RUTENG, BERITA FLORES- Kepala sekolah (Kepsek) Tomi Jemahan mencatat rekor sebagai orang pertama yang menggelar ujian berbasis Computer-Based Testing (CBT) bermedia chorome book untuk Sekolah Dasar Inpres (SDI) Golo Lambo di Kecamatan Satarmese.
Padahal Tomi sendiri belum lama menjabat sebagai Kepsek di SDI Golo Lambo. Alumni UNIKA Santu Paulus Ruteng itu dilantik menjadi Kepsek SDI Golo Lambo pada 22 Maret Lalu.
“Peserta USBN SDI Golo Lambo 12 orang dengan rincian peserta laki-laki 7 orang dan 5 orang perempuan. Ujian dilaksanakan sejak hari ini tanggal 13-18 Mei”, kata Tomi melalui pesan WhatsApp pada Senin pagi, 13 Mei 2024.
Ia menegaskan, ujian berbasis CBT merupakan langkah progresif untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyiapkan siswa menghadapi tuntutan era digital.
Sebab itu ia meyakini metode ujian berbasis CBT akan memberikan pengalaman yang lebih efisien dan relevan dengan tuntutan zaman bagi siswa-siswi SDI Golo Lambo.
“Dengan bangga kami umumkan bahwa sekolah kami sudah menerapkan ujian sekolah berbasis CBT (Computer-Based Testing) mulai tahun ini,” ujar alumni PMKRI Ruteng itu.
Ia mengakui ujian sekolah berbasis CBT tersebut dapat terlaksana karena mendapat dukungan lewat peran para guru, tim IT (Information and Technology) yang bekerja sama dengan sekolah, serta orang tua/wali siswa.
Tomi berharap, ke depannya ujian berbasis CBT terus diterapkan setiap tahun dan menjangkau sekolah-sekolah terpencil di Kabupaten Manggarai.
“Sebelum ujian USBN ini dilaksanakan, empat kali dilaksanakan uji coba termasuk ujian try out,” ungkapnya.
Sefriano Jehabut, salah satu peserta ujian mengaku sangat senang dengan ujian online berbasis CBT yang bermediakan chorome book.
“Kami sangat bangga dengan ujian online, kami diperkenalkan dengan alat-alat teknologi sejak usia SD,” katanya.
Sementara itu, pengawas binaan SDI Golo Lambo Yustinus Patut mengapresiasi atas gebrakan yang dibuat oleh Kepsek Tomi Jemahan bersama para guru.
Menurutnya, gebrakan tersebut selaras dengan harapan Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Manggarai yang terus mendorong sekolah-sekolah untuk menjemput peluang penggunaan teknologi di bidang pendidikan.
“Karena dengan menggunakan android anak-anak ini nanti jika dia melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi, dia tidak merasa baru saat menghadapi hal-hal seperti ini,” pungkas Yustinus.
Penulis: Heri Mandela