BORONG, BERITAFLORES – Kepala SMA 8 Borong, Manggarai Timur, Alvin Hadu dituding telah berselingkuh dengan seorang perempuan bersuami dengan nama Herlina Elan.
Tudingan perselingkuhan itu mencuat usai Yasni Daiman Hasiman Saik, selaku istri sah kepsek Alvin melaporkan kepada Yosep Mariano, suami sah Herlina.
Yasin mengadukan jika Herlina Elan dengan kepsek Alvin berselingkuh di salah satu Hotel di Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada 29 Juli 2024 lalu.
Kepsek Alvin kemudian dengan tegas membatah tudingan Yasni Daiman Saik sebagaimana disampaikan kepada Yosep, suami Herlina dan keluraga.
Dalam klarifikasinya kepada Beritaflores, Rabu 12 Maret 2025, malam, Kepsek Alvin menegaskan jika tudingan perselingkuhan itu sama sekali tidaklah benar.
“Dengan ini saya menyatakan klarifikasi atas laporan atau penyampaian dari Ibu Yasni Daiman Hasiman Saik kepada keluarga atau suami dari Ibu Herlina Elan di Tenda atas kejadian di Labuan Bajo di Hotel Mawar pada Tanggal 29 Juli 2024. Saya menerangkan bahwa laporan itu sesungguhnya tidak seperti apa yang disampaikan oleh Ibu Yasni Daiman Hasiman Saik”, tegasnya.
Kronologis Kejadian Sebenarnya
Kepsek Alvin kemudian menjelaskan kronologis sesungguhnya atas pertemuan antara dirinya dengan Herlina di Hotel Mawar Labuan Bajo, hanya bersifat membantu.
Pada saat itu, Minggu sekitar pukul 09.00 pagi, kepsek Alvin berangkat dari Rehes menuju Labuan Bajo untuk menjenguk sekaligus melunasi biaya sekolah dari salah satu anaknya yang bersekolah di Seminari Gabungan Labuan Bajo.
“Saya tiba di Bajo pukul 15.00 sore. Setelahnya, sekitar pukul 17.00 sore itu saya memposting status di beranda media sosial jika saya sedang berada di Labuan Bajo. Tiba-tiba pukul 19.00 ibu Herlina chat ke saya tanya apakah benar saya berada di Labuan Bajo”, jelas kepsek Avin.
Dalam peebincangan keduanya itu, kepsek Alvin lalu menjawab Herlina jika benar ia sedang berada di Labuan Bajo dengan menanyakan Herlina apakah ada yang bisa dibantu.
“Ibu itu menjawab, ia pa saya butuh bantuan. Pa tolong bantu saya. Lalu saya menjawab kenapa ibu? Sekarang Ibu berada dimana di Labuan Bajo? Ibu Herlina Elan menjawab tidak tahu posisinya karena tidak mengenal daerah Labuan Bajo. Saya bilang, ibu Foto saja tempatnya dan saya bilang ini di Kampung Ujung ibu. Ibu tunggu di situ saya kesana”, ungkap kepsek Alvin.
Kemudian, kata Kepsek Alvin, seampainya ia di kampung Ujung itu, ia melihat ibu Herlina sedang berada di depan Alfamart dalam posisi menangis.
“Lalu saya panggil dan dalam posisi menangis. Saya bilang ibu mau kemana, dijawab saya tidak tau. Pa tolong bantu saya pa carikan saya tempat penginapan. Lalu saya menjawab baik ibu. Ada tempat penginapan yang murah. Itu hari saya menginap di situ bersama anak-anak waktu saya antar saya punya anak”, kisah kepsek Alvi.
Sesampainya di hotel, Herlina lalu meminta bantuan kepsek Alvin agar menggunakan namanya sebagai tamu ke nginap ke reseptionis hotel dengan alasan takut jika sang suami mencari Herlina ke Labuan Bajo.
