Ruteng, Beritaflores – Kepala sekolah (kepsek) dari siswa viral di Ruteng, Ibukota Kabupaten Manggarai, NTT, menegaskan tidak akan terburu-buru mengambil keputusan sebagai respon perilaku menggemparkan oleh kedua orang siswanya beberapa waktu lalu
Diwawancarai Beritaflores di ruang kerjanya, Fansi selaku Kepala sekolah siswa tersebut menyampaikan jika pihak sekolah akan mencermati persoalan itu secara hati-hati sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.
Kata dia, meski banyak regulasi atau aturan yang bisa digunakan di sekolahnya dalam menyelesaikan persoalan semacam itu, namun pihak sekolah tentu tetap memilih opsi terbaik.
“Secara otomatis sekolah akan memberikan keputusan sesuai dengan aturan yang ada di sekolah.” ujar Fansi, Selasa 14 Januari.
Dalam konteks masalah para siswa, jelas Fansi, guru dalam tugasnya tidak hanya mampu memberikan ilmu pengetahuan saja, tetapi hal penting lainnya juga yang dipikirkan soal dampak psikologis para siswa bermasalah.
Walau, lanjut Fansi, ada begitu banyak pihak juga yang menghendaki agar pihaknya segera mengeluarkan dua anak tersebut.
“Kami harus pikirkan soal psikologis anak agar keputusan sekolah tidak menambah beban bagi anak kami ini. Kami dari sekolah terus berupaya membuka ruang komunikasi, termasuk memanggil orangtua dari anak ini”, serunya.
Sebagaimana ditayangkan Beritaflores pada 11 Januari lalu, seorang siswa bersama rekannya menggeruduk sebuah kamar kos-kosan sambil meluapkan amarahnya.
Dengan mengenakan pakaian seragam sekolah lengkap, satu diantara siswa tersebut ngamuk kepada salah satu siswa penghuni kamar kos lantaran kepergok selingkuh dengan kekasihnya.
Kejadian itu kemudian seketika viral usai video pertengkaran keduanya diunggah pada berbagai laman akun facebook.
Dalam video yang ditotonton Beritaflores pada beranda group akun facebook Forum Rakyat Peduli Manggarai, tampak seorang gadis berseragam sekolah cokelat (pramuka) itu mendatangi sebuah kamar kost.
Saat berada di depan pintu kamar kos tersebut, sambil divideokan oleh seseorang lainnya, dengan geramnya sang gadis sekolah itu melihat salah satu dari dua orang gadis lainnya yang sedang rebahan bersama rekannya di dalam kamar kos itu.
Dalam potong video berudrasi 29 detik itu, sang gadis sekolah itu kemudian melabrak masuk kamar kos, lalu memukul kepala sorang gadis yang sedang asyik rebahan menggunakan helm sepeda motor.
Helm tersebut berkali-kali dibenturkan sang gadis sekolah ke kepala gadis malang yang disebut pelakor baginya itu.
Meski tanpa perlawanan, sang korban kemudian terbangun karena diserang menggunakan helm. Sempat juga ditampar sebelum sang gadis ditarik keluar dari kamar itu. Sementara rekan sekamar korban tampak hanya terdiam.
“Peang hau Ela (keluar kau babi)”, lontaran ngamuk sang gadis berseragam sekolah kepada gadis bersinglet ungu malang itu.
Tak cukup sampai disitu, rambut korban kemudian ditarik pelaku keluar dari kamar meski korban tampak merengek ketakutan.
Korban sempat terdengar menangis, namun amarah sang gadis berseragam sekolah tetap tak terbendung.
Ternyata, musababnya hanya karena seorang pria yang diakui gadis berseragam sekolah itu sudah seperti suaminya.
Diawal video, tampak anak sekolah itu kecewa lantaran gadis yang dijadikan targetnya itu ketahuan jalan berduaan sama kekasih hati sang gadis sekolah.
“Oleh, ngance lako agu genok daku. Agu rona, rona keta laku hitu”, kata gadis berseragam sekolah tersebut menggunakan bahasa daerah setempat yang jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia “Aduh, bisa jalan sama kekasih saya, dengan suami, itu sudah seperti suami saya”.
Korban Lapor Polisi
Tidak terima dengan kejadian itu, korban dalam kasus itu akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Resort Manggarai di Ruteng.
Kapolres Manggarai, AKBP Edwin Saleh, melalui Paur Humas Polres, IPDA I Made Budiarsa, menerangkan kasus tersebut dalam penanganan pihak Polres Manggarai.
Kata Budiarsa, kejadian itu berlangsung pada Jumat 10 Januari sekitar pukul 13.30 Wita.
“TKP di kamar kos korban yang beralamat di Kelurahan Waso, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT”, ujar Budiarsa.
Korban dalam kasus itu, terang Budiarsa, berinisial HOD (18 tahun), warga Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, sementara pelaku berinisial FRC (16 tahun), seorang pelajar yang berdomisili di Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong.
Kronologis
Menurut laporan korban, jelas Budiarsa, sekitar pukul 13.30 WITA, korban yang sedang tidur siang bersama seorang teman dikejutkan oleh kedatangan pelaku.
“Tanpa basa-basi, pelaku masuk ke kamar kos dan langsung menuduh korban berselingkuh. Tidak lama setelah itu, pelaku mulai menganiaya korban dengan cara menarik rambut dan memukul kepala korban sebanyak tiga kali menggunakan helm”, jelas Budiarsa.
Akibat kejadian tersebut, tambah Budiarsa, korban mengalami sakit di bagian kepala dan melaporkan insiden ini ke Polres Manggarai. (**)
Reporter: Andy Paju