BORONG, BERITA FLORES–Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT menyoroti praktek money politic menjelang perhelatan Pemilu (Pemilihan Umum) 17 April 2019 mendatang.
Ketua Bawaslu Kabutaten Manggarai Timur, Zakarias Gara menjelaskan hal tersebut saat menggelar kegiatan Sosialisasi Pengawasan Tahapan Pemilu tahun 2019 kepada Stakeholder Tingkat Kabupaten Manggarai Timur di Hotel Gloria Borong, Senin, 9 April 2019.
“Money politic (politik uang) atau serangan fajar kerap terjadi menjelang hari pemungutan suara,” kata Zakarias.
Ia mengungkapkan, peluang melakukan praktek money politic oleh oknum tertentu acapkali dilakukan pada masa tenang sebelum pemungutan suara berlansung. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat Manggarai Timur agar pro aktif dalam melakukan pengawsan Pemilu 2019.
“Apalagi masa tenangnya dari tanggal 14 hingga 16 April, jadi saya minta masyarakat untuk pro aktif dalam melakukan pengawasan Pemilu,” ujarnya.
Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat Manggarai Timur untuk melaporkan kepada anggota Bawaslu bila menemukan indikasi kecurangan Pemilu.
“Masyarakat wajib melaporkan indikasi kecurangan. Juga laporkan kepada Bawaslu bila pada masa tenang 14-16 April, masih ada Alat Peraga Kampanye (APK) yang masih terpasang,” ucap dia.
“Misalnya, baliho, spanduk, stiker, dan kartu nama itu harus dibersikan semua. Tidak boleh ada pada saat masa tenang,” tegasnya.
Zakarias dalam kesempatan itu mengungkapkan, bahwa jumlah Pengawas Pemilu mulai tingkat TPS (Tempat Pemungutan Suara) satu orang, Desa satu orang, sedangkan di tingkat Kecamatan sebanyak tiga orang serta Komisioner Bawaslu di tingkat Kabupaten sebanyak tiga orang.
“Mereka menyebar di seluruh Kabupaten Manggarai Timur sebanyak 812 TPS Itulah posisi kekuatan pengawasan Pemilu di Kabupaten Manggarai Timur,” ungkap dia.
Sementara itu, Kapolsek Borong melalui I Nyoman Samuel menegaskan, masyarakat diharapkan agar melaporkan segala macam bentuk tindakan kecurangan Pemilu kepada pihak Kepolisian di setiap TPS.
“Jangan segan-segan melaporkan oknum yang melakukan kecurangan kepada pihak kami yang sudah diutus untuk bertugas mengamankan Pemilu di setiap TPS,” ujar Nyoman pada kesempatan itu.
Pantauan Beritaflores.com, kegiatan sosialisasi itu diikuti oleh perwakilan tokoh masyarakat, tokoh Agama, perwakilan remaja Masjid, perwakilan Orang Muda Katolik (OMK), juga perwakilan Polri dan TNI. (EFREN POLCE/NAL/BEF).