RUTENG, BERITA FLORES- Tingkat Rasio Elektrifikasi (RE) untuk Kabupaten Manggarai, Flores-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati urutan tertinggi jika dibandingkan di semua kabupaten.
Data tersebut berdasarkan hasil survei yang dirilis pihak Universitas Udayana, Denpasar-Provinsi Bali. Di mana, angka persentase RE Kabupaten Manggarai telah mencapai 95,61%. Rasio elektrifikasi ini menggambarkan jumlah rumah tangga secara dominan di daerah itu sudah berlistrik.
Merespon data tersebut, Bupati Manggarai, Deno Kamelus mengatakan, peresmian listrik pertama ini, merupakan sebuah peristiwa monumental menandai masuknya jaringan listrik PLN di Bea Mese dan 8 desa lainya yakni; Desa Barang, Desa Pinggang, Desa Golo, Desa Ladur, Desa Langkas, Desa Lando, dan Desa Perak.
“Tentu ini sebuah prestasi pemerintah yah. PLN itu kan perusahaan BUMN milik negara. Tentu pemerintah daerah siapkan infrastruktur yang baik untuk mendukung proyek PLN itu,” ujarnya saat acara Penyalaan Listrik di Bea Mese pada Kamis, 27 Februari 2020.
Deno mengungkapkan, program itu bisa terlaksana karena fondasi pembangunan dasar selalu ada pada perencanaan. Di mana, untuk memperoleh hasil yang berkesinambungan maka pembangunan mesti sesuai dengan perencanaan. Lebih lanjut kata dia, listrik merupakan sebuah fasilitas yang fundamental dan berdampak luas terhadap kebutuhan masyarakat.
“Ini (listrik) dampaknya luas, oleh karena itu kita siapkan dulu fasilitas yang sifatnya umum. Dari situ diharapkan akan berkembang ke pribadi-pribadi. Tentu tidak berhenti di situ saja, salah satu prioritas untuk tahun 2021 adalah pengentasan kemiskinan,” terang Deno.
Baca: Tahun Ini, UP2K PLN Listriki Seluruh Desa di Flores
Pada kesempatan itu, Supervisor Transaksi Energi, Aji Wirawan Perwakilan Kepala PLN UPL Ruteng memaparkan data Rasio Elektrifikasi di Kabupaten Manggarai.
“Berdasarkan survei independen Universitas Udayana sampai dengan Desember 2019, total rasio elektrifikasi (RE) Kabupaten Manggarai 95,61%, dari 95,61% ini 55,31% RE PLN, 37% RE Non PLN,” papar dia.
“Sedangkan, untuk rasio elektrifikasi desa berlistrik adalah sebesar 92,98% dari 172 desa,” tambah dia.
Ia menambahkan, Rasio Elektrifikasi (RE) adalah perbandingan antara jumlah rumah tangga berlistrik dari seluruh rumah tangga di daerah itu.
Pada kesempatan itu, pihak PLN pun menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menebang pohon yang jaraknya dekat dengan kabel listrik. Selain itu, mereka juga meminta kerelaan masyarakat apabila pihak PLN menebang pohon di dekat jaringan karena berpotensi mengganggu jaringan listrik. Untuk menjelaskan ini, PLN memaparkan bahwa 80% gangguan listrik itu terjadi karena pohon tumbang. (TIM).