RUTENG, BERITA FLORES- Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar Inpres (SDI) Kaca di Desa Wae Ajang, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, NTT, Marianus Mansur, berkomitmen untuk terus mengembangkan pelaksanaan Ujian Sekolah berbasis online di lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Komitmen itu, kata Marianus, berangkat dari pengalaman Ujian Sekolah berbasis online yang pernah dilaksanakan pada tahun sebelumnya.
Saat ini, untuk yang ke-2 kalinya SDI Kaca kembali menggelar Ujian Sekolah berbasis online bagi para siswa dan siswi. Ujian sekolah yang berlangsung selama 5 hari dan dimulai pada Senin, 8 Mei hingga Sabtu, 13 Mei 2023 itu diikuti oleh 15 para peserta didik.
Walau lembaga pendidikan itu mengalami keterbatasan peralatan komputer, kata Marianus, namun sejauh ini pelaksanaan ujian tidak mengalami hambatan. “Guna melancarkan proses pelaksanaan ujian, kami meminta siswa untuk meminjam HP android milik orang tua masing-masing. Semua siswa merasa senang mengikuti US berbasis online ini,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Beritaflores.com pada Selasa, (9/5).
Lebih lanjut alumni Program Studi UNIKA St Paulus Ruteng itu membeberkan 4 manfaat pelaksanaan Ujian Sekolah berbasis online di sekolah yang dipimpinya itu. Pertama, kata dia, untuk menghemat anggaran. Sebab sekolah tidak lagi harus mengeluarkan biaya untuk mencetak soal dan lembar jawaban. “Dengan ujian online, anggaran kertas untuk ujian tidak diperlukan lagi. Hanya dengan satu komputer saja, sekolah sudah bisa memakainya untuk membantu proses pelaksanaan ujian sampai selesai, bahkan latihan harian sekalipun,” ungkap Marianus.
Ke dua, menghemat waktu dan tenaga guru dalam proses persiapan pra dan pasca ujian. Menurutnya, guru tidak perlu disibukkan dengan berbagai persiapan ujian seperti mencetak dan memperbanyak kertas ujian. Cukup dengan satu kali meng-input soal ke server, urai dia, maka seluruh siswa sudah bisa mengikuti ujian. “Demikian pun ketika pasca ujian. Guru tidak perlu pusing memeriksa lembar hasil ujian yang menumpuk. Sistem ujian online akan mengakumulasi secara otomatis nilai hasil ujian siswa berdasarkan kunci jawaban yang telah di-input sebelumnya,” imbuh dia.
Ke tiga, memudahkan siswa saat mengerjakan soal ujian. Menurutnya, siswa tidak perlu lagi membawa atau meminjam alat tulis, menyilang jawaban, dan mencoret jawaban jika salah. Melalui komputer, lanjut dia, siswa dipermudah dengan cukup mengklik jawaban yang benar dan mengklik undo jika ingin merubah jawaban. Ke empat, perolehan hasil ujian menjadi lebih cepat dan akurat. Perhitungan nilai otomatis oleh sistem komputer, ujar dia, akan meminimalisir kesalahan manusia (human error) dalam melakukan pemeriksaan hasil ujian.
“Sistem komputer akan mencocokkan jawaban siswa dengan kunci jawaban yang telah di-input guru sebelumnya. Hasil nilai pun keluar lebih cepat, tidak butuh waktu berhari-hari. Jadi ketika ujian selesai, hasil nilai muncul secara otomatis dan dapat disimpan secara lebih praktis menjadi arsip guru,” tutupnya.
Penulis: Heri Mandela.