekitarnya.
“Kita sudah berdiskusi dengan para tokoh adat untuk mencari solusi terbaik agar sebagian rangka bangunan yang masih utuh ini secepatnya akan dibongkar paksa sehingga tidak menjadi ancaman bagi warga disekitarnya”, kata Thomas.
Pihaknya juga mengarahkan aparat pemerintah desa setempat agar melaporkan peristiwa ini ke dinas terkait dengan harapan sekiranya akan medapatkan perhatian khusus. (**)
Penulis: Andy Paju