RUTENG, BERITAFLORES – Bupati Manggarai, Herybertus Geradus Laju Nabit, menanggapi isu kunjungannya bersama sejumlah unsur pemerintahan ke PLTP Lahendong di Provinsi Sulawesi Utara, menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Bupati Hery berkata bahwa kunjungan tersebut tidak ada relevansinya dengan instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan APBD dan APBN Tahun Anggaran 2025.
Hal itu, terang Bupati Hery, lantaran kunjungan itu murni inisiatif PT. PLN Persero dan seluruh biaya kunjungan ditanggung oleh pihak PLN.
“Kunjungan ini atas inisiatif dan pembiayaan dari PT PLN, tidak dengan biaya dari APBD Kabupaten Manggarai TA 2025. Karena itu, tidak relevan menghubungkan kunjungan ini dengan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan APBD dan APBN Tahun Anggaran 2025,” kata Bupati Hery Nabit, pada Kamis 13 Maret, malam.
Inpres dimaksud, terang Bupati Hery, hanya menyasar belanja pada Kementerian/Lembaga/TNI/Polri/Kejaksaan/Lembaga Negara/ Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupatena/Pemerintah Kota.
“Sedangkan PT. PLN adalah entitas berbeda yang tidak termasuk dalam pengaturan Inpres dimaksud”, terangnya.
Karenanya Bupati Hery mengaku menyesal dengan adanya komentar yang menghubungkan kunjungan itu dengan efisiensi anggaran pemerintah pusat.
“Karena itu saya menyesalkan komentar dari beberapa pihak yang mengkritik kunjungan ini dikaitkan dengan proses efisiensi sesuai perintah Inpres. Lebih buruk lagi menyatakan seolah-olah sudah terjadi ketidaktaatan terhadap perintah Presiden,” imbuhnya.
Dia berharap agar setiap komentar dari para pihak harus sesuai dengan fakta.
“Mari memberi komentar yang mencerahkan masyakarat dengan berdasar pada fakta, bukan atas dasar asumsi, apalagi atas dasar kebencian dan rasa sakit hati,” ujar Bupati Hery.
Dalam kunjungan itu, jelas Bupati Hery, pihaknya menemukan hal-hal positif dan sangat bermanfaat untuk masyarakat sekitar PLTP Lahendong.
Karenanya Ia tetap berkomiten untuk terus memperjuangkan perluasan Geotermal Ulumbu di Poco Leok.
“Secara pribadi kami bergembira karena dengan melihat praktek-praktek baik dalam operasional PLTP Lahendong di Sulawesi Utara, kami semakin yakin akan berjuang sekuat tenaga untuk meneruskan upaya perluasan Geothermal Ulumbu,” ucapnya.
Terbukti, lanjutnya, pembangunan PLTP Lahendong telah berjalan dengan baik. Maka, sangat tepat ketika dijadikan contoh untuk Pemkab Manggarai dan manyarakat Poco Leok sendiri.
“Dari Sulawesi Utara, kami belajar bahwa resiko bisa diminimalkan dengan pola managemen yang terbuka, komunikatif, tanpa saling curiga, dan melibatkan para ahli yang berkompeten,” ungkap Bupati Hery. (**)
Laporan: Andy Paju