Ruteng, Beritaflores.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) NTT, menerangkan sebagian besar wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini telah memasuki musim hujan.
Berdasarkan update informasi peringatan dini cuaca wilayah Nusa Tenggara Timur yang diterima Beritaflores, Selasa siang, BMKG menginformasikan jika sejumlah wilayah di NTT berpotensi diguyur hujan sedang hingga sangat lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat sejak 10-12 Desember 2024.
Menurut BMKG, kondisi ini ditimbulkan akibat beberapa faktor diantaranya;
Pertama; terpantau kembali aktifnya Monsun Asia, gelombang Atmosfer Equatorial Rossby, gelombang Kelvin dan MJO ( Madden Julian Oscillation ) yang dapat menyebabkan peningkatan pembentukan awan hujan.
Kedua; beberapa wilayah di NTT memiliki kelembaban udara di lapisan atas (700mb dan 500mb) yang cukup basah, suhu muka laut yang cukup hangat serta terdapat daerah konvergensi dan belokan angin sehingga menyebabkan peningkatan proses pembentukan awan hujan di beberapa wilayah di NTT.
Ketiga; terpantau adanya Bibit Siklon Tropis 93 S di Samudra Hindia selatan NTB, dengan pusat sirkulasi di sekitar 15.5°LS dan 116.4°BT dengan kecepatan angin maksimum 25 knots (46 km/jam) di bagian timur sistem dan tekanan udara minimum 1001 hPa. Pergerakan gangguan tropis ini mempunyai kecenderungan ke arah barat – barat daya atau menjauhi wilayah Indonesia.
Keempat; terpantau Bibit Siklon Tropis 94 S di sekitar 15.5°LS dan 116.4°BT di laut Timor, barat daya KepulauanTanimbar. Kecepatan angin maksimum terpantau sekitar 10-15 knot (19-28 km/jam) dengan tekanan minimum sekitar 1005 hPa. Pergerakan gangguan tropis ini mempunyai kecenderungan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
Atas kondisi ini, BMKG mengimbau agar masyarakat selalu waspada akan potensi dampak hujan dan angin kencang berdurasi singkat pada awal musim hujan yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.
“Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang”, tulis BMKG.
BMKG juga mengingatkan dampak terjadinya letusan gunung berapi Lewotobi Laki-Laki di wilayah Flores Timur pada wilayah di sekitarnya.
“Waspada potensi banjir lahar hujan apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Sikka dan Flores Timur. Diharapkan untuk tetap waspada terhadap cuaca ektrem dan terus mengupdate informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG”, terang BMKG. (*)
Penulis: Andy Paju