RUTENG, BERITA FLORES- Dalam rangka menyambut tahun ajaran baru periode 2023/2024, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Wae Ri’i melaksanakan workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada Selasa, (25/7) siang.
Kegiatan yang diikuti oleh 22 guru itu berlangsung selama tiga hari, sejak 25 sampai 27 Juli mendatang.
Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai, Wensislaus Sedan, memberi apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menjelaskan kegiatan tersebut bukanlah kegiatan baru.
“Hari ini kita mau berkolaborasi menyamakan peresepsi bagaimana mendesain poin khusus terkait dengan poin khusus perwujudan profil pelajar pancasila didalam setiap mata pelajaran kita, ya, yang lalu bapak dan ibu guru telah melakukan gelar karya terkait prodak ekstrakurikuler. Mengapa kita hari ini harus duduk bersama untuk kita cari sama-sama buat kesepakatan, buat satu alur berpikir untuk bagaimana merumuskan perwujudan perima dalam setiap mata pelajaran kita, sehingga fokus kita diakhir semester misalnya bapak dan ibu guru nanti melakukan gelar karya akademi yang dipertontonkan adalah P-5 yang melekat di masing-masing mata pelajaran kita itu,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Wae Ri’i, Tobias Real mengatakan, sejauh ini workshop tersebut merupakan kegiatan yang berlangsung untuk ke dua kalinya di SMPN 3 Wae Ri’i.
“Tahun sebelumnya juga kita melaksanakan kegiatan yang sama,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para guru terkait IKM.
“Untuk kegiatan kurikuler yaitu projek penguatan profil pelajar Pancasila atau P5 dan juga pembelajaran diferensiasi kami sudah terapkan disekolah namun kami merasa masih perlu penguatan pemahaman terkait IKM,” terangnya.
Sebab itu, ujar dia, pada hari pertama pihaknya meminta kesediaan Sekretaris Dinas PPO untuk membawakan materi ‘Pembelajaran Diferensiasi dan Assesment Penilaian dalam P5′.
Lalu di hari kedua, pihaknya mengundang Bapak Danar Wulan sebagai narasumber materi ‘Assesment Berbasis Android dengan Menggunakan CBT Candy untuk Assessment Offline’.
“Tujuannya untuk menghemat kertas, guru-guru tidak perlu lagi membuat soal dengan memperbanyak kertas, siswa bisa langsung kerja soal baik itu PTS, PH atau pas secara offline dengan menggunakan tablet kebetulan sekolah memiliki seratus tablet. Sehingga saya sebagai pimpinan menginginkan adanya peningkatan di sekolah ini, hasil dari workshop ini akan diterapkan pada tahun ajaran baru,” tutupnya.
Penulis: Heri Mandela