RUTENG, BERITA FLORES- Yayasan Puspita Bangun Bangsa (YPBB) terus bergerak membangun masyarakat Manggarai Raya dalam berbagai sektor. Salah satunya lewat peluncuran program yang bernama ‘Taman Baca Puspita’.
Peresmian peluncuran program ‘Taman Baca Puspita’ itu ditandai dengan pemotongan pita oleh Dr. Boni Hargens yang berlangsung di Cafe Teras De Lucas Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin, (19/6) siang.
Pantauan Beritaflores.com, kegiatan peresmian ‘Taman Baca Pustpita’ itu dihadiri sejumlah tokoh dari berbagai kalangan yang meliputi politisi, pengusaha, dosen, mahasiswa dan para alumni Seminari Pius XII Kisol.
Florianus Santosa Nggagur selaku ketua YPBB mengatakan, ke depan pihaknya akan menghadirkan ‘Taman Baca Puspita’ di semua kecamatan yang ada di Manggarai Raya. Sebab itu, saat ini YPBB sedang melakukan survei lokasi sebagai tempat berdirinya taman baca itu.
“Kami berharap bahwa dengan kehadiran taman baca ini, bisa membantu mencerahkan generasi muda Manggarai,” ujar Flori saat melakukan jumpa pers di Cafe Teras De Lucas.
Menurut dia, ‘Taman Baca Puspita’ akan menyediakan buku-buku yang cocok untuk dibaca oleh kalangan generasi Manggarai. Sebab target YPBB adalah terbentuknya wawasan yang luas dan cara berpikir yang dalam bagi generasi muda Manggarai.
“Bukan hanya bersumber dari google saja sehingga fraim berpikirnya lebih luas dan hanya didapat dengan cara membaca banyak buku,” imbuh dia.
Selain itu, sumber-sumber bacaan yang disediakan YPBB juga akan menunjang keterampilan hard skill dan soft skill bagi generasi muda. Hal ini bertujuan untuk mengasah kemampuan Emotional Intelligence (EQ atau EI), yakni kecerdasan emosi seperti membangun jejaring, sehingga para generasi muda tidak hanya tajam secara Intellectual Quotient (IQ), yakni taraf kecerdasan intelektual dan Spiritual Intelligence (SQ atau SI), yakni kecerdasan rohaniah.
“Karena bagaimanapun, pengalaman kami di dunia bisnis, network itu sangat penting. Membangun network itu membutuhkan soft skill yang bagus. Dengan kehadiran taman baca ini, anak-anak akan membaca buku-buku yang mengasah sof skill-nya,” pungkas Flori.
Pada saat yang sama Dr. Boni Hargens yang hadir untuk meresmikan peluncuran taman baca itu mengatakan, kehadiran ‘Taman Baca Puspita’ di kabupaten Manggarai dapat merangsang intelektualisme kalangan anak-anak muda.
“Saya ucapkan terima kasih ya. Dan proficiat, luar biasa ini taman baca puspita,” ujar Dr. Boni usai melakukan pemotongan pita.
Tokoh yang terkenal karena pemikirannya yang tajam dan konstruktif itu berharap ‘Taman Baca Puspita’ menjadi tempat persemaian benih-benih pemikiran ke depan.
“Semoga literasi makin meningkat supaya Manggarai ini kalau bisa orang kenal nanti bukan hanya sebagai bagian dari NTT tetapi sebagai lokus forum intelektual,” pungkas Boni, sapaan akrab pria asal Manggarai itu.
Sementara Romo Ino Sutam yang turut hadir dalam acara itu mengapresiasi pihak YPBB yang telah meresmikan ‘Taman Baca Puspita’ sebagai upaya untuk membangun masyarakat Manggarai Raya.
“Terima kasih kepada YPBB yang telah berbuat banyak untuk masyarakat Manggarai. Salah satunya pada hari ini tadi meresmikan taman baca ini. Ini luar biasa sekali,” ujar Romo Ino.
Ia mengatakan, kehadiran ‘Taman Baca Puspita’ merupakan sebuah konsep baru yang mempertemukan dua perpustakaan yang berbeda, yakni perpustakaan buku dan perpustakaan kehidupan.
Bagi dia, ‘Taman Baca Puspita’ adalah sebuah wadah untuk menenun lembaran-lembaran hidup baru. Sebab orang-orang yang hadir merupakan benang-benang hidup yang dituntut untuk lebih inovatif, kreatif, dan interpretatif.
“Kita tahu bahwa yang paling penting juga adalah perpustakaan kehidupan. Dan tempat ini adalah perjumpaan diantara dua perpustakaan. Perpustakaan buku dan perpustakaan hidup. Jadi bisa sambil baca buku lalu memberikan sharing kehidupan tentang apa yang terjadi di tengah masyarakat,” tutup Romo Ino
Untuk diketahui, program ‘Taman Baca Puspita’ yang diluncurkan oleh YPBB disponsori oleh Indonesia Financial Group (IFG), holding lembaga keuangan asuransi milik Pemerintah Republik Indonesia.
Penulis: Heri Mandela.