RUTENG, BERITA FLORES – Warga Desa Golo Munga, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, Flores-NTT menyambangi Kantor Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UPPK) Flores dan Kantor ULP PLN Ruteng Selasa, 30 November 2021.
Dari pantauan wartawan, tampak belasan tokoh adat dan tokoh muda asal Desa Golo Munga, Lamba Leda mendatangi kantor UPPK Flores yang terletak di Jl. Hatta No. 20 Lawir, Ruteng-Flores dan Kantor ULP PLN Ruteng yang beralamat di Jl. Adi Sucilto No. 43 untuk menemui pimpinan di dua kantor tersebut.
Mereka meminta secara resmi perluasan jaringan listrik kepada Manager UPPK Flores dan Manager ULP PLN Ruteng secara adat Manggarai melalui tuak kepok dan manuk kapu sebagai simbol ungkapan tulus dari hati mereka. Warga didampingi oleh Kepala Desa Golo Munga Hubertus Juni, Sekretaris Desa Gaudiensius Dimi Dawo, Kepala Dusun Watu Waja Damianus Rion, dan Kaur Kesra Romanus Kari.
Tokoh adat Desa Golo Munga Nikolaus Kamis, Stanislaus Nasib, Remigius Sopi, dan Laurensius Nudin mengatakan, warga Desa Golo Munga selama ini sangat merindukan listrik masuk ke desa mereka. Karena sejak lama desa tetangga seperti Desa Compang Deru dan Nampar Tabang telah dilistriki PLN. Namun, hingga saat ini PT PLN belum melistriki wilayah Desa Golo Munga dan Desa Golo Munga Barat.
Padahal menurut mereka, listrik merupakan kebutuhan dasar yang sangat vital untuk mendukung kemajuan perekonomian di desa mereka. “Kami datang bertemu bapak pimpinan meminta secara resmi agar membangun jaringan listrik di desa kami,” ucap Nikolaus Kamis di hadapan Manager UPPK Flores Simi Eduard Lapebesi melalui Supervisor Perencanaan UPPK Flores Toriq Adha.
Kepala Desa Golo Munga Hubertus Juni mengatakan, sampai saat ini warga desa setempat masih menggunakan lampu pelita dan genset, meski hanya sampai pukul 21.00. Bahkan warga lain harus rela hidup dalam kegelapan karena tidak mampu membeli mesin genset dan minyak tanah untuk lampu pelita.
“Masyarakat menyadari bahwa listrik ini adalah salah satu unsur yang paling penting. Sampai saat ini Desa Golo Munga menjadi desa kantong yang belum teraliri listrik PLN. Kalau Desa Compang Deru di sebelahnya sudah dialiri listrik begitu pun Desa Nampar Tabang,” ujarnya.
Menurut Kades Hubertus, pihaknya sangat membutuhkan kehadiran PT PLN karena sejumlah fasilitas umum seperti SDI Wae Ruek, Pustu Golo Pau, dan TRK Golo Pau membutuhkan listrik untuk bisa menopang setiap aktivitas mereka. Ia mengungkapkan total kepala keluarga (KK) di Desa Golo Munga sebanyak 375 KK.
Ia mengakui, warga setempat bersedia untuk membebaskan lahan mereka tanpa membebani pihak PLN. Bahkan tokoh adat setempat juga telah berkomitmen dan bergotong-royong untuk membantu pihak PLN melancarkan semua urusan mulai dari perluasan jaringan sampai pada tahap pemasangan instalasi setiap rumah warga.
Merespon permintaan warga, Manager UPPK Flores Simi Eduard Lapebesi melalui Supervisor Perencanaan UPPK Flores Toriq Adha menyambut baik kehadiran warga Desa Golo Munga. Ia mengatakan, pihaknya telah mengusulkan perluasan jaringan listrik ke Desa Golo Munga kepada PLN NTT maupun PLN pusat. Bahkan telah dilakukan survei.
“Untuk perluasan jaringan di Desa Golo Munga sudah masuk di rencana kami. Tinggal menunggu kapan usulannya direalisasi. Semoga tahun depan (2022) bisa turun anggaran sehingga kami segera eksekusi pembangunan jaringan,” terang dia.
Ia juga sangat mengharapkan dukungan masyarakat setempat dalam rangka pembebasan lahan yang akan dilalui tiang listrik PT PLN. Karena pembangunan listrik desa ini tidak akan berjalan lancar apabila tidak ada dukungan dari masyarakat.
“Sehingga kami butuh dukungan masyarakat terkait pembebasan lahan dan (merelakan) tanaman yang akan dilewati jaringan listrik,” pungkas dia.
Sementara itu, Manager ULP PLN Ruteng, Muhammad mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti permintaan warga Desa Golo Munga kepada pimpinan PLN Ende maupun pimpinan PLN Induk Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Pada prinsipnya kami siap melayani masyarakat Desa Golo Munga. Saya akan berkolaborasi dengan Manager UPPK Flores sehingga bisa memprioritaskan ke Desa Golo Munga ini. Jika anggaran sudah keluar, tahun 2022 bisa terealisasi,” ujarnya. (Ronald/RED).