“Saya juga tidak berpikir panjang dan jawab bisa ke ibu Herlina. Setelah pesan kamar, antar barangnya itu ibu ke lantai 3 dan dia sambal menangis. Lalu saya tanya ada apa dengan ibu dan menjawab sambil menangis bahwa ia mau pergi merantau ke Kalimantan. Setelah itu saya bilang ke ibu Herlina, ibu saya mau balik ke keluarga sudah, ini sudah malam dan sekarang ibu sudah aman. Kalau ibu butuh bantuan, tinggal kabar saja”, ujar kepsek Alvin.
Selanjutnya, pada hari Selasa sore, Herlina kembali hubungi kepsek Alvin dan menanyakan apakah tidak berkunjung ke hotel itu. Kepsek Alvin lalu membalasnya akan menemui Herlina setelah menemui anaknya di asrama sore hari itu.
“Sampai di sana kami cerita di depan tempat parkir hotel sambil cerita dan saya titip cas hp. Dari situ ibu Elan ajak saya jalan ke pelabuhan karena ia bilang jika itu hari terakhirnya di Labuan Bajo karena besoknya akan berangkat ke Kalimantan”, kisah kepsek Alvin.
Herlina lalu memberitahukan ke kepsek Alvin jika sesampainya di pelabuhan ia tidak mau turun dari mobil. Di sela-sela cerita, kepsek Alvin lalu menitipkan tas kecilnya ke Herlina.
“Lalu saya bilang, ibu bisa titip disini saya punya tas kecil kah, pas pulang baru saya ambil. Isi di dalam tas kecil itu ada parfum, jam tangan, rokok La, dompet, buku Rekening, baju bola warna merah. Ibu Herlina bilang ia dan dititip di kamar saja. Setelah ngobrol kami pulang dari pelabuhan jalan-jalan saya antar ibu sampai di lantai saru saja. Saya bilang, saya sampai sini saja ibu ite naik sudah kekamar kalau sudah aman entar sampai di kamar ite chat saja baru saya jalan. Lalu dia chat saya aman dan sudah dalam kamar. Saya langsung jalan.
Tiba-tiba, lanjut kepsek Alvin, saat ia tiba di depan Marina, Herlina kembali menelpone bahwa ada yang mengetok pintu kamar dengan menyebut nama kepsek Alvin.
“Saya heran dan kaget pada saat itu”, ungkap kepsek Alvin.
Kepsek Alvin menerangkan jika ia mengenal Herlina sejak bulan April tahun 2023 saat mengikuti kegiatan FLS2N di sekolah mereka tingkat SMA sekabupaten Manggarai Timur.
“Dan saya ketua kordinator debat Bahasa Indonesia sedangkan mereka ibu Herlina Elan sebagai panitia lokal yang bertanggung jawab pada bidang debat Bahasa Indonesia itu. Makanya saya tau dan tidak ada hubungan apa-apa, hanya sebagai rekan tim dalam debat itu dan kejadian di Labuan Bajo itu di Hotel Mawar, saya tidak berada bersama ibu Herlina Elan dan benar-benar hanya membantu. Buktinya saya tidak ada di video kejadian itu”, pungkas Kepsek Alvin.
Kepsek Alvin juga membantah tudingan pemberitaan sebuah media online yang menyebut bahwa PN Ruteng menghadirkan security Hotel Mawar Labuan Bajo dan Petugas resepsionis dari hotel itu.
“Berkaitan saksi di PN ruteng hadirkan satpam dan resepsionis itu tdk benar. Ini atas bantahan dari kuasa hukum saya”, tegas kepsek Alvin.
Sama Pengakuan Kepsek Alvin dan Ibu Herlina
Beritaflores kemudian memperoleh keterangan Herlina menjawab tudingan dirinya berselingkuh dengan kepsek Alvin.
Herlina kemudian menegaskan jika apa tuduhan perselingkuhan dari Yasni Daiman Saik tidaklah benar adanya.
“Saya menyatakan bahwa berkaitan dengan kejadian di Labuan Bajo, sesungguhnya tidak seperti apa yang diceritakan oleh ibu Yasin ke keluarga di Tenda, Ruteng”, kata Herlina.
Dikisahkan Herlina, bahwa pada Kamis 24 Juli 2024, tepatnya di Bealaing pukul 17.00 wita, ia dipukul dan diancam untuk dibunuh oleh suaminya bernama Yosep Mariano.
