BORONG, BERITA FLORES- Sekolah Menengah Pertama (SMP) Satap (satu atap) Wae Buka, Desa Golo Rengket, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, NTT terpaksa harus menumpang di sekolah lain untuk melaksanakan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Saat ini, SMP Satap Wae Buka menggunakan gedung Sekolah Dasar Inpres (SDI) Wae Buka. Padahal, sekolah tersebut telah berdiri sejak 2015 silam.
Wakil Kepala Sekolah SMP Satap Wae Buka, Mufidatul Husnawati mengungkapkan hal itu kepada Beritaflores.com saat ditemui di Ruang Kerjanya pada, Selasa siang, 03 Maret 2020
Ia mengakui, pihaknya telah mengajukan proposal permohonan pembangunan gedung SMP Satap Wae Buka kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) pada tahun 2015. Bahkan, lanjut dia, proposal tersebut pun pernah diberikan secara lansung kepada Bupati Manggarai Timur Agas Andreas pada tahun 2019 lalu.
Namun hingga saat ini, proposal yang pernah diajukan bertujuan meminta dana pembangunan fisik dan fasilitas SMP Satap Wae Buka itu belum terealisasi.
“Sudah sering kali pak, dari 2015 hingga kami bawa proposal untuk bangun sekolah tetapi, belum juga direspon oleh Pemda Matim. Bahkan tahun 2015 dan 2019 lalu,” ujar Wakepsek Husnawati kepada Beritaflores.com di Ruang Guru yang beralaskan tanah dan berdinding pelupu itu.
Karena itu, tambah dia, SMP Satu Atap Wae Buka yang memiliki 113 murid itu telah lama menggunakan gedung Sekolah SDI Wae Buka, sejak 2015 hingga 2020 untuk melaksanakan KBM.
“Dari 2015 kami pakai Gedung sekolah SDI Wae Buka. Jadi KBM kami di sini, setelah siswa SD pulang sekolah jam 12.00. Sehingga kami memulai KBM dari 12.35 hingga 17.00 Wita,” jelas dia.
Ia menambahkan, tenaga edukasi di SMP Satap Wae Buka sebanyak 16 orang guru. Di mana, guru berstatus PNS berjumlah dua (2) orang sedangkan guru honorer sebanyak 14 orang.
“Jumlah muridnya 113 orang. Guru ada 2 orang, guru honorer 14 orang sehingga jumlah keseluruhan 16 orang,” ungkap dia.
Ia mengatakan, apabila Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur bersama pihak sekolah mendirikan gedung maka dipastikan tak mengalami kesulitan. Sebab, sejak tahun 2015 masyarakat setempat telah menyerahkan sebidang tanah secara cuma-cuma untuk pembangunan gedung baru SMP Wae Buka.
“Sudah lama warga desa ini menyerahkan tanah untuk membangun sekolah. Sehingga, kalau kalau ada dana untuk bangun sekolah, maka Pemda Matim dan pihak sekolah tidak mengalami kesulitan lagi,” urai dia.
Sementara itu, Kepala Desa Golo Rengket Rober Karo mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, untuk segera merealisasikan fasilitas pendidikan tersebut. Sebab, kata dia, SMP Satap Wae Buka telah berdiri sejak 2015 silam.
Ia mengungkapkan, proposal untuk membangun sejumlah fasilitas, seperti gedung, kursi dan fasilitas lainnya telah diajukan kepada Pemda Matim sejak 2015 silam bahkan tahun 2019 lalu pun pihak sekolah pernah mengajukan proposal yang sama.
“Yah sebenarnya sih, sudah waktunya untuk bangun gedung baru, kerena jumlah murid yang cukup banyak. Bayangkan jumlahnya 113 murid,” ujar Kades Rober saat ditemui Beritaflores.com di sekolah itu.
Penulis: Efren Polce/Beritaflores)