RUTENG, BERITA FLORES – Meski sudah pernah dimediasi oleh pemerintah, konflik tanah antara dua klan (wa’u) yang masing-masing berasal dari kampung Meda dan Golo Woi di kecamatan Cibal Barat, kembali terjadi.
Menurut keterangan aparat kepolisian, empat warga asal Golo Woi menjadi korban penyerangan dan penganiayaaan oleh warga kampung Meda pada Rabu petang (14/8).
Kapolres Manggarai AKBP Cliffry Steiny Lapian mengatakan kejadian itu berawal saat empat orang warga Golo Woi menebang kayu di area sengketa. Keempat warga tersebut kemudian dibawa ke rumah adat di Meda.
Kabar itu pun kemudian sampai ke warga Golo Woi lainnya. Sekitar pukul 15.30 Wita, beberapa warga Golo Woi mendatangi kampung Meda.
“Mereka ke sana untuk menjemput dan membebaskan keempat warga yang disandera,” ucap Kapolres Lapian melalui siaran pers yang diterima Beritaflores.com, Kamis (15/08/2019) siang.
Dalam perjalanan menuju kampung Meda tepatnya di perbatasan antara kedua kampung tersebut, pada pukul 16.00 Wita, menurut Kapolres, terjadi penghadangan dan penyerangan oleh masyarakat Meda terhadap warga Golo Woi dengan menggunakan parang, tombak dan kayu pentung.
Akibatnya, empat orang warga Golo Woi mengalami luka bacok di bagian tangan dan kaki serta luka memar terkena lemparan batu 2 orang.
“Atas kejadian tersebut ke-4 korban dirawat di Puskesmas Golowoi dan kemudian dirujuk ke RSUD dr. Ben Mboi Ruteng,” pungkasnya.
Efren Polce/Beritaflores