
RUTENG, BERITA FLORES-Bupati Manggarai Dr. Deno Kamelus, S.H., M.H, mengajak diplomat Sesparlu (Sekolah Staf dan Pimpinan Luar Negeri) dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementrian Luar Negeri (Pusdiklat Kemenlu RI) untuk bekerjasama mempromosikan kekayaan lokal yang dimiliki Kabupaten Manggarai.
Deno menjelaskan hal itu dalam diskusi terbatas dengan rombongan diplomat yang dipimpin langsung oleh Direktur Sesparlu, June Kuncoro, di Ruang Rapat VIP Nuca Lale, Kantor Bupati Manggarai pada Rabu, 27 November 2019.
Ia memperkenalkan beberapa kekayaan lokal Manggarai karena memiliki nilai jual tinggi, sehingga dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi Kabupaten Manggarai. Ia menjelaskan, banyak komoditas layak ekspor dimiliki Manggarai, seperti kopi, vanili, cengkeh, bahkan kekayaan laut seperti ikan dan sebagainya.
Deno juga memaparkan, destinasi pariwisata unggulan karena sudah menjadi daya tarik bagi para turis lokal dan internasional, seperti Lodok, Gunung Ranaka dan kampung adat Wae Rebo.
“Namun, ada beberapa kendala yang menghambat pencapaian tersebut salah satunya adalah promosi dan pemasarannya,” kata politisi PAN Manggarai itu.
Oleh karena itu, ia meminta kerjasama dengan para diplomat untuk dapat menjadi agen-agen baru dalam mempromosikan kekayaan-kekayaan tersebut.
“Terlebih para diplomat sudah cukup berpengalaman dan lebih memahami perspektif luar negeri,” ujarnya.
Untuk diketahui, para diplomat ini pernah bertugas di berbagai kedutaan besar Indonesia di mancanegara.
Direktur June, pada kesempatan itu, menyatakan dukungannya bahkan kesiapan mereka dalam mempromosikan kekayaan lokal Manggarai. Ia mengatakan, hal itu merupakan salah satu tujuan kedatangan mereka ke Kabupaten Manggarai.
Ia menuturkan bahwa, kedatangan para rombongan Sesparlu ke Manggarai, selain untuk menghimpun informasi juga memiliki tugas untuk memberi kontribusi melalui promosi kekayaan daerah Manggarai. Langkah awal, kata dia, akan dilakukan oleh para diplomat adalah dengan membagi cerita mereka di Manggarai, melalui media online dan juga media sosialnya masing-masing.
Untuk memberikan masukan kepada Pemda, sehingga memahami karakter umum para wisatawan asing. Adapun dalam diskusi itu, dijelaskan oleh para diplomat beberapa kriteria umum yang harus dipersiapkan dalam menyambut turis mancanegara seperti Hospitality, kebersihan, sarana dan prasarana yang memadai, dan keterjaminan rasa nyaman.
Ia pun menyarankan kepada pemda membentuk tim khusus untuk memetakan tipe-tipe wisatawan mancanegara, karena setiap wisatawan memiliki perbedaan latar belakang budaya. Untuk itu, perlakuan terhadap setiap para wisatawan perlu diperhatikan.
Sementara itu, strategi pemasaran pariwisata dijelaskan oleh Sayu Oka Widani. Ia bahkan pernah bertugas di Tokyo, Jepang. Ia mengatakan bahwa, salah satu langkah promosi yang biasa dilakukan oleh negara lain dalam memperkenalkan pariwisata adalah dengan melaksanakan program diplomatic tour. Program ini dilakukam dengan mengundang duta besar untuk melakukan kunjungan di destinasi wisata Manggarai. Tentu hal ini dilakukan dengan syarat, sudah ada persiapan matang untuk memberikan kesan pada kunjungan itu.
Berkaitan dengan strategi pemasaran itu, John Admiral membagikan pengalaman karena ia pernah bertugas di Yunani. Ia menjelaskan, untuk mempromosikan destinasi wisata, Yunani menyelenggarakan festival rutin yang berlangsung selama 3 sampai 5 hari. Dalam festival itu, lanjut dia, para wisatawan menetap di kampung dan merasakan kesan langsung kehidupan masyarakat di sana.
Bupati Manggarai Deno Kamelus lansung merespon promosi melalui festival. Ia berencana bakal menggelar berbagai macam festival di Kabupaten Manggarai tahun 2020 mendatang.
“Kami merencanakan membuat Festival Manggarai Bermain dan Festival Manggarai Menari tahun depan,” ujarnya. Bahkan ia juga berencana akan menggelar festival destinasi wisata di Wae Rebo.
Bupati Deno masih mempersiapkan sumber daya yang ada, khususnya event organizer untuk bisa menjadi penyelenggara dalam festival tersebut. Tentu membutuhkan orang profesional sehingga dapat meninggalkan kesan kepada para wisatawan ke depannya.
Ia mengakui bahwa, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementrian Desa untuk membantu mempersiapkan anak muda Manggarai dalam menimba ilmu sehingga bisa menjadi penyelenggara festival dan event terkait.
Dalam diskusi itu, hadir juga Wakil Bupati Manggarai, Drs. Victor Madur; Penjabat Sekda Manggarai, Drs. Angkat Anglus, M.Si.; dan Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Manggarai. Sementara rombongan turut hadir pada diskusi itu berjumlah sebanyak 27 orang. Mereka terdiri dari 18 orang diplomat muda dan 9 pendamping. (TIM).