Berita Flores
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
Friday, 23 May 2025
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Berita Flores
No Result
View All Result
Home HEADLINE

Buruk Muka (Ratna) Cermin Dibelah

by Redaksi Berita Flores
3 October 2018
in HEADLINE, OPINI
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Alfred Tuname

Ratna Sarumpaet (Ratna) bikin heboh. Seantero negeri terpancing membahasa namanya. Perbincangan tentang Ratna menenggelamkan berita gempa Palu (meksipun tetap ada empati buat para korban).

Mungkin Ratna bukan siapa-siapa. Ia hanya seleb kedaluwarsa yang mencoba peruntungan dalam politik. Kalau bukan karena pretext Pilpres 2019, ia hanya hitz dalam berita infoteinment.

Tetapi, Ratna ingin tetap eksis. Ia bergabung dalam kubu Prabowo-Sandi. Lawannya, Jokowi-Ma’ruf Amin. Maka, perbuatan dan perkataan Ratna pun bisa mengocok alur pikir lawan politik.

Baca Juga

Ajang Putri Manggarai 2025 Gaet Dukungan Puluhan Sponsor dan Mitra Strategis

Kebakaran Rumah di Langke Rembong, Nyawa Bocah Berusia 5 Tahun Tak Tertolong

Tersiarlah kabar, Ratna Sarumpaet dipukul. Mukanya memar. Ada bengkak dan lebam. Wajah tuanya kian buruk. Konon, Ratna mengaku kepada Tim Kubu Prabowo-Sandi, ia digebuk di Bandung.

Atas kabar itu, berbagai respon muncul di berbagai media, cetak dan online. Tak ketinggalan komentar-komentar lepas publik dan para politisi. Simpati kemanusiaan dan tudingan politis melintas “harba-biru” di laman-laman media.

Atas dasar itu, kubu Prabowo-Sandi mulai bermain. Playing victim. “Mengemis” keadilan atas nama korban. Biar ada iba dari publik, proliferasi berita pembelaan korban pemukulan dilayangkan. Tesis politisnya, ada gerakan premanisme yang menggebuk kubu Prabowo-Sandi.

Biar faktanya terang-benderang, polisi bergerak cepat. Polisi tak mau berlama-lama dengan “katanya-katanya”. “Sidak” dilakukan ke semua Rumah Sakit di Bandung. Tak hanya itu, sumber daya kepolisian bergerak lebih lincah. Hasilnya, menggemparkan. Hoax.

Kalau mengikuti Toba Beta (penulis buku The Master of Stupidity), “hoax needed to complete the premises of truth”. Dalam kisah Ratna, hoax terjadi bukan untuk melengkapi kebenaran, tetapi karena ada fakta lain yang benar.

Faktanya, Ratna Sarumpaet mengikuti program bedah plastik. Wajahnya tak karuan, bukan karena digebuk, tetapi karena dibedah. Itu menurut informasi A1 polisi. Informasi itu benar karena disertai bukti.

Kebenaran telah menyingkap tabir hoax. Karena hoax, Ratna tak hanya buruk muka, tetapi “kehilangan muka”. Di hadapan publik, Ratna mengakui skenario kebohongannya. Semacam ada “the call of the satan” dalam aksinya. Karena pengakuan Ratna, Tim kubu Prabowo-Sandi merasa “kebangkaran jenggot”.

Double-Hoax

Kubu Prabowo-Sandi merasa “kebakarangan jenggot” karena sebenarnya mereka bisa mengais political profit dari hoax. Hoax bisa masuk dalam perangkap playing victim untuk menyudutkan kubu Jokowi-Ma’ruf Amin.

Sayangnya, langkah pion Ratna Sarumpaet dalam catur Pilpres 2019 tak berhasil. Langkahnya tertangkap basah. Hoaxnya tercium cepat. Maksud Ratna dan tim kubu Prabowo-Sandi pun terendus oleh kecerdasan politik publik.

Dalam ilmu militer, itu disebut “the hinge factor”. Cuaca tak bersahabat, buruknya intelijen, keteledoran seorang prajurit bisa menjadi penyebab kekelahan perang. Penjelasan Erik Durschmied dalam bukunya The Hinge Factor: How Chance and Stupidity have Changed History (2013), sesuatu yang bisa seketika mengubah moment kemenagan menjadi kekalahan disebut sebagai “hinge factor”. Dalam konteks ini, hoax Ratna Sarumpaet merupakan “the hinge factor” bagi kubu Prabowo-Sandi.

Thus, tim kubu Prabowo-Sandi tak perlu bersandiwara bahwa telah dibohongi Ratna Sarumpaet. Ratna Sarumpet pun tak perlu melakukan “double- hoax”, seolah-olah telah berbohong pada Prabowo dan tim; atau biar terkesan ada “political sacrifice”, Ratna membiarkan dirinya sendirian bersalah demi menyelamatkan tim.

Publik sudah paham, semua kebohongan itu adalah hasil kerja tim. Mengingkari dalil ini sama artinya dengan penghinaan atas kecerdasan publik (insulting the public’s intelligence).

Nah, terlepas dari pretext Pilpres 2019, Ratna sendiri sedang merawat wajah publiknya dengan mengkonsumsi hoax kecantikan. Sebagai seleb, Ratna adalah “orang yang terasing dari cermin di hadapannya sendiri” (mengutip Goenawan Muhammad). Ia takut terhadap realitas tubuh; ia cemas atas proses biologis pada kulitnya.

Boleh jadi, Ratna juga korban hoax proganda jasa awet muda. Padahal, di depan publik, ia terlihat kritis (kalau bukan cerewet). Ups, hasilnya ternyata jauh panggang dari api. Wajah Ratna Sarumpaet justru terlihat tak karuan. Seperti ia habis digebuk.

Daripada “buruk muka cermin dibelah”, mending risikonya dibagi untuk publik. Terjadilah hoax.

Alfred Tuname

Penulis Buku “le politique” (2018)

 

 

 

 

 

 

Related Posts

Ajang Putri Manggarai 2025 Gaet Dukungan Puluhan Sponsor dan Mitra Strategis
BERITA

Ajang Putri Manggarai 2025 Gaet Dukungan Puluhan Sponsor dan Mitra Strategis

5 May 2025
HEADLINE

Kebakaran Rumah di Langke Rembong, Nyawa Bocah Berusia 5 Tahun Tak Tertolong

5 May 2025
HSL Wedding Organizer Fasilitasi Pelatihan Etika dan Kecantikan bagi Finalis Putri Manggarai 2025
BERITA

HSL Wedding Organizer Fasilitasi Pelatihan Etika dan Kecantikan bagi Finalis Putri Manggarai 2025

3 May 2025
Putri Manggarai 2025 Gandeng 8 MUA Profesional: Siap Tampilkan Finalis dengan Sentuhan Terbaik di Malam Puncak 17 Mei
BERITA

Putri Manggarai 2025 Gandeng 8 MUA Profesional: Siap Tampilkan Finalis dengan Sentuhan Terbaik di Malam Puncak 17 Mei

3 May 2025
HEADLINE

Polisi Tangkap Pelaku Persetubuhan Anak di Perak, Ternyata Tersangkanya Ayah Tiri Korban Sendiri

30 April 2025
HEADLINE

Soal Pengembangan Geothermal di Flores, Pemprov NTT Bentuk Tim Uji Petik untuk Evaluasi Lanjutan

29 April 2025

ARTIKEL TERKINI

Natalius Pigai Ajak Masyarakat Manggarai Jaga Budaya Lima Lampek sebagai Wujud Penghormatan HAM

Natalius Pigai Ajak Masyarakat Manggarai Jaga Budaya Lima Lampek sebagai Wujud Penghormatan HAM

22 May 2025
Menteri HAM Sentil Proyek Geotermal Poco Leok: ‘Tak Bisa Anggap Persetujuan Bupati Sebagai Persetujuan Warga’

Menteri HAM Sentil Proyek Geotermal Poco Leok: ‘Tak Bisa Anggap Persetujuan Bupati Sebagai Persetujuan Warga’

22 May 2025
Pemenang Putri Manggarai, Cintya Tegok, Wakili NTT di Putri Indonesia 2026

Pemenang Putri Manggarai, Cintya Tegok, Wakili NTT di Putri Indonesia 2026

20 May 2025
Glow Printing Dukung Sesi Sportwear Competition dalam Pemilihan Putri Manggarai 2025

Glow Printing Dukung Sesi Sportwear Competition dalam Pemilihan Putri Manggarai 2025

18 May 2025

BANYAK DIBACA

Menteri HAM Sentil Proyek Geotermal Poco Leok: ‘Tak Bisa Anggap Persetujuan Bupati Sebagai Persetujuan Warga’

Kevin Suwandi, Mahasiswa Unika Paulus Ruteng yang Wakili NTT di Ajang Putra-Putri Budaya Indonesia 2025

Pemenang Putri Manggarai, Cintya Tegok, Wakili NTT di Putri Indonesia 2026

Glow Printing Dukung Sesi Sportwear Competition dalam Pemilihan Putri Manggarai 2025

Puncak Final Pemilihan Putri Manggarai 2025 Digelar Hari Ini di MCC Ruteng

Natalius Pigai Ajak Masyarakat Manggarai Jaga Budaya Lima Lampek sebagai Wujud Penghormatan HAM

Copyright ©2017-2025 Beritaflores.com

  • Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Facebook Twitter Youtube
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL

© 2024 Berita Flores