“Suami saya sering melakukan KDRT dan ancaman pembunuhan terhadap saya. Maka dari itu, saya memutuskan untuk pergi dari rumah dengan membawa koper pakaian dan ijasah untuk merantau”, kisah Herlina.
Herlina kemudian berangkat dari Bealaing menuju Ruteng bersama anaknya mengunakan kendaraan bermotor. Ia kemudian menitipkan anaknya itu ke rumah mereka di Tenda, Ruteng.
Setelahnya, Herlina melanjutkan perjalanan menuju Cancar dan menginap di rumah temannya selama 3 malam.
Minggu tanggal 27 sore, ia kemudian dihantar temannya ke pangkalan travel untuk melanjutkan perjalanan menuju Labuan Bajo dan tiba sekitar pukul 17.00 wita dan turun depan alfamart Labuan Bajo.
“Pada pukul 19.00 saya melihat statusnya pa Alvin sedang berada di Labuan Bajo, lalu saya chat beliau memastikan apakah benar pa Avin di Labuan Bajo dan dijawab benar oleh pa Avin”, katanya.
Pengakuan Herlina sama persis juga dengan kisah pengakuan kepsek Avin yang menjemput Herlina ke Alfamart karena dimintai bantuan.
“Setelah itu pa Avin datang dan mengangkat barang saya ke dalam mobil. Dalam perjalanan pa Avin tanya saya; ibu sebenarnya mau ke mana. Lalu saya jawab, pa ceritanya panjang. Sekarang saya lagi butuh tempat istirahat dan saya tidak tau tempat penginapan murah di Labuan Bajo. Lalu pa Avin bilang; ibu di sini ada tempat penginapan murah. Kebetulan saya sering nginap di situ bersama anak-anak saya. Ibu manti bisa nginap di sana saja. Lalu pa Avin arahkan saya ke tempat tersebut”, terangnya.
Setelah kepsek itu, Herlina meminta agar nama kepsek Alvin yang terdaftar ke resepsionis dengan tujuan agar tidak dilacak suaminya.
“Saya pun meminta bantuan ke pa Avin supaya nama ke resepsionis menggunakan nama beliau karena saya takut dan panik suami saya carikan saya sampai di Labuan Bajo. Jujur suami saya orangnya tempramen dan saya yang tahu persis sifatnya”, ungkap Herlina.
Pengakuan kepsek Avin tidak berbeda dengan pengakuan yang dikisahkan Herlina. Herlina juga mengakui jika keduanya tidak menginap di satu hotel yang sama, apalagi satu kamar yang sama.
Kepsek Avin menemui Helina ke Hotel itu atas permintaan Herlina karena ingin melihat pelabuhan sebab dirinya bertekad ke Kalimantan. Termasuk penitipan tas kecil Kepsek Avin yang di simpan Herlina di kamarnya tidak berarti kepsek Alvin tidur sekamar dengan Herlina.
Herlina lalu dikagetkan karena digeruduk istri kepsek Alvin ke kamar hotel itu.
“Ibu Elan perempuan pelacur dan suami saya pa Avin, saya tau kalian berdua ada di dalam kamar. Buka pintunya dan sambil dorong-dorong pintu kamar. Dan saya membukanya, di situ ibu Yasin mendorong saya dan menyatakan bahwa daya sedang bersama dengan suaminya”, terang Herlina meniru gerudukan Hasni, istri Kepsek Avin ketika itu.
Selain divideokan dan tidak melihat kepsek Avin ada di dalam kamar, Yasni lalu merampas semua barang-barang Herlina yang ada di kamar hotel itu.
Keesokan harinnya, Herlina tetap melanjutkan perjalanan menuju bali karena terlanjur membeli tiket. Ia jalan tanpa membawa barang apa pun setelah disita Yasin.
Ia kemudian memberitahukan hal itu ke suaminya saat tiba di Bali, bahwa ia merantau karena persoalan rumah tangga mereka bukan hal lain sebagimana dituduhkan Yasin. Termasuk soal dirinya mengundurkan diