Beritaflores.com– Mahasiswa Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere menyambut gembira keputusan pimpinan kampus itu menetapkan Pancasila sebagai mata kuliah wajib, Kamis (1/6/2017).
Yosef Nong Yoli, mahasiswa semester enam Program Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Unipa, mengatakan, penetapan Pendidikan Pancasila menjadi mata kuliah wajib di Unipa tepat waktu ketika makna kebhinekaan dan nilai Pancasila disalahgunakan kelompok tertentu untuk merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Satu tahun terakhir ini kebhinekaan diganggu oleh kelompok tertentu. Saya sangat setuju mata kuliah Pendidikan Pancasila dijadikan mata kuliah wajib di Unipa,” kata Yoli di Maumere, Kamis (1/6/2017) malam.
Dea Lisma, mahasiswi semester dua Program Studi Ilmu Komunikasi mengatakan, setuju mata kuliah Pendidikan Pancasila menjadi mata kuliah wajib pada semua program studi di Unipa. Dengan demikian, lanjut Dea, seluruh mahasiswa wajib menyelesaikan sehingga pemahaman terhadap Pancasila lebih mendalam untuk kelak digunakan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. “Ditetapkan menjadi mata kuliah wajib pada semua program studi akan memberikan pengetahuan dan pemahaman lebih baik lagi kepada seluruh mahasiswa,” ujar Dea.
Rektor Unipa, Ir Angelinus Vincentius,M.Si, menetapkan Pendidikan Pancasila menjadi mata kuliah wajib berdasarkan SK Rektor Unipa Nomor 510/00.A.NN/R/2017. Wakil Rektor I Unipa Maumere, Dr Jonnas K.G.D. Gobang, S.Fil, M.Si, menyampaikan hal ini dalam upacara bendera peringatan Harlah Pancasila di Kampus Unipa, Kamis (1/6/2017).
Upacara bendera pertama kali di halaman kampus dihadiri mahasiswa, civitas akademika, Ketua Yayasan Nusa Nipa, Drs Sabinus Nabu. Saat itu dibacakan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2016, tentang Penetapan 1 Juni 2016 sebagai Hari Lahir Pancasila.
Pemberlakuan mata kuliah Pendidikan Pancasila, kata Gery, sapaan Jonnas, untuk menanamkan dan melestarikan nilai Pancasila dalam pengembangan kepribadian mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karena itu, lanjut Gery, perlu disusun satuan acara pembelajaran dan silabus Pendidikan Pancasila untuk mengimplementasikan nilai Pancasila kepada seluruh civitas akademika. Gery mengatakan, pelaksanaanya ditetapkan sebagai satuan kredit semester (SKS) sejumlah dua SKS. “Bagi program studi yang belum melaksanakan mata kuliah Pendidikan Pancasila dilakukan penyesuaian. Sedangkan program studi yang menyatukan Pancasila dengan Kewarganegaraan perlu melakukan matrikulasi dengan total waktu enam jam,” ujar Gery.
Rektor Unipa, Ir Angelinus Vincentius,M.Si menegaskan, pelaksanaan mata kuliah Pendidikan Pancasila dimulai tahun akademik 2017/2018. Ia mengharapkan mahasiswa Unipa dapat memahami, menghayati nilai Pancasila membentuk karakter dan kepribdian yang menjunjung nilai Pancasila dalam kehidupan kemasyarakatan, berbangsa dan bernegara.
Angelinus mengatakan, Flores dan NTT adalah contoh terbaik pelaksanaan kehidupan toleransi di Indonesia. “Namun kita juga harus waspasda terhadap situasi kehidupan masyarakat tanpa batas dan sekat,” imbaunya. Ia menegaskan, kemajuan tranportasi dan teknologi informasi yang kadang disalahgunakaan bisa membawa masyarakat mudah terima kabar bohong (hoax) dari media sosial, mudah terprovokasi, rawan terpecah belah dan tersusupi paham radikalisme dan terorisme harus diwaspadai.
“Saya minta mahasiswa Unipa tekuni mata kuliah Pendidikan Pancasila, bukan sekadar mendapatkan nilai A, melainkan menanamakan dan mengamalkan nilai ideologi dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Angelinus.
Sumber: Pos Kupang