Lembata, Beritaflores.com – Gunung Api Ile Lewotolok, di Kabupaten Lembata, NTT,
kembali dilaporkan erupsi dengan mengeluarkan kolom abu setinggi 800 meter atau sekitar 2.223 meter dari permukaan laut, Jumat, pukul 09.38 WITA.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api Lembata menyebut, erupsi gunung api ini ditandai dengan munculnya kolom abu yang dikeluarkan berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat Laut.
Berdasarkan rekaman seismogram, amplitudo maksimum erupsi gunung api ini tercatat 35.8 mm dan durasi kurang lebih 45 detik yang hanya menghasilkan dentuman yang lemah.
“Erupsi kembali terjadi di puncak gunung itu dengan ketinggian kurang lebih 800 meter,” kata Petugas Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok Stanislaus Arakian, seperti di kutip Beritaflores dari artikel yang ditayangkan ANTARA Jum’at (1/3) dengan judul ‘PVMBG: Erupsi kembali terjadi di puncak gunung Lewotolok’.
Menurut Arakian, gunung tersebut saat ini masih dalam status Level III atau Siaga. Karena itu, kata dia, PVMBG merekomendasikan beberapa hal kepada masyarakat sekitar maupun pengunjung, pendaki, wisatawan, agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran serta longsoran lava dan awan panas dari bagian Timur puncak kawah gunung.
Masyarakat di Desa Jontona dan Desa Todanara juga diimbau agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 4 kilometer pusat aktivitas gunung Ile Lewotolok.
PVMBG juga merekomendasikan kepada pemerintah agar masyarakat Desa Jontana agar diungsikan ke daerah yang lebih aman.
Disamping itu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. **
Penulis: Andi Paju