RUTENG, BERITA FLORES- Pemerintah Daerah (Pemda) Manggarai berencana melakukan pembatasan kapal pelni atau kapal pengangkut penumpang di pelabuhan Reo, Kecamatan Reok. Rencana pembatasan mobilitas kapal pelni ini bertujuan mengantisipasi secara dini penyebaran virus corona (COVID-19) di daerah itu.
Bupati Manggarai, Deno Kamelus menjelaskan hal itu kepada awak media di Sekretariat Daerah (Setda) Manggarai pada Selasa, 31 Maret 2020.
“Akan dibatasi kapal yang masuk. Soalnya ada beberapa kapal yang sampai 6 atau 7 kali dalam sebulan sandar di pelabuhan itu,” ujar Deno.
Menurut Deno, langkah pembatasan tersebut dapat dilaksanakan lantaran meningkatnya jumlah korban terinveksi virus corona di daerah terpapar seperti di pulau Jawa. Untuk itu, baik mobilitas kapal maupun penumpang bisa dikendalikan.
“Berdasarkan data yang kita peroleh bahwa, sampai saat ini ada sebanyak 850 lebih penumpang datang dari daerah terpapar COVID-19,” ungkap dia.
Oleh karena itu lanjut dia, warga dari daerah terpapar ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah, karena mereka sangat berpotensi menjadi ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Maka dengan begitu, pihaknya meminta kepada warga khusunya yang datang dari daerah terpapar agar mematuhi himbauan dan protokol kesehatan dari pemerintah.
“Intinya kita tetap perketat terhadap pendatang baru dengan menerapkan standar protokol kesehatan penanganan COVID-19 khususnya di pelabuhan Reo,” pungkas dia.
Di samping itu kata dia, pembatasan mobilitas penduduk tidak berlaku bagi penumpang pesawat terbang. Di mana, penutupan bandara Frans Sales Lega merupakan kewenangan pemerintah pusat. Bahkan sesuai dengan perintah Gubernur Nusa Tenggara Timur, Vicktor Bungtilu Laiskodat untuk tidak melakukan lockdown.
“Bandara tetap dibuka untuk kepentingan pengiriman Alat Pelindung Diri (APD) dan kebutuhan lainnya untuk menangani pasien COVID-19,”
“Kapal barang juga tidak dilakukan pembatasan karena mengingat pasokan berbagai macam kebutuhan pokok; sembako, bahan bangunan dan BBM (Bahan Bakar Minyak),” kata Deno.
Ia menambahkan, dalam memerangi virus corona di daerah itu, masyarakat diminta untuk mengikuti sejumlah petunjuk dan imbauan dari pemerintah.
Deno menuturkan, apabila mengikuti sejumlah petunjuk dan imbauan pemerintah, maka hal itu merupakan bagian dari cara untuk mencegah dan memutuskan mata rantai penyebaran pandemi virus corona.
“Tetap di rumah saja, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitarnya, jaga kebersihan dengan mencuci tangan dan tetap jaga jarak,” pinta dia.
Politisi PAN itu menyarankan masyarakat agar mengonsumsi makanan bergizi. Bila pulang dari daerah terpapar wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, kemudian jika mengalami gelaja flu, demam, sesak napas dan batuk segera melakukan pemeriksaaan kesehatan ke Puskesmat atau ke RSUD dr Ben Mboi.
Ketua Tim Komando Gugus Percepatan Penanganan dan Pencegahan COVID-19 Kabupaten Manggarai itu mengungkapkan, sejauh ini pihaknya sedang fokus pada kegiatan disinfeksi melalui penyemprotan disinfektan di sejumlah fasilatas publik dan rumah warga.
“Tim penanganan COVID-19 itu sudah terbentuk hingga tingkat kecamatan,”
Di setiap terminal, pelabuhan dan bandara petugas kesehatan tetap melakukan ‘screening’ kepada warga yang datang dari daerah terpapar. Total sementara warga yang datang dari luar daerah sebanyak 850 orang sedangkan di Kecamatan Langke Rembong sendiri sebanyak 140 orang.
Ia meminta kepada pendatang baru di daerah itu untuk menjalankan isolasi secara mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing.
“Hari ini saya sudah mengeluarkan surat perintah kepada para camat, lurah dan kepala desa untuk memantau warga yang baru tiba di daerah ini. Petugas harus mendatangi mereka untuk meberikan edukasi dan melakukan penyemprotan disinfektan baik secara fisik maupun di tempat mereka tinggal,” tegas dia.
Menurut dia, langkah yang ditempuh Pemerintah Kabupaten Manggarai ini merupakan cara pemerintah melindungi warganya dari penyebaran COVID-19.
Deno pun meminta masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi situasi ini. Karena Kabupaten Manggarai bukan termasuk kategori daerah terpapar COVID-19.
“Kita fokus pada pencegahan, dan penanganan terhadap ODP yang ada.
Masyarakat tidak usah panik, tidak usah takut. Dengan penyemprotan disinfektan ini merupakan langkah pencegahan. Masyarakat tahu bahwa pemerintah tidak tinggal diam,” terang Bakal Calon Bupati Manggarai itu. (R11).