LABUAN BAJO, BERITA FLORES – Pulau Rinca merupakan salah satu Pulau yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). Di pulau ini menjadi habitat asli kadal raksasa yang biasa disebut Komodo. Ribuan wisatawan berkunjung ke Pulau Rinca setiap tahunya untuk melihat Si Naga Purba itu. Termasuk rombongan kami yang pergi bertujuan melihat lansung dari jarak dekat binatang jenis reptil raksasa ini. Bahkan kami berfoto dengan beberapa ekor Komodo di tempat destinasi favorit dunia tersebut.
Komodo sejatinya adalah hewan liar yang berbahaya. Tapi bukan berarti kamu tidak bisa berfoto bersama Si Naga Purba itu. Asalkan, kamu harus tahu caranya. Saya bersama teman anggota TNI dari Korem (Komando Resort Militer 161/Wirasakti) Kupang mengunjungi destinasi di Labuan Bajo. Pulau Rinca menjadi destinasi pilihan kami.
Minggu, 29 April 2018 kemarin, kami bersama rombongan, berkunjung ke Pulau Rinca salah satu pulau habitat asli Komodo. Sekitar pukul 04.00 dini hari waktu setempat, kami memulai perjalanan dari Ruteng ibu kota Kabupaten Manggarai menuju Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, Flores – NTT.
Kami menggunakan jasa travel menuju pelabuhan Labuan Bajo. Tiba di dermaga Labuan Bajo sekitar pkl. 09.30 wita. Meski jarak tempuh Ruteng-Labuan Bajo hanya memakan waktu 4 jam perjalanan dan harusnya tiba pkl.08.00 wita. Namun karena mobil yang kami tumpangi mengalami kerusakan. Sehingga kami menghabiskan waktu 5 jam 30 menit dalam perjalanan.
Sebelumnya kami telah memesan kapal kecil melalui jasa Tourist Information di Labuan Bajo untuk mengantar kami ke Pulau Rinca. Jasa Tourist Information dari kantor Franscisco Adventure telah mem-booking sebuah Kapal untuk kami tumpangi menuju Pulau Rinca.
Kami pun berangkat dari Labuan Bajo sekitar pukul 10.00 waktu setempat, kami bersama rombongan berjumlah 5 orang yaitu ; Saya, Ardy, Ridwan, Waris dan Ervan.
Rombongan menumpangi sebuah kapal motor kecil (Boat). Untuk diketahui, kami hanya mengunjungi satu pulau saja yakni pulau Rinca dari tiga pulau besar yang masuk dalam kawasan TNK. Selain menghemat budget waktunya pun singkat hanya 2 jam perjalanan dari Labuan Bajo. Jika dibandingkan berkunjung ke Pulau Komodo dan Pulau Padar, waktu yang ditempuh sekitar 4 jam. Juga memakan biaya yang mahal dengan satu paket perjalanan menghabiskan sekitar 4 hingga 6 juta rupiah. Sedangkan ke pulau Rinca kami hanya menghabiskan uang 1 juta rupiah untuk menyewa sebuah Boat berukuran kecil.
Dalam perjalanan menuju Rinca, kami dimanjakan dengan pemandangan nan indah. Meski menunggu 2 jam di kapal, untuk tiba di tempat tujuan, tetapi kami merasakan sensasi pemandangan alam yang sangat mempesona.
Setiba di pulau Rinca, sekitar pukul 12.20 wita kami pun melihat belasan kapal wisatawan yang telah bersandar lebih awal di dermaga pulau itu. Usai rombongan tiba di Pulau Rinca, kami pun turun dari Kapal dan bergegas masuk ke tempat di mana komodo berkeliaran. Saat kami masuk seorang Ranger atau polisi hutan (pawang komodo) menjemput kami di pintu masuk.
Selanjutnya kami diarahkan untuk melakukan registrasi di Pos penjagaan. Namun sebelum rombongan kami masuk untuk melakukan registrasi nama wisatawan di Pos, Ranger bernama Muis itu kemudian memperlihatkan kepada kami seekor Komodo dewasa yang sedang berteduh di bawah pohon tak jauh dari Pos penjagaan petugas.
Setelah itu kami melakukan registrasi dan membayar sebesar Rp. 85.000 untuk kami berlima. Berdasarkan aturan di sana, kata petugas, jika anggota TNI masuk ke kawasan TNK, rombongan hanya membayar 85 ribu saja. Pembayaran itu untuk Ranger lokal yang menuntun perjalanan wisatawan.
