RUTENG, BERITA FLORES–Ir. Agustinus Ganggut, M.T berencana bakal membangun Kabupaten Manggarai, Flores-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai dari kampung jika dirinya terpilih menjadi bupati di daerah itu. Sebab, deretan persoalan kata dia, terdapat di kampung-kampung di Manggarai.
“Masyarakat tidak minta emas. Tetapi yang mereka minta adalah air minum, jalan dan listrik,” kata Gusti kepada Beritaflores.com saat berbincang-bincang di kediamannya pada Kamis, 5 September 2019.
Apabila ia terpilih, dirinya akan melakukan analisis setiap kebutuhan riil masyarakat Manggarai. Bahkan ia siap menampung aspirasi masyarakat dari kampung-kampung di seluruh pelosok Manggarai.
Menurut Gusti, kunci untuk mensejahterakan warga Manggarai adalah bagaimana cara seorang pemimpin agar bisa menjawab kebutuhan rakyat kecil yang ada di kampung-kampung. Sebab, sejumlah persoalan, kata dia, ada di sana.
“Masyarakat miskin ada di kampung, masalah air ada di kampung, masalah stunting ada di kampung, juga masalah listrik ada di kampung. Sehingga, apabila ingin membangun Manggarai secara keseluruhan maka harus dimulai dari kampung,” cetus dia.
Menurut pria kelahiran Ruteng, 9 Februari 1963 itu, membangun Kabupaten Manggarai harus bisa mengelola APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) secara efektif dan efisien, sehingga bisa menjawab setiap kebutuhan-kebutuhan riil masyarakat Kabupaten Manggarai.
“Saya akan bangun Manggarai itu dari pinggir. Saya punya data potensi-potensi desa dan kecamatan itu untuk bisa bangkitan ekonomi baru. Nanti kita bikin klaster-klaster di daerah ini supaya kebangkitan ekonomi tidak hanya di kota saja tetapi di kampung juga. Klaster yang dimaksud adalah membuat bangkitan ekonomi baru di utara, selatan, timur dan barat sehingga kita bisa kerja fokus,” cetus dia.
“Misalnya pembangunan Dermaga Feri sesuai kebutuhan masyarakat untuk menyambut tol laut sebagai program pemerintah pusat,” ujarnya.
Alumnus Teknik Sipil Universitas Merdeka Malang (1988) itu pun berjanji akan menurunkan angka kemiskinan di daerah yang memiliki potensi hasil pertanian itu. Juga menghadirkan sejumlah investor untuk bisa menghidupkan ekonomi. Tentunya, kata dia, dengan menambah landasan pacu bandara untuk dapat mengefisien atau menghemat waktu investor yang datang.
“Investor tidak mungkin bisa berlama-lama di sini. Program yang menjadi prioritas utama adalah bagaimana kita harus memperpanjang landasan pacu sekarang. Sehingga nanti kalau investor datang tidak menghabiskan banyak waktu di Manggarai. Investor datang pagi untuk tanam saham sore mereka bisa pulang paling lambat,” kata Magister Teknik Universitas Gajah Mada (1999) itu.
Kini, dirinya telah berkomunikasi secara intens dengan sejumlah partai politik. Gusti memastikan akan maju bersama partai politik yang memiliki visi dan misi serupa untuk membangun Manggarai.
“Ada beberapa partai politik sudah membangun komunikasi politik antara lain, partai Gerundra, PKB dan PKS itu artinya partai tersebut mempunyai visi yang sama untuk mensejahterakan masyarakat Manggarai,” ucap dia.
Meski demikian, ia belum memastikan, apakah dirinya didampingi kader partai atau akademisi karena itu tergantung konstalasi politik mendatang.
Untuk diketahui, sejumlah posisi penting pernah diemban oleh pria kelahiran Ruteng, 9 Februari 1963 itu antara lain; Kepala Seksi Pengairan Bapeda Kabupaten Manggarai tahun 1994, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika tahun 2008 dan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Manggarai tahun 2014.
Saat ini, dirinya menjabat Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Sekretariat Daerah Kabupaten Manggarai. (TIM/FDS/BF).