RUTENG, BERITA FLORES- Mahasiswa baru (MABA) Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus (Unika St. Paulus) Ruteng memasuki pekan pertama tahun akademik 2020-2021. Mengawali tahun akademik 2020, mahasiswa baru pun diperkenalkan dengan kehidupan kampus berupa kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Kegiatan ini mulai digelar pada Rabu, 19 Agustus hingga Jumat, 21 Agustus 2020 dan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dr. Maksimus Regus, M.Si.
Dosen FKIP Universitas Katolik Indonesia, Dr. Laurentius Ni, SH.,MH mengatakan, kegiatan ini mengusung tema “Peningkatan Kompetensi Mahasiswa dengan Merdeka Belajar di Era Revolusi Industri 4.0. PKKMB tahun 2020 kata dia, melibatkan para mahasiswa, dosen, pegawai, dan mahasiswa baru sebanyak 720 orang.
Doktor Laurens begitu ia akrab disapa menjelaskan, meski di kala masa New Normal pandemi Covid 19, namun kegiatan PKKMB 2020 tetap dilaksanakan dan tetap mengikuti protokol kesehatan. Untuk mengantisipasi pandemi, panitia penyelenggara telah berkoordinasi dengan pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai, NTT untuk memastikan kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan aman.
“Pelaksanaan PKKMB tahun ini cukup berbeda dengan PKKMB sebelumnya. Pertama, waktu pelaksanaan. Pada tahun sebelumnya, PKKMB berlangsung selama sepekan untuk semua MABA sedangkan pada tahun ini kegiatan hanya berlangsung selama satu hari untuk satu program studi,” ujarnya.
Ia menguraikan, mengenai materi kegiatan, pada tahun sebelumnya PKKMB bersifat holistik, mencakup sosialisasi visi-misi lembaga, tri dharma perguruan tinggi (PT), otomasi perpustakaan, program studi dan unit-unit kegiatan mahasiswa, latihan mental-kepribadian, latihan cinta tanah air dan latihan pengembangan bakat. Sementara pada tahun ini, kegiatan difokuskan pada sosialisasi lima hal.
“Pengorganisasian mahasiswa, pada tahun 2019, PKKMB dilaksanakan secara massal (semua fakultas dan prodi) sedangkan pada tahun 2020, mahasiswa dikelompokkan ke dalam fakultas dan program studi,” jelas dia.
Mengenai kedisiplinan kegiatan jelas Laurens, PKKMB sebelumnya, disiplin ditekan pada aspek waktu, berpakaian, etika berbicara sedangkan pada tahun ini, aspek kedisiplinan diperluas. Mahasiswa dan panitia sangat ketat mengikuti protokol kesehatan (wajib pakai masker, ukur suhu tubuh, cuci tangan, menggunakan hand sanitizer, jaga jarak fisik).
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang itu menambahkan, mengenai sistem penyampaian materi, pada tahun 2019, materi diceramahkan secara langsung (face to face meeting) sedangkan pada tahun ini, materi ceramah disampaikan secara daring (online meeting). Para penceramah yang terdiri dari Rektor, para Warek, pengurus perpustakaan, dan program studi PGSD menyampaikan materi sosialisasi secara daring.
“Kegiatan tatap muka (dalam jarak yang aman) hanya dilakukan pada pagi hari ketika panitia menyampaikan tata tertib kegiatan PKKMB dan sosialisasi program studi dengan jumlah mahasiswa sedikit,” pungkas dia.
Ia menjelaskan, sistem sosialisasi daring (dalam jaringan) berjalan aman dan lancar. Hal itu didukung oleh ketersediaan IT dan jaringan internet kampus yang memadai, serta kesiapan panitia penyelenggara. Semua bentuk sosialisasi terlaksana dengan efektif dan efisien. Interaksi virtual antara penceramah, MABA, dan panitia berjalan lancar.
Lebih lanjut tokoh kelahiran Lamba Leda, Manggarai Timur itu menguraikan, pelaksanaan PKKMB Unika St. Paulus tahun 2020 memperkenalkan sistem belajar di perguruan tinggi, baik perencanaan dan proses perkuliahan, maupun sistem informasi akademik (SIAKAD) dan orientasi-motivasi belajar mahasiswa. Dengan begitu PKKMB bermuara pada perubahan cara pikir, motivasi dan cara belajar mahasiswa.