Menurut informasi petugas, karcis masuk harganya sebesar Rp.70.000 per orang untuk wisatawan domestik sedangkan untuk wisatawan Mancanegara sebesar Rp.250.000 per orang.
Sambil menunggu arahan dari ranger, kami melihat display tengkorak kepala hewan seperti kerbau dan rusa yang merupakan korban dari perburuan komodo. Tanduk hewan tersebut di pajang di halaman sekitar Pos penjagaan.
Ranger atau pawang komodo memberikan pengarahan kepada kami agar tidak jauh-jauh dari pawang. Ranger kemudian mengarahkan untuk selalu berwaspada dan berhati-hati, karena jenis reptil raksasa ini sangat berbahaya. Kami memilih rute yang singkat agar cepat kembali ke Labuan Bajo.
Kami pun menjumpai ratusan wisatawan baik domestik maupun wisatawan Mancanegara, keluar masuk melihat Komodo di sana. Mulailah kami memasuki hutan, tak berapa lama, kami pun bisa melihat Komodo yang sedang berkeliaran. Takjub sekaligus waspada saat menyaksikan hewan langka tersebut.
Sekitar 5 menit jalan kaki menyusuri hutan, kami sudah bertemu seekor Komodo. Ukurannya besar, kulitnya terlihat keras dan kukunya tajam. Reptil inilah pengisi posisi rantai makanan tertinggi di pulau ini.
Kejadian lucu sekaligus mengerikan, ketika seekor Komodo jantan berjalan sangat cepat ke arah rombongan kami sambil mengeluarkan lidanya. Kamu pun berlari terbirit – birit menghindar dan berusaha naik di tangga untuk masuk ke pondok petugas. Saya, Ardi dan Waris secara tiba – tiba melompat ke atas pondok, lalu kami mengintip Komodo yang sedang agresif itu….hehehehe,hihihihi…
Kami sangat takut apalagi pernah melihat berita di media massa bahwa Reptil raksasa itu sering menggigit beberapa wisatawan.
Rasanya senang ketika Muis, seorang Ranger yang menemani kami berhasil menenangkan dan menjinakkan seekor Komodo jantan tersebut.
Foto Selfie dengan Komodo
“Ayo yang mau foto silakan,” ujar Muis sambil berkata hati – hati jangan terlalu dekat.
Rombongan kami bergantian berselfie dengan Komodo. Sementara Muis sendiri berada di depan komodo sambil bersiaga dengan tongkatnya yang berbentuk huruf Y. Muis kemudian memotret wisatawan yang ingin berselfie dengan Komodo.
Setelah berfoto dengan komodo dalam jarak yang aman, perjalanan kami lanjutkan untuk melihat komodo yang lain. Kami kemudian diarahkan oleh Muis untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak untuk melihat komodo yang lain. Sayangnya hingga di puncak, kami tak menemukan lagi komodo lain.
Berdasarkan penuturan Muis, populasi Komodo di Pulau Rinca sebanyak 1.500 ekor. Sedangkan di Pulau Komodo sebanyak 1.300 ekor. Hanya saja terang dia, di Pulau Komodo postur tubuhnya lebih besar jika dibandingkan di Pulau Rinca.
Muis kemudian mempersilahkan kami masuk di sebuah pondok di puncak untuk berfoto. Untuk sampai ke puncak, kami harus mendaki kurang lebih 1 kilometer. Panas, trik matahari dan keringat berkucuran. Tetapi semua itu terbayar oleh pemandangan dari puncak yang sangat indah.
Setelah puas berkeliling Pulau Rinca, kami beristirahat sejenak di kantin yang tersedia di sana. Kami menikmati beragam minuman dingin di kantin itu. Ini adalah pengalaman menarik, seru dan menyenangkan melihat komodo dari jarak dekat di Pulau Rinca.
Akhirnya kami pun kembali ke Labuan Bajo. Sekitar pukul 16.23 waktu setempat kami tiba di dermaga Pelni Labuan Bajo. Tiba di dermaga, romongan harus menaiki atap kapal untuk bisa menginjakkan kaki di dermaga. Sebab, kapal yang kami tumpangi bersandar lebih rendah karena air laut surut saat kami tiba di dermaga Labuan Bajo. (NAL/FDS/BEF).