Ruteng, Beritaflores.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega, Ruteng, Manggarai, mengeluarkan peringatan dini terkait informasi prakiraan cuaca harian di wilayah Manggarai pada 9-11 Desember 2024.
Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega, Decky Irmawan, menerangkan prakiraan cuaca di wilayah Manggarai dalam 24 jam terkahir umumnya masih berawan, berpotensi hujan sedang disertai petir pada siang hingga malam hari serta suhu udara berkisar 20.2-20.3 derajad celcius dengan kelembaban udara antara 84-100%.
“Angin umumnya bertiup dari barat daya, barat laut dengan kecepatan 4-18 Km/jam”, terang Decky.
Sementara, untuk prediksi cuaca di wilayah Manggarai selama 2 hari kedepan (9-10 Desember), lanjut Decky, umumnya masih berawan dan berpotensi hujan ringan pada siang hingga malam hari, kecepatan angin mencapai 2-35 Km/jam serta tinggi gelombang maksimum perairan utara Flores mencapai 2,5 m, sementara tinggi gelombang di Selat Sumba bagian Timur dan Laut Sawu bagian Utara 1,25 meter.
Sedangkan untuk cuaca pada tanggal 11 Desember 2024, umumnya berawan dan berpotensi hujan ringan hingga sedang disertai petir pada pagi hingga malam hari dengan kecepatan angin mencapai 2-35 Km/jam.
“Penyebabnya, wilayah Manggarai memasuki musim hujan, MJO aktif di vase 4, adanya pola siklonik di Barat Daya NTT, suhu muka laut di wikayah Manggarai berkisar 29-32 derajad celcius yang memungkinkan terjadinya penguapan yang sangat tinggi serta masa udara basah terkosentrasi lapisan ketinggian hingga 500 mb (5880 m)”, kata Decky.
BMKG kemudian menginformasikan peringatan dini cuaca tersebut agar selalu waspada akan potensi hujan dengan intensitas sedang disertai petir pada pagi hingga malam hari, waspada akan potensi peningkatan kecepatan angin yang dapat melebihi 35 km/jam serta waspada akan tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2,5 meter di perairan utara Flores.
Dengan begitu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca ini serta memanfaatkan informasi cuaca untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian dalam mencegah/pengurangan resiko bencana kekeringan. (*)
Penulis: Andy Paju