“Para penceramah mengapresiasi mahasiswa baru karena telah memilih lembaga yang tepat untuk menyiapkan diri menjadi manusia yang berguna dan kompetitif di masa depan. Sebab Unika St. Paulus Ruteng menawarkan berbagai kegiatan akademik dan non akademik yang dipercayai dapat menuntun mahasiswa menjadi manusia yang berhasil di kemudian hari,” imbuh pria lulusan terbaik Program S3 Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang itu.
Laurens mengajak para mahasiswa harus memiliki mimpi dalam meraih kesuksesan. Unika St. Paulus berkomitmen membantu mahasiswa untuk mewujudkan mimpinya dalam bentuk perubahan kurikulum secara periodik selaras dengan perubahan zaman dan tuntutan dunia kerja. Implementasi kurikulum (nyata dan hidden) di Unika St. Paulus Ruteng memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa yang dapat mengembangkan beragam kompetensi dan keterampilan, seperti kompetensi komunikasi, pengetahuan, manajerial (memimpin), sosial, digital, dan wirausaha.
Program Kampus Merdeka Belajar
Doktor Laurens mengakui, tahun ini Unika St. Paulus Ruteng telah merancang program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar. Melalui program ini, mahasiswa diberi hak untuk melaksanakan perkuliahan di luar program studi dan perguruan tinggi selama tiga semester. Dalam semangat itu, mahasiswa berkesempatan untuk mengembangkan beragam kemampuan dan keterampilan, baik terkait langsung dengan program studi yang dipilih, maupun keterampilan lain yang diperlukan dunia kerja.
“Program ini (akan) terintegrasi pada kurikulum program studi dan program Sistem Kredit Ekstra-kurikuler (SKE). Untuk menjalankan program ini mahasiswa perlu menyiapkan diri untuk merubah cara belajar dan menyesuaikan diri untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru dan kultur baru di luar program studi dan perguruan tinggi sendiri,” terang dia.
Ia menuturkan, perubahan cara pandang mahasiswa, juga sampai pada korelasi antara jumlah pembiayaan dengan mutu layanan pendidikan. Lembaga yang bermutu tentu didukung oleh sumber daya (manusia dan alam/fasilitas) yang bemutu pula. Sebagian (besar) pembiayaan pendidikan digunakan untuk peningkatan sumber daya pendidikan. Unika St. Paulus selalu berupaya menjaga keseimbangan antara persepsi masyarakat (awam) sekitar dengan tuntutan mutu pendidikan tinggi.
Secara sepintas sebagian kalangan masyarakat menganggap biaya kuliah di Unika St. Paulus Ruteng cukup mahal. Namun, jika ditilik dari sumber daya yang melayani mahasiswa, maka pembiayaan di lembaga ini termasuk relatif murah. Bahkan, jika dibandingkan penilaian akreditasi BAN (Badan Akreditasi Nasional) PT, pembiayaan di Unika St. Paulus Ruteng termasuk sangat murah, dan karena itu mendapat nilai sangat minimal dalam proses akreditasi.
Oleh karena itu, kata dia, mahasiswa mesti merasa beruntung karena dapat menikmati pendidikan di kampus yang bermutu baik dengan biaya yang relatif murah. Meskipun pembiayaan yang relatif murah, Unika St. Paulus Ruteng memiliki kebiasaan memberi beragam reward dan beasiswa kepada mahasiswa. Pemberiannya bersifat kompetitif, objektif, dan akuntabel.
“Komitmen lembaga melayani mahasiswa secara maksimal harus didukung oleh kesiapan mahasiswa mewujudkan mimpinya. Romo Rektor berpesan, jika Anda ingin cerdas, ikutilah aturan di kampus ini. Yakinlah di kampus ini Anda dibelajarkan untuk merubah sikap, merubah cara pikir, dan kebiasaan belajar Anda. Jadilah mahasiswa yang luar biasa, dan bukan mahasiswa yang biasa di luar,” pungkas Laurens. (R11).