RUTENG, BERITA FLORES — Ketika matahari mulai menampakan diri, seorang ASN (Aparatur Sipil Negara) mulai menghidupkan mesin sepeda motornya lalu segera menuju tempat ia bekerja. Dialah seorang birokrat bernama lengkap Tiransius Kamilus Otwin Wisang. Saat tiba di kantor, ia pun mulai sibuk memeriksa satu per satu berkas yang ada di atas meja kerjanya untuk melayani warga.
Warga pun datang silih berganti untuk meminta pertolongan mengurusi dokumen kependudukan kepada seorang ASN yang bertugas di Dinas Pencatatan Sipil Kabupaten Manggarai, Flores-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Otwin Wisang begitu ia akrab disapa selalu memberikan bantuan kepada masyarakat yang mengalami kesulitan untuk memperoleh dokumen kependudukan, seperti KTP (Kartu Tanda Penduduk), Akta Kelahiran, Akta Nikah, Kartu Keluarga (KK) dan dokumen kependudukan lainnya. Setiap hari, warga acapkali menemuinya di lantai dua kantor Dinas Pencatatan Sipil Kabupaten Manggarai untuk segera menemukan solusi dari persoalan dokumen kependudukan yang mereka hadapi.
Pria kelahiran Ruteng, 15 Juli 1976 itu kerapkali mendengar setiap keluhan masyarakat Manggarai yang ingin mendapatkan dokumen kependudukan resmi dari Dinas Pencatatan Sipil Manggarai. Warga menaruh kepercayaan yang tinggi apabila sosok itu menangani pengurusan dokumen kependudukan mereka. Warga pun seolah layak berharap banyak bahkan wajib optimis karena dokumen kependudukan mereka pasti akan cepat diproses.
Panggilan Nurani Untuk Melayani
Seorang warga, Flory Santosa Nganggur memberikan testimoni mengenai pelayanan prima yang telah diberikan oleh sosok ASN inspiratif tersebut. Flory mengatakan, bentuk pelayanan dari seorang ASN bernama lengkap Otwin Wisang itu sangat responsif. Bahkan ia memiliki sikap empati terhadap masyarakat yang dilayani. “Saya tidak tau kalau ase Otwin itu Kabid e dan setelah sering komunikasi baru kemarin saya tanya namanya,” ujarnya kepada wartawan melalui WhatsApp Selasa, 9 Maret 2021.
Flory menuturkan, Otwin Wisang merupakan sosok ASN yang rendah hati, karena dari bahasa komunikasinya baik melalui telepon maupun WhatsApp, orangnya sangat humble. Ia juga menilai bahwa sosok Otwin Wisang merupakan salah satu ASN yang responsif. Bahkan sejak pertama kali berkomunikasi, kata dia, Otwin Wisang sangat responsif dan siap mem-follow up kebutuhannya dalam proses pengurusan dokumen kependudukan.
“Hal ini juga terbukti dengan selesainya dokumen yang saya perlukan dalam waktu relatif cepat,” kata Flory.
Ia juga menilai bahwa, Otwin Wisang merupakan sosok ASN yang memiliki jiwa melayani. Karena sejak awal melayani keperluannya dengan baik dan sampai setelah dokumen selesai juga masih terbuka untuk dimintai bantuan lagi bila diperlukan. “Itu kesan saya terhadap ase Otwin e. Senang ada ASN kita yang memiliki etos kerja seperti ini,” cetus dia.
Flory pun berharap banyak kepada generasi muda ASN di Manggarai Raya agar segera merubah paradigma dan stigmatisasi “arogansi dan ketidakpedulian” dalam melayani masyarakat yang dilakukan oleh ASN pendahulu selama ini. Generasi muda ASN kata dia, harus berani tampil profesional sebagai pelayan publik dan harus berani menerapkan prinsip-prinsip dasar service excellence antara lain, melayani dengan tulus, responsif serta empati terhadap masyarakat yang dilayani.
Ia menambahkan, penerapan prinsip service excellence akan menghasilkan customer experience yang baik yang tercermin dalam tingkat kepuasan masyarakat serta feedback berupa apresiasi terhadap kinerja ASN. Sosok Otwin Wisang lanjut dia, bisa menjadi contoh bagi para ASN yang lain dalam memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat Manggarai.
