BORONG, BERITA FLORES – Rencana Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan peminjaman dana ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) terpaksa dibatalkan. Meskipun sebelumnya telah mengikuti proses panjang pembahasan terkait rencana pinjaman dana tersebut.
Padahal awalnya, Pemkab Matim akan meminjam dana senilai Rp150 miliar untuk membiayai sejumlah pembangunan infrastruktur dasar di daerah itu.
“Pinjaman dana itu tetap dilakukan. Tapi kita batal pengajuan pinjam ke SMI dan kita memilih untuk pinjam di Bank NTT,” kata Bupati Matim, Agas Andreas kepada awak media.
Menurut Bupati Agas, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Bank NTT di Kupang, untuk membahas pinjaman tersebut. Tentu ada pertimbangan logis yang membuat Pemkab Matim batal meminjam ke PT SMI, perusahan BUMN itu. Pinjaman itu dilakukan untuk kepentingan pembangunan fisik di Matim, baik itu pembangunan jalan maupun sarana air minum bersih.
“Kita rencana pinjam sebesar Rp150 miliar ke bank milik masyarakat NTT, yakni Bank NTT. Anggaran itu nanti kita alokasikan semuanya untuk pembangunan fisik,” pungkas dia.
Bupati Agas mengatakan, tidak menutup kemungkinan, pinjaman dana ke Bank NTT itu besarnya bisa lebih dari Rp150 miliar. Karena dalam konsep, Pemkab akan membangun jembatan di hilir kali Wae Musur dengan menggunakan dana pinjaman.
Namun untuk sementara, Pemkab Matim masih berkonsentrasi dengan pengajuan pinjaman Rp150 miliar. Rencananya, kata Bupati Agas, dana sebesar Rp130 miliar akan dipakai membiayai pembangunan infrastruktur jalan raya. Salah satu ruas jalan yang sudah direncanakan dari dana pinjaman itu, yakni pembangunan jalan hotmix dari Dangka Mangkang, Kecamatan Lamba Leda Selatan-Watunggong, Kecamatan Congkar.
“Karena saat ini, kondisi jalan pada ruas jalan tersebut, sudah rusak,” ujarnya.
Anggaranya diperkirakan mencapai puluhan miliar. Selain itu, ruas jalan yang nantinya diintervensi dengan dana pinjaman itu, yakni pembangunan hotmix pada ruas jalan Simpang Tangkul-Benteng Jawa, ruas jalan Benteng Jawa-Satar Teu, ruas jalan Kembur-Metuk, ruas jalan Nanga Baras-Watu Ngong, dan uas jalan Sok-Wae Care.
“Untuk bangun jalan hotmix dari Bangka Mangkang sampai Watunggong, kita perkirakan sebesar Rp30 – Rp50 miliar. Dari dana pinjaman itu nanti, sebesar Rp20 miliarnya kita rencana bangun sarana air minum bersih (AMB) dalam wilayah Kota Borong. Semua kita sudah masuk dalam APBD 2021,” ungkap dia.
Sementara itu, berdasarkan pantauan wartawan pada Kamis, 10 Juni petang, ruas jalan dari Dangka Mangkang-Biting-Colol-Lok Pahar-Watunggong, kondisinya rusak parah dan butuh perbaikan segera. Tingkat kerusakan paling parah, tampak di sejumlah titik dari Dangka Mangkang hingga Simpang Tangkul. Selain dari Colol-Lok Pahar sampai Watunggong.
Termasuk ruas jalan Satarteu-Benteng Jawa, Kecamatan Lamba Leda kondisinya sangat buruk. Di mana, lokasi terparah terdapat di Wae Pasat, Desa Golo Munga Barat, Kecamatan Lamba Leda. Bahkan sejumlah mobil angkutan seringkali mogok dan terperosok keluar jalur akibat ruas jalan yang mengalami kerusakan parah. (RED).