RUTENG, BERITA FLORES-Bupati Manggarai Deno Kamelus meminta para guru memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas, mempercepat, dan memudahkan aksesibilitas pelayanan di bidang pendidikan.
Ia menjelaskan hal itu saat menjadi pembicara Seminar Pendidikan dalam rangka memperingati HUT PGRI ke 19 dan HUT Pendidikan Nasional ke 25 di Aula Dinas Pendidikan Rabu, 20 November 2019.
“Saya minta kepada guru-guru untuk menguasai teknologi. Minimal bisa menggunakan Microsoft Excel agar bisa membuat daftar pengeluaran dan pemasukan. Sehingga semuanya dipermudah dengan teknologi,” kata Deno.
Mantan Wakil Bupati dua periode itu menuturkan bahwa, tantangan ke depan adalah bagaimana kemajuan teknologi itu bisa mendongkark aksesisbilitas dalam bidang pendidikan. Kini, kecanggihan teknologi, kata dia, bisa memudahkan manusia untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
“Saya mau guru-guru harus ada standar penguasaan teknologi atau melek teknologi sehingga memudahkan mereka dalam mendidik para siswa,” pungkas dia.
Ia juga menjelaskan, berdasarkan penegasan Presdien Jokowi bahwa anggaran untuk bidang pendidikan 20 persen bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) itu agar sistem pendidikan Indonesia bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi.
“Apakah kita bisa mengubah kualitas penddidikan untuk mendongkrak melalui teknologi? Oleh karena itu, harus mulai dari sekarang para guru harus kuasai teknologi,” urai dia.
Ia menuturkan, bagaimana aksesibilitas pendidikan bisa berjalan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Maka dari itu, Nadiem Makarim dilantik sebagai Menteri Pendidikan Kabinet Indonesia Maju. Nadiem ditempatkan sebagai Menteri Pendidikan karena keberhasilan mendirikan perusahaan Gojek berbasis teknologi. Sehingga dengan demikian, dapat mendorong pendidikan Indonesia berbasis teknologi.
“Untuk itu guru dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman agar melek kecanggilan teknologi media informasi,” cetus Deno.
Ia mengungkapkan, untuk menilai prestasi dari sebuah daerah dalam bidang pendidikan itu diukur menggunakan dua indikator utama yaitu pertama, angka partisipasi pendidikan, dan kedua, dinilai dari mutu kelulusan.
Deno memaparkan, teknologi informasi harus bisa dimanfaatkan guru untuk kepentingan pendidikan serta kemudahan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Jangan sampai sebagai pengajar malah ketinggalan dengan kemajuan teknologi sekarang,” paparnya.
Untuk diketahui, Seminar Pendidikan ini menghadirkan peserta sebanyak 400 orang, terdiri dari para guru komite, SMP, SMA, MTS, serta para mahasiswa di Ruteng. (TIM/FDS).