Terpisah, Sulastri Solastika, seorang warga Kelurahan Pau, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai turut memberikan testimoni mengenai pelayanan prima yang telah diberikan oleh sosok ASN muda berpotensial itu. Sulastri menuturkan, sosok Otwin Wisang telah menjawab semua persoalan dokumen kependudukannya selama ini. Mulai dari proses pindah data KTP dari Kota Makassar ke Kabupaten Manggarai hingga mengurusi semua dokumen seperti Kartu Keluarga (KK), akte nikah, dan akte kelahiran anaknya.
“Saya merasa sangat terbantu dengan pelayanan prima dari pa Otwin Wisang. Saya pun baru menemukan seorang ASN yang bekerja sangat profesional dan tulus membantu masyarakat,” kata Sulastri kepada wartawan di Ruteng Selasa, 9 Maret 2020.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Manggarai, Tiransius Kamilus Otwin Wisang mengatakan, hal paling penting dari Dukcapil adalah bagaimana kemudian menerapkan keterbukaan informasi kepada masyarakat mengenai semua proses pengurusan dokumen kependudukan.
Alumni PMKRI Cabang Denpasar itu menjelaskan, terkadang masyarakat sangat membutuhkan penjelasan-penjelasan detail dari para petugas tentang mekanisme, persyaratan maupun berkas pendukung dalam menerbitkan sejumlah dokumen kependudukan.
“Saya berpikir semua orang yang datang sampai di depan meja saya, artinya mereka percaya dan butuh bantuan saya. Sejauh ini selalu ada solusi selama ada komunikasi dan diskusi dengan masyarakat,” ujar Otwin saat berbincang-bincang dengan wartawan di ruang kerjanya Selasa, 9 Maret 2021.
Alumni SMA Negeri 1 Ruteng itu menuturkan, dirinya selalu menempatkan posisi sejajar dengan semua masyarakat yang membutuhkan pelayanan. “Seandainya saya yang sedang membutuhkan pelayanan atau saya berada pada posisi mereka, misalnya datang dari tempat yang jauh, bingung bertanya dengan siapa, pasti kecewa ketika tidak dilayani dengan baik,” kata alumni SMP Seminari Pius XII Kisol itu.
Mantan pengajar mata kuliah Seni Rupa dan Design Universitas Kristen Petra Surabaya (2002-2005) itu menguraikan, jika mengacu pada ilmu design bahwa; mengkaji masalah mencari solusi, misalnya, dalam melakukan perancangan rumah atau design bangunan pada lahan berbentuk segitiga, hal itu diterapkan pada bentuk pelayanan kepada masyarakat. Artinya ilmu design harus bisa diterapkan dalam pelayanan masyarakat.
Ia mengakui, meski dirinya tidak memiliki banyak uang, tetapi masih bisa membantu menyelamatkan masyarakat tentunya melalui pelayanan dokumen kependudukan. “Pada prinsipnya, pelayanan Dukcapil ini dengan hati, karena kita sedang melayani manusia. Kalau pintu hati terbuka, apapun masalahnya bisa diselesaikan. Minimal para pegawai harus membuka hati untuk memulai pelayanan,” cetus lulusan Universitas Udayana Bali angkatan 1995 itu.
Menurut mantan pengajar Seni Rupa dan Design PGSD St Paulus Ruteng itu, dalam membangun Manggarai tentu harus didukung dengan database kependudukan yang akurat. Ia bermimpi suatu saat Manggarai Raya bisa lekas dimekarkan lagi untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat di daerah tersebut. Karena itu, database kependudukan merupakan salah satu syarat utama.
“Saya pikir berangkat dari pengalaman sebelum menjadi PNS merasakan betul pentingnya pelayanan prima dari ASN, sehingga berjanji dalam hati suatu saat jika dipercaya Tuhan menjadi PNS akan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” pungkas dia.
Menurut mantan Kepala Seksi Pengembangan Objek Wisata Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai (2009-2017) itu, melayani masyarakat dengan keikhlasan, sudah tertera dalam sanubarinya. Lebih jauh dia menjelaskan, menjadi seorang ASN lebih dari sekedar profesi. Menjadi seorang ASN kata dia, adalah jalan pengabdian. Bahkan ia telah rela memberikan versi terbaiknya demi melayani sesama.
Penulis: Ronald Tarsan Habe