Ruteng, Beritaflores – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Manggarai, Thomas Tahir, meninjau titik longsor terparah di Kecamatan Cibal Barat dan Cibal, Rabu 5 Februari 2025.
Pantauan Beritaflores, Thomas meninjau lokasi longsor didampingi Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Manggarai, Yohanes Bosco.
Lokasi longsor pertama yang ditinjau yakni di sepanjang ruas jalan penghubung Lalang, Desa Compang Cibal, Kecamatan Cibal Barat menuju Longko, kelurahan Pagal, Kecamatan Cibal.
Mulai dari wilayah kampung Lalang saja, titik longsor sudah tampak ditemui di area Wae , Bantung, Wae NdiLi, Wae Roing, dan terakhir di area Wae Laka, sekitar 400 meter di bawah kampung Longko.
Terkait kunjungannya, Thomas Tahir saat berbicara dengan Beritaflores, mengatakan jika dirinya mendatangi lokasi longsor tersebut usai menerima keluhan warga setempat.
Keluhan itu, kata Thomas, terkait timbunan material tanah longsor yang mesti segera dibersihkan sehingga aktivitas ekonomi warga setempat tidak lagi terhambat.
“Tadi malam saya ditelephone warga dari kampung Kaca. Mereka menyampaikan keluhan atas kondisi material longsor yang menghambat aktivitas ekonomi mereka dua pekan belakangan ini”, kata Thomas.
Sebagai wakil rakyat utusan dapil dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), ujar Thomas, maka sudah menjadi kewajiban dirinya untuk mendengar lalu menyampaikan materi keluhan warga itu kepada pemerintah daerah atau dinas terkait.
“Yang terpenting kehadiran saya saat ini untuk melihat secara langsung kondisi serta dampak dari peristiwa longsor yang terjadi untuk kemudian saya teruskan kepada pemerintah daerah atau dinas terkait agar dapat ditanggapi”, kata Thomas
Berdasarkan hasil pantuannya, terang Thomas, ada begitu banyak titik longsor yang terjadi di sepanjang ruas jalan Longko-Kaca-Lalang.
Dari sekian titik itu, terang Thomas, longsor terparah tampak terjadi di area Wae Laka, wilayah persawahan warga Longko dengan lebar sekitar belasan meter.
“Longsor paling parah itu di Wae Laka, timbunan tanah begitu banyak dan pohon tumbang menghalangi badan jalan”, terangnya.
Dirinya berharap, pemerintah daerah sekiranya dapat segera menanggapi kondisi itu sehingga material longsor dapat segera dibersihkan.
“Saya berharap agar kondisi material longsor ini secepatnya mendapat respon dari Pemda atau dinas terkait untuk dibersihkan”, tuturnya.
Sementara itu, Adi, salah seorang warga asal Kaca saat diwawancarai Beritaflores di lokasi, menyebut longsor hebat itu telah terjadi sekitar dua minggu yang lalu.
“Ini sudah terjadi sekitar dua minggu yang lalu”, kata Adi.
Longsor ini, jelasnya, terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang melanda wilayah itu beberapa waktu belakangan ini.

Warga Keluhkan Lambatnya Respon Pemda Manggarai
Badan jalan ini terkepung material longsor dikelukan warga lantaran menghambat aktivitas ekonomi mereka.

Diakui, warga sangat kesulitan akses keluar masuk akibat titik ini lumpuh tertimbun material longsor.
“Sudah dua minggu lebih ini kami sangat kesulitan karena akses keluar dan masuk wilayah kami lumpuh total”, terang Adi.
Padahal, lanjut Adi, sejumlah penjabat pemerintahan sudah berkunjung ke lokasi beberapa hari usai longsor terjadi.
Walau demikian, masih belum ada tanda-tanda material longsor akan dibersihkan.
“Setelah longsor itu hari, ada pegawai dinas terkait yang datang memantau langsung ke sini, tetapi kami juga tidak mengetahui mengapa masih belum ada dampak positif soal kehadiran mereka”, ucap Adi.
Selaku warga, Adi berharap, agar pemerintah sekiranya dapat segera merespon kondisi ini sehingga aktivitas warga kembali normal.
Material Longsor Sulit Dibersihkan Dengan Alat Seadanya
Tumpukan tanah yang begitu menggunung disertai beberapa bangkai pohon besar yang bertengger ditengah badan jalan itu diakui cukup sulit dibersihkan menggunakan alat seadanya dan tenaga warga setempat.
“Warga ada inisiasi kerja bakti, namun sangat sulit dan tentu butuh waktu yang lama jika melihat banyaknya timbunan tanah dan pohon besar ini”, kata Adi.
Dengan begitu, warga mengharapkan material longsor dapat dibersihkan dengan bantuan alat berat pemerintah melalui dinas terkait sehingga cepat selesai diatasi.
Material Tanah dan Ancaman Longsor Susulan Mengancam Anak Sekolah
Soal lain yang menjadi kekhawatiran warga terkait akses anak-anak mereka yang saat ini masih menempuh pendidikan di SDI Longko.
Bayangkan, ada sekitar ratusan anak dari Kampung Keker dan Kaca diharuskan melintasi area longsor ini setiap hari agar dapat menjangkau sekolah. Jalur ini diakui satu-satunya akses warga.
“Yang paling penting juga kami khawatir dengan keselamatan anak-anak kami karena mereka bersekolah di SDI Longko”, tutur Adi.
Selain longsor susulan, turunnya badan jalan akibat beratnya material tanah longsor di lokasi itu menjadi alasan para orangtua siswa khawatir dengan keselamatan anak-anak mereka.
“Yang kami khawatirkan apabila ada lonsgor susulan atau tanah dengan area curam ini melembek karena beban meterial longsor di atasnya. Ini bisa saja menyebabakan longsor hebat lagi di sini”, katanya.
Hal itulah menjadi dasar kekhawatiran para orangtua akan keselamatan anak-anak mereka jika hendak pergi dan pulang dari sekolah.
Warga Terisolir Sejumlah Titik Longsor, Satu Unit Dapur Rumah Warga Kaca Tersapu Tanah
Selain longsor hebat di Wae Laka itu, longsor hebat juga mengantam bangunan dapur warga Kaca.

Beruntung, pemiliknya tidak beraktivitas di dalam dapur rumah saat kejadian ini.
Selain itu, sejumlah titik longsor lainnya terpantau terjadi di area Wae Ndili, Wae Roing dan Wae Kala menuju Kampung Lalang, Desa Compang Cibal.
“Selain akses menuju Longko, aktivitas warga juga ikut terisolir karena akses keluar menuju kampung Lalang, Kecamatan Cibal juga ikut terputus”, terang Adi.

Jalur ini juga satu-satunya akses keluar dan masuk warga jika hendak ke ibu kota Kecamatan Cibal Barat, Cibal atau ibukota Kabupaten Manggarai di Ruteng.
Usai meninjau titik longsor di Cibal Barat, Thomas Tahir dan rombongan bersama Kepala Desa Golo, Harbu Eduardus yang kemudian bergegas menuju Golo, Desa Golo, Kecamatan Cibal.

Di lokasi tersebut, Thomas meninjau kondisi longsor yang menimpa tepi badan jalan hingga badan jalan nyaris amblas.
Kondisi ini terjadi pada titik ruas jalan dari Ringkas, Desa Perak menuju Kampung Golo, Desa Golo.

Thomas berharap, kondisi jalur ini kiranya juga dapat menjadi perhatian serius Pemda Manggarai beberapa waktu kedepan sehingga tidak menghambat lalulintas ekonomi warga. (**)
Reporter: Andy Paju