JAKARTA, BERITA FLORES – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikburistek), Wikan Sakarinto meninjau hasil pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMKN 3 Komodo Labuan Bajo Minggu, 20 Juni 2021.
Dirjen Diksi, Wikan, didampingi Direktur Politeknik El Bajo Commodus, Prof. Putu Astawa, dan Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMK Kabupaten Manggarai, Wilhelmus Bastian, diterima dengan hangat oleh Kepala SMKN 3 Komodo Labuan Bajo Hortensia Herima beserta para guru yang semuanya relatif masih muda.
Wikan mengatakan, dana pembangunan USB SMKN 3 Komodo Labuan Bajo dari Kemendikbudristek senilai Rp6 miliar lebih dengan rincian Rp3,553 miliar untuk bantuan fisik bangunan dan Rp2,447 miliar untuk peralatan. Dana tersebut bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2020.
Dana ini kata dia, diharapkan dapat mempercepat penciptaan SDM di Provinsi NTT yang unggul, terampil dan berkompeten, untuk mendukung visi besar pemerintah membangun Labuan Bajo menjadi destinasi pariwisata super prioritas.
“Kalau Labuan Bajo mau maju pesat sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, ya SDM-nya, ayo digarap makin serius dan disiapkan agar terampil dan kompeten, serta inovatif, sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja. Istilahnya, link and super match. Tidak bisa tidak,” kata Wikan seperti dilansir kemdikbud.go.id Minggu, 20 Juni 2021.
Menurut Wikan, ada tiga bidang keahlian yang dibuka di SMKN 3 Komodo ini antara lain, Wisata Bahari & Ekowisata, Seni Tari, dan Kriya Tenun, sangat relevan dengan sektor industri pariwisata dan hospitality. “Kita berharap SMK ini meski masih baru, sudah mampu membangun Link and Match dengan DUDIKA (Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja). Dan harus punya visi menciptakan wirausaha-wirausaha seni dan pariwisata yang hebat ke depannya. Jangan cuma bervisi mencetak pencari kerja”, kata Wikan.
Wikan mengungkapkan, kunci dan indikator utamanya yaitu softskills dan karakter hebat lulusan SMK. Jadi guru-guru SMK harus berubah, dalam memberi edukasi terhadap siswa-siswa. Guru SMK ‘jaman now’ harus mampu memainkan peran sebagai teacher, mentor, coach, motivator, atau sebagai fasilitator project-based learning yang proyeknya didapatkan dari industri dan dunia nyata.
Sementara itu, Kepala SMKN 3 Komodo Labuan Bajo Hortensia Herima mengatakan, jumlah peminat SMKN 3 Komodo, yang mendaftar saat ini sudah mencapai 172 orang calon siswa, dan masa PPDB masih belum selesai. “Saat ini kami didukung oleh 30 pengajar yang beberapa diantaranya memiliki latar belakang profesional di industri yang siap mendidik dan melatih calon pelajar SMK,” ujarnya.
Hortensia Herima menargetkan, pada angkatan pertamanya, walaupun baru diresmikan 21 Mei 2021 lalu oleh Gubernur NTT, akan tetapi bisa langsung memiliki kerja sama yang terjalin dengan DUDIKA di sekitarnya khususnya di bidang pariwisata.
“Kami juga telah merintis kolaborasi kerjasama dengan beberapa hotel ternama di Labuan Bajo untuk link and match, yakni Hotel La Silvia, Sudamala, Jayakarta, Bintang Flores, La Prima dan juga Politeknik El Bajo sebagai perguruan tinggi pendamping kami,” ucap kepala SMKN 3 Komodo itu.
Kepala SMK Sadar Wisata Ruteng Wilhelmuas Bastian mengatakan, saat ini animo masyarakat untuk mendorong anaknya masuk ke SMK telah mengalami peningkatan signifikan. Bahkan fenomena ini juga terjadi di daerah yang relatif termasuk Daerah 3T.
“Jadi masih memungkinkan untuk bertambah jumlah siswa barunya itu,” imbuh Bastian.
Bastian menambahkan, SMK Sadar Wisata selaku SMK yang mendapatkan amanah SMK Pusat Keunggulan akan berupaya bekerjasama mendorong pertumbuhan SMKN 3 Komodo ini, karena SMK baru ini harus bisa setara dan segera berlari dengan sekolah lainnya. “Terlebih kami harus memiliki semangat agar berdampak positif ke SMK lainnya,” kata Bastian.
Pada kesempatan itu, Wikan turut mengapresiasi dukungan Pemprov NTT, dan berharap semakin kuat bersinergi bersama pemerintah pusat untuk membangun pendidikan SMK dan vokasi di daerah itu.
Wikan yang cukup terkejut dan bersyukur dengan animo peminat SMKN 3 Komodo sudah langsung mencapai 172 orang. Ia pun memberi arahan agar lebih cepat maju. “Walaupun baru berdiri, SMK ini didampingi oleh kakak pembina yaitu Politeknik El Bajo Commodus dan SMK lainnya khususnya SMK Pusat Keunggulan di NTT yaitu SMK Sadar Wisata yang sudah maju,” kata Wikan.
“SMK yang sudah maju, harus berpengaruh positif dan melatih SMK lainnya”, kata Wikan.
Prof. Putu Astawa merespon pernyataan Wikan,”Politeknik El Bajo Commodus siap untuk secepatnya merintis program SMK-D2 Jalur Cepat, yang baru diluncurkan oleh Ditjen Pendidikan Vokasi, dengan SMKN 3 Komodo, seperti yang sedang dikembangkan bersama dengan SMK Sadar Wisata serta belasan SMK pariwisata lainnya di Manggarai Raya.
Hadirnya SMK baru ini, dengan alokasi anggaran pembangunan USB sebesar Rp6 miliar pada tahun anggaran 2020 lalu, saat ini telah terealisasi dengan dibangunnya gedung sekolah di atas lahan seluas 10.000 m2. Lahan tersebut merupakan hibah dari Pemprov NTT. Gedung SMKN 3 Komodo Labuan Bajo kini memiliki dua ruang praktik siswa, kantor guru dan kepala sekolah, serta tiga ruang kelas beserta fasilitas furnitur dan peralatan serta perlengkapan pendukung. (R11/RED).