• Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Monday, December 8, 2025
NEWSLETTER
Berita Flores
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Berita Flores
No Result
View All Result
Home HEADLINE

Jangan Biarkan Manggarai Jadi “The Killing Fields”

by Redaksi Berita Flores
31 March 2018
in HEADLINE, OPINI, SOROTAN
A A
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Petrus Selestinus

Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) harus segera memastikan sekaligus menunjukan tangung jawabnya sebagai Institusi Negara terkait insiden penembakan warga sipil di Ruteng. Kepolisian semestinya wajib melindungi segenap masyarakat. Tidak terkecuali masyarakat Manggarai.

Jangan biarkan Manggarai, Flores, NTT menjadi ruang “The Killing Fields” (Ladang Pembunuhan/Pembantaian) nyawa manusia.

Korban Ferdinandus Taruk menambah deretan kasus penembakan warga sipil oleh Aparat Kepolisian di wilayah Manggarai Raya. Kejadian serupa pada 23 September 2017 lalu di Manggarai Timur, di mana warga Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, bernama Hilarius Woso.

Hilarius ditembak oleh oknum bersenjata diduga oleh Aparat Polres Manggarai. Tak hanya itu, peristiwa yang sama terjadi pada 4 Juli 2013 silam. Dua orang nelayan yang berasal dari Pulau Pemana di Kabupaten Sikka, Maumere yakni, Salim Umar Al Asis (15) dan Bahruddin Labaho (45). Saat dua korban tersebut berlayar dekat perairan Reo-Riung, pun menjadi korban penembakan oknum Anggota Polres Manggarai. Oknum Polisi mengarahkan laras senjatanya ke kepala korban.

Kembali ke peristiwa penembakan yang mengakibatkan Ferdinandus Taruk terkapar di RSUD Ben Mboi sungguh meresahkan dan memilukan.

Sedihnya lagi itu terjadi pada saat umat Kristiani di Ruteng akan merayakan Hari Suci Paskah. Ironisnya belum ada hasil yang nyata dari upaya Kepolisian setempat untuk mengungkap identitas pelaku penembakan tersebut. Fakta ini semakin kuat rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi Kepolisian. Sebab Polisi tidak maksimal dalam menciptakan ketenteraman.

Polisi seharusnya memberikan prioritas tinggi berupa jaminan keamanan bagi warga Manggarai Raya yang akhir-akhir ini daerahnya tergolong tidak aman. Karena beberapa kali terjadi penembakan secara misterius terhadap warga sipil.

Di mana peristiwa penembakan itu dengan mudah terjadi dan dilakukan oleh oknum anggota Polri, sebagaimana disebutkan di atas. Kenyataan objektif ini akan berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat Manggarai terhadap Institusi Polri. Khususnya Polres Manggarai.

Kapolres Manggarai, AKBP Cliffry Steiny Lapian harus bertanggung jawab. Kapolres segera memberikan pernyataan yang menyejukan, mengayomi dan melindungi masyarakat dari tindakan brutal yang diperankan oleh oknum tak bertanggung jawab. Tidak boleh tebang pilih meskipun pelakunya nanti adalah oknum anggota Polri di Manggarai.

Jika kemudian ternyata pelaku penembakannya adalah anggota Polri. Maka Kapolres Manggarai harus meminta maaf kepada keluarga korban. Pihak Polres Manggarai harus membayar ganti rugi atas segala kerugian yang diderita korban.

Harus ada penegasan bahwa kejadian penembakan secara misterius, sebagai bentuk penyalahgunaan senjata api dan penyalahgunaan wewenang.

Sejumlah peristiwa penembakan warga sipil mestinya segera diakhiri. Sebab jika tidak, maka dikhawatirkan Manggarai kelak akan menjadi ruang “The Killing Fields” (Ladang Pembantaian). Bahkan tidak ada pihak yang bertanggung jawab.

Penulis : Petrus Selestinus
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia & Advokat PERADI

Tags: Koordinator TPDIPetrus Selestinus

BacaJuga

Pantau Pelaksanaan Program MBG, Wakil Gubernur NTT Cek Dua SPPG di Manggarai

Pantau Pelaksanaan Program MBG, Wakil Gubernur NTT Cek Dua SPPG di Manggarai

5 December 2025
44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

3 December 2025

Tindak Lanjut Program Prabowo, 344 Orang Pengurus Kopdes Merah Putih di Manggarai Ikut Pelatihan Penguatan Kapasitas

29 November 2025

Oknum TNI dari Kodim 1612 Manggarai Dikabarkan Ngamuk di Rumah Kades Rado, Diduga Mabuk Miras

17 November 2025

ARTIKEL TERKINI

Pantau Pelaksanaan Program MBG, Wakil Gubernur NTT Cek Dua SPPG di Manggarai

Pantau Pelaksanaan Program MBG, Wakil Gubernur NTT Cek Dua SPPG di Manggarai

5 December 2025
Hadirkan Gubernur NTT, FORKOMA PMKRI Regio Flores Bakal Gelar Retret di Ruteng

Hadirkan Gubernur NTT, FORKOMA PMKRI Regio Flores Bakal Gelar Retret di Ruteng

5 December 2025
40 Warga Desa Golo di Cibal Terima Bantuan Meteran Listrik Gratis dari Kementerian ESDM

40 Warga Desa Golo di Cibal Terima Bantuan Meteran Listrik Gratis dari Kementerian ESDM

4 December 2025
44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

3 December 2025

BANYAK DIBACA

Yos Jehalut Purna Tugas, Wariskan Jejak Prestisius Selama Pimpin Dinas PMD Manggarai

44 Desa di Manggarai Gelar Pilkades Serentak Tahun Depan, Pemkab Gelontorkan Anggaran Rp 500 Juta

40 Warga Desa Golo di Cibal Terima Bantuan Meteran Listrik Gratis dari Kementerian ESDM

Hadirkan Gubernur NTT, FORKOMA PMKRI Regio Flores Bakal Gelar Retret di Ruteng

Workshop Literasi Keuangan Bagi Perempuan di Manggarai: Perkuat Kapasitas dan Atur Finansial yang cerdas dan berkelanjutan

Tindak Lanjut Program Prabowo, 344 Orang Pengurus Kopdes Merah Putih di Manggarai Ikut Pelatihan Penguatan Kapasitas

  • Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Kontak kami 0812-8640-2616

© 2025 Berita Flores

No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL

© 2025 Berita Flores