Ruteng, Beritaflores – Kondisi ruas jalan segmen Pinggang-Golo-Ringkas di wilayah Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), semakin memprihatinkan hingga saat ini.
Pantauan Beritaflores, Senin 16 Desember, kerusakan berat terpantau hampir terjadi di sepanjang ruas jalur ini.
Sejumlah titik kerusakan nampak ditemukan mulai dari area turunan wilayah desa Pinggang, wilayah persawahan warga desa Pinggang, seputaran wilayah kampung Golo, Desa Golo, hingga sepanjang tanjakan menuju Kampung Ringkas, Desa Perak.
Selain tidak ditemukan bekas lapisan penetrasi (lapen) di beberapa titik, salah satu faktor yang menyulitkan para pengendara melintasi jalur ini adalah material bebatuan terlepas dan berlicin.
Batuan-batuan ini merupakan material dasar proyek lapen yang dikerjakan tahun-tahun sebelumnya pada jalur ini.
Selain bebatuan, tampak juga ditemukan genangan air serta lumpur tebal di beberapa titik badan jalan. Material-material agregat pengunci lapen dari proyek tahun sebelumnya juga ikut menjadi pemandangan tak asing bagi para pengguna jalan yang melintasi jalur ini.
Memang miris, salah satu titik terparah juga tampak dijumpai seputaran areal persawahan warga desa Pinggang. Batuan jalan yang tampak berantakan dan tidak berbekas aspal menggambarkan titik ini bagaikan kali mati.
Meski kondisi ini telah berangsur menahun, namun sayang pemerintah daerah Manggarai masih saja tidak menaruh perhatian pada jalan ini.
Andy Paju, salah satu warga pengguna jalan, menyayangkan kondisi kerusakan jalan tersebut sebab luput dari perhatian DPRD dan Pemda Manggarai beberapa tahun belakangan ini.
“Padahal kerusakan ini sudah bertahun-tahun lamanya, mengapa sangat susah direspon DPRD dan Pemda?”, tanya Andy penuh heran.
Selaku pengguna jalan, dirinya berharap agar pemerintah bersama para anggota DPRD utusan wilayah daerah pemilihan Manggarai 4 (Kecamatan Cibal, Kecamatan Cibal Barat, Kecamatan Reok dan Kecamatan Reok Barat) untuk terjun langsung memantau parahnya kondisi kerusakan jalan tersebut.
“Yang paling penting adalah respon cepat para anggota DPRD utusan dapil untuk kemudian terjun langsung ke lokasi menyaksikan, mendengarkan langsung keluhan rakyatnya guna memastikan apakah kondisi seperti jalur segmen Pinggang-Golo-Ringkas ini layak mendapat perhatian ekstra pemerintah atau tidak”, katanya.
Andy menyebut, jalan ini merupakan satu-satunya akses keluar masuk warga wilayah Kampung Golo, Desa Golo.
Akhir Tahun 2024 ini, kata Andy, pemda Manggarai memang telah mengucurkan anggaran proyek rehabilitasi Segmen Lempo-Ringkas dengan pagu anggaran senilai Rp250 juta, namun proses perbaikan yang mampu dikerjakan kontraktor sesuai anggaran itu hanya menjangkau seputaran wilayah desa Pinggang saja.
Padahal, terang Andy, jika dibandingkan kondisi kerusakannya, jalan dari wilayah Lempo hingga Pinggang masih terpantau aman untuk dilintasi pengendara.
Sementara titik terparah sebagian besar ditemukan di sepanjang jalur Pingggang-Golo-Ringkas.
“Nah, untuk warga Golo sendiri, jalan ini merupakan akses keluar masuk satu-satunya, baik dari wilayah Ringkas desa Perak, pun dari wilayah Pinggang, desa Pinggang. Tahun ini memang Pemda telah mengucurkan anggaran proyek rehabilitasi, anehnya yang dikerjakan justeru hanya dititik-titik kerusakan yang terpantau tidak begitu parah kerusakannya sementara titik-titik terparah menuju kampung Golo malah diabaikan”, katanya. (*)
Penulis: Tim Redaksi