MAUMERE, BERITA FLORES- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere Santu Thomas Morus meminta Kapolres Sikka agar segera mempublikasikan penggerebekan kasus judi di BK3D, Belakang Lembaga, Jalan KS Tubun, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Kabupaten Sikka, Maumere pada Sabtu, 16 Mei 2020, pukul 19.00 Wita.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Biro Advokasi PMKRI Maumere bahwa, diduga telah diamankan empat orang di antaranya seorang ASN dan juga seorang Ajudan Bupati Sikka bernama Bripka Lois Pora Djoka karena kedapatan berjudi di tengah pandemi COVID-19. Kedua pelaku judi ditangkap oleh Tim Satuan Gugus Tugas COVID-19 (Tim Gabungan TNI-POLRI) dalam sebuah operasi.
Baca: Polres Diminta Ungkap Kasus Judi yang Melibatkan Ajudan Bupati Sikka
Dikabarkan, usai dilakukan operasi tangkap tangan (OTT), Pasilog Kodim 1603 Sikka Kapten Inf. Ida Bagus Wiryawan memanggil Kasubbang Ops Polres Sikka Iptu Siprianus Raja untuk di ditindaklanjuti.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Presidium PMKRI Cabang Maumere, Yuliana Bara mengatakan, sampai sekarang pihaknya sedang menunggu output dan tanggung jawab Polres Sikka agar segera mempublikasikan sejauh mana progres hasil pemeriksaan tersebut. Ia meminta Polres Sikka untuk melakukan klarifikas secara objektif karena yang bersangkutan adalah anggota Polres Sikka (Ajudan Bupati Sikka) sehingga wajib diklarifikasi kepada publik.
“Kami tidak main-main dengan pernyataan kami karena Polres Sikka adalah institusi negara, Kapolres Sikka adalah abdi negara, dan wajib hukumnya untuk mengabdi kepada apa yang menjadi hak dan kepentingan publik, karena itu Kapolres Sikka harus memberikan penjelasan secara resmi dan sedetail mungkin kepada publik Sikka atas apa yang menjadi hak masyarakat Sikka untuk mengetahui terutama setiap perkembangan penegakan hukum, termasuk dalam kasus penggrebekan judi oleh Satgas COVID-19 (tim gabungan TNI-POLRI) yang di dalamnya terlibat anggota Polres Sikka,” tegas Yuni.
Yuni menegaskan, Kapolres Sikka tidak boleh tebang pilih. Di mana, bila berhadapan dengan masyarakat biasa, cepat sekali kasus seperti ini dipublikasikan, akan tetapi jika berhadapan dengan aparatnya sendiri seolah-olah buta akan hukum.
“Kalau memang tidak mampu lagi untuk mengurus kasus yang terjadi di Sikka, kami mohon dengan hormat kepada Kapolres Sikka untuk segera angkat kaki dari Sikka!!!,” tegas dia. (TIM).