RUTENG, BERITA FLORES–Calon Anggota Legislatif (Caleg) Kabupaten Manggarai dari Partai Perindo, Kanisius Theobaldus Deki, S.Fil.,M.Th mengajak masyarakat Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai – NTT untuk bersatu melawan praktek politik uang.
“Ada orang memiliki finansial kapitalnya atau dengan uangnya bisa mengubah orang menjadi barang. Ini yang saya tidak rela. Ini harus kita lawan,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara “Selek” di Tenda Ruteng, Kamis, 11 April 2019.
Nick begitu ia akrab disapa, mengatakan, selama ini, masyarakat Kecamatan Lengke Rembong khususnya warga Kelurahan Tenda memiliki kecendrungan melawan hakikat demokrasi. Di mana, mereka memilih cara serta strategi lain. Para pemilih ingin dibeli suara mereka dalam pemilihan umum (Pemilu). Hal tersebut diperparah lagi dengan kehadiran oknum Celeg. Sebab mereka menggunakan politik uang sebagai strategi dan taktik untuk memenangkan kontestasi pemilu.
“Mereka adalah penjajah baru. Mereka yang membeli harga diri kita. Oleh karena itu kita harus lawan mereka,” kata dia di hadapan ratusan pendukungnya.
Padahal, menurut Nick, hakikat demokrasi yang benar adalah apabila negara mempertuankan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam sebuah sistem pemerintahan presidensial.
“Kedaulatan tertinggi negara ini ada pada rakyat. Ada pada orang yang memilih. Namun faktanya, sering kali kita temukan bahwa suara tersebut bisa dibeli,”
“Para pemilih jauh lebih berarti dari pada uang,” jelas Nick.
Pada kesempatan acara Selek, prosesi upacara adat tersebut diawali dengan ritus “teing hang” (memberi sesaji kepada para leluhur) yang telah meninggal dunia. Turut hadir saat itu, utusan keluarga dari berbagai Kelurahan di Kecamatan Langke Rembong untuk memberikan dukungan lewat doa secara adat di kediamannya di Tenda, Kelurahan Tenda, Kecamatan Langke Rembong.
“Kita sebagai orang yang berbudaya, mengerti dengan tahapan-tahapan dari adat sebagai sebuah keharusan. Mengapa? Karena ada banyak hal yang kita peroleh dari ritus – ritus itu,” jelasnya.
Ia menjelaskan, upacara tersebut bertujuan untuk memohon restu serta dukungan dari Tuhan sang pencipta. Selain itu, untuk memohon restu dari para leluhur. Ia meyakini bahwa, kehadiran manusia di dunia itu didahului oleh para leluhur kakek serta nenek moyang. Di samping itu juga, upacara adat ini bertujuan untuk memohon restu dari roh kampung.
“Kita juga melalui acara seperti ini, menunjukkan bahwa sedang memperkuat kembali komitmen bersama masyarakat yang menjadi konstituen kita. Mereka adalah orang yang mendukung dan akan memilih kita. Oleh karena itu, ada dimensi spiritual tetapi di saat yang sama juga dia memilih sosial komunal. Karena itu, pada kesempatan ini, semua anggota keluarga serta para pendukung kita, hadir di tempat ini,” ucapnya.
Dosen STKIP Santu Paulus Ruteng itu, mengaatakan, bahwa dirinya sering meneliti masalah orang lain. Ia juga acapkali memberi solusi atas masalah-masalah yang dihadapi orang lain. Hal itu ia ungkapkan melalui tulisan-tulisannya yang dimuat di sejumlah media massa.
“Saya menyaksikan sendiri bagaimana masyarakat berkumpul. Bagaimana kita bersatu sebagai keluarga. Bagaimana kita menunjukkan ini kekuatan kita. Kita mampu, kita bisa bersanding bersama orang lain untuk maju dan hidup lebih sejahtera,” kata dia disambut applause oleh ratusan pendukungnya.
Politisi Perindo itu, mengakui bahwa masyarakat Langke Rembong memiliki segalanya untuk maju bersanding dengan orang lain. Jumlah penduduk yang cukup banyak menjadi kekuatan besar untuk membuat perubahan positif.
“Kita punya sumber daya manusia (SDM) yang luar biasa hebat. Juga kita punya orang yang memiliki hati baik. Mengapa kita mau terus dikerangkai, dipenjara, oleh pola pikir yang salah? Oleh perseteruan dan pertikaian antara kita? Sehingga kita mudah diperlemah,” papar Nick.
Oleh karena pola pikir yang salah, kata dia, para pemilih menjadi lemah, menjadi tak berdaya dari waktu ke waktu. Ia kemudian memprediksi bila hal tersebut terus terjadi dua puluh tahun ke depan, masyarakat sebagai komunitas itu hilang, raib, bahkan hancur dan semakin punah dari sejarah peradaban. Untuk itu, kehadiran keluarga dari berbagai kelurahan di Langke Rembong pada kegiatan “Selek” di Tenda merupakan salah satu kekuatan maha besar.
“Hari ini kita sedang menunjukkan bahwa, kita sebagai komunitas Langke Rembong memiliki potensi yang luar biasa. Kita memiliki segalanya,” tukas dia.
Caleg Nomor Urut 5 Partai Perindo, Dapil Langke Rembong itu, pun mengajak masyarakat khususnya warga Kelurahan Tenda untuk tidak saling bertikai satu sama lain hanya karena menghadapi persoalan tertentu. Masalah tidak boleh menjadi alasan untuk saling bertikai.
Menurut dia, sebuah masalah seyogianya dipecahkan secara bersama. Pada prinsipnya, ujar dia, deretan persoalan dapat diselesaikan secara kekeluargaan jika kelompok masyarakat itu bersatu.
Ia juga mengungkapakan bahwa, sebanyak 75 persen masyarakat Kecamatan Langke Rembong merupakan kelompok petani, kelompok buruh, kelompok tukang bangunan, kelompok tukang ojek, dan kelompok sopir. Kehidupan mereka, kata dia, masih jauh dari kata sejahtera secara ekonomi. Berdasarkan fakta itu, ia pun menggagas untuk melakukan evaluasi terhadap sejumlah program Pemerintah Kabupaten Manggarai.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perindo Kabupaten Manggarai, Yohanes Mat Ngare mengajak masyarakat Langke Rembong untuk mendorong kader potensial. Ia menjelaskan bahwa, Kanisius Theobaldus Deki merupakan kader hebat karena memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi.
“Saya mengetahui betul kualitas intelektual pa Nick Deki ini,” ujarnya.
Ia menegaskan, bahwa masyarakat Kelurahan Tenda harus mendorong wakil mereka di DPRD Kabupaten Manggarai. Apalagi, kata dia, Kelurahan Tenda memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) tertinggi di Kecamatan Langke Rembong dengan total jumlah sebanyak 3.000 lebih wajib pilih.
Menurut dia, potensi tersebut merupakan sebuah kekuatan besar bagi Kelurahan Tenda untuk mendorong wakil rakyat di DPRD Kabupaten Manggarai.
“Kanisius Theobaldus Deki adalah orang yang tepat untuk dijadikan penyambung lidah masyarakat Kecamatan Langke Rembong khususnya Kelurahan Tenda,” cetus dia.
Penulis: Ronald Tarsan