RUTENG, BERITA FLORES – Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut mengapresiasi Yayasan Plan International Indonesia (YPII) atau Plan Indonesia karena ikut membantu pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan di daerah itu. Terutama melaksanakan lima pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).
Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut, S.H mengungkapkan hal itu saat membuka kegiatan bertajuk “Pelatihan STBM MKM di Sekolah untuk Guru Pendamping dan Petugas Puskesmas” yang digelar di Aula Efata, Ruteng Selasa, 6 Juli 2021.
Kegiatan ini berlansung selama tiga hari dimulai dari Selasa, 6 Juli hingga Kamis 8 Juli 2021.
Program ini merupakan kerja sama antara Pemkab Manggarai dengan Yayasan Plan International Indonesia melalui Water for Woman Project. Kegiatan ini merupakan bagian dari Proyek Water for Women (WfW) Yayasan Plan Internasional Indonesia.
Pelatihan ini bertujuan membahas lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Manajemen Kesehatan Menstruasi (MKM), diberikan kepada para guru, promkes, dan sanitarian.
Harapannya para peserta bisa mendapat gambaran akan cara yang digunakan dalam kampanye sanitasi dan kebersihan menstruasi di sekolah-sekolah.
Wabup Heri berharap kerja sama, bahu membahu ini dapat berjalan dengan baik, dirinya juga berharap pihak sekolah dapat menangkap kegiatan ini dan dapat bekerja dengan baik untuk menyukseskan proyek ini.
Menurut politisi Golkar itu, program sanitasi ini, juga berkaitan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan Manggarai yang bersih.
Dirinya juga berharap melalui berbagai aktivitas kebersihan ini, predikat kota kotor yang pernah diterima Kota Ruteng bisa segera diatasi.
Selama ini, tuturnya, pemerintah dan masyarakat telah melaksanakan kegiatan “Sabtu Bersih” sebagai bentuk aksi nyata membersihkan kota dari lingkup paling kecil (keluarga, RT/RW, dan Lurah/Desa).
“Predikat itu kita kuburkan sudah,” ucap Wabup Heri.
Berkaitan dengan MKM, Wakil Bupati Manggarai menekankan pentingnya mengajarkan pendidikan seks di sekolah dengan menyesuaikan materi dengan tingkat kognitif anak.
“Bersama-sama kita memastikan anak-anak kita bertumbuh menjadi anak yang sehat cerdas dan pintar. Bermanfaat bagi nusa dan bangsa,” tutupnya sebelum membuka pelatihan dengan resmi.
Peserta yang hadir pada kegiatan itu sebanyak 30 orang terdiri dari perwakilan sekolah yakni, guru UKS, perwakilan dari Puskesmas; sanitarian dan promkes dan perwakilan Pokja AMPL Dinkes dan Dinas Pendidikan.
Pelatihan ini dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Setiap peserta wajib melakukan Rapid Antigen Test (RAg). Selain itu, para peserta juga diberikan sand sanitizer, menggunakan masker, dan duduk dalam jarak aman. (RED).