Oleh: Edigius Leonardus Dahal
Apakah Kita Mau Beralih ke Pabrik? Mungkin ini menjadi pertanyaan pengantar untuk saya dan untuk kita semua.
Di tengah gejolaknya kehadiran perusahaan pabrik semen, semua mata pun mengarah ke sana. Mulai dari eksekutif, legislatif hingga masyarakat biasa pun mata serta pikirannya tertuju ke rencana pendirian pabrik.
Seakan-akan pabrik semen tersebut adalah artis cantik yang membuat mata semua orang terpusat satu arah, yaitu tertuju pada rencana pemerintah untuk mendirikan pabrik semen. Sementara, untuk sektor lain dinomor duakan. Mungkin dianggap sektor-sektor itu tak seseksi pabrik itu.
Sektor apakah itu? Sektor yang dimaksud adalah sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Jika tidak salah mendengar saat mengobrol santai dengan salah satu tokoh hebat Manggarai Timur, katanya begini
“Bapak bupati termotivasi dari rumah saya sehingga menjadikan daerah Manggarai Timur itu sebagai daerah ternak dan daerah tani,”
Bapak bupati menyatakan itu di mana ia terinspirasi dari keberadaan rumah dari seorang tokoh itu yang semua isinya terbuat dari bahan atau barang-barang tradisional juga dari hasil tani. Di belakang rumahnya ada kandang kambing, babi dan beberapa ekor sapi. Maka, dari situ niat bapak bupati menjadikan daerah ini sebagai kabupaten ternak dan kabupaten yang unggul di sektor pertanian.
Baca: Di Tumbak, Aktivitas Tambang Digagalkan Meski Warga Sudah Terima Rp25 Juta
Namun, hari ini kenyataan dari pernyataan itu ternyata berbalik arah. Di mana daerah ini diwacanakan untuk mendirikan pabrik semen. Yang menjadi tragisnya adalah pada bulan Januari wakil rakyat yang merupakan representatif dari masyarakat Manggarai Timur menyatakan untuk tolak mendirikan pabrik semen, kini berbalik memberi sinyal positif kepada pemerintah untuk menyepakati mendirikan pabrik semen di daerah tercinta ini.
Sungguh sesuatu yang tidak bisa disangkal oleh masyarakat Manggarai Timur. Ko, bisa wakil rakyat berbalik arah. Untuk yang ini, kita refleksi bersama. Karena saya juga belum tahu apa dasarnya sehingga mereka berbalik arah.
Pertanian dan Peternakan
Kita kembali ke sektor yang selama ini mengantar masyarakat ke kehidupan yang lebih sejahtera. Sektor yang dimaksud adalah sektor pertanian dan peternakan.
Sektor pertanian sesungguhnya adalah sektor yang sangat unggul untuk keberlangsungan hidup masyarakat Manggarai Timur dan umumnya Indonesia. Karena secara umum masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang agraris (bercocok tanam).
Sektor pertanian Manggarai Timur sangat luar biasa sebenarnya dan mungkin menjadi sektor paling urgen untuk masyarakat Manggarai Raya. Bahkan pontensi pertanian dan peternakan di Manggarai Timur dinilai lebih produktif.
Seperti hasil pertanian yang menggelegar itu adalah hasil tanaman jagung. Daerah penghasil tanaman jagung yang terkenal di Manggarai Timur itu berada di beberapa seperti Kecamatan Borong, Kota Komba dan Kecamatan Sambi Rampas.
Dari tiga kecamatan ini sudah menyumbang jasa untuk Manggarai Timur dari sektor pertanian. Tinggal disentuh dengan cara-cara modern untuk bisa meningkatkan produktivitasnya.
Masih dari tiga kecamatan ini. Potensi untuk lumbung ternak juga sangat potensial. Kita ketahui daerah Kota Komba yang dipenuhi dan dihuni oleh savana yang memungkinkan sebagai tempat untuk berternak. Sambi Rampas apalagi sebagai gudang savana. Borong dan kecamatan Rana Mese juga menjadi suplai ternak yang lumayan banyak. Buktinya adalah banyak pedagang dari daerah Dompu, NTB dan Makasaar yang datang membeli ternak jenis sapi di wilayah Kecamatan Borong dan Rana Mese.
Selain sektor pertanian dan peternakan kita ke perkebunan. Sektor perkebunan juga menjadikan kabupaten Manggarai Timur dikenal oleh dunia. Hasil sektor perkebunan itu seperti kopi, cengkeh, vanili, merica, pala, kemiri, dan beberapa jenis komoditi lainnya.
Kopi asal Manggarai Timur adalah salah satu jenis komoditi yang sudah mendunia. Bahkan, kopi colol sudah mendapat hak paten dari pemerintah.
Setelah kita ke perkebunan, kita menuju pariwisata, jelautan dan perikanan. Potensi wisata di Manggarai Timur juga tak kalah dari Manggarai Barat. Sebut saja destinasi wisata yang ada di Manggarai Timur yang kita tahu, seperti Danau Rana Mese, Rana Tinjong, Rana Kulan, Cunca Rede, Savana yang nan indah di Nangarawa dan daerah Pantura.
Selain wisata yang disebut di atas, wisata bahari seperti Cepi Watu, Mbolata, Wae Wole, Panati Nangarawa, Ligota Beach dan pantai utara Manggarai Timur yang tak kalah menariknya.
Daerah pesisir Manggarai Timur yang sumber akan ikan misalnya Nanga Lanang, Pantai Borong, Nangarawa, Pantai Utara Manggarai Timur.
Daerah kita sangat potensial bukan? Lalu, untuk apa pemerintah menghadirkan pabrik semen itu. Toh, beberapa sektor yang telah membuat masyarakat Manggarai Timur terkenal secara nasional maupun internasional. Bahkan masyarakat Matim telah menyambung hidup ribuan tahun dari sektor pertanian dan peternakan.
Maka dengan demikian, mari kita merefleksi bersama tentang rencana pendirian pabrik semen di Desa Satar Punda. Mungkin pertanyaan yang sedikit menyentuh itu ialah ada apa sebenarnya di balik rencana pemerintah mendirikan pabrik semen?
Penulis merupakan mantan Aktivis GMNI Cabang Manggarai, kini menetap di Borong, Manggarai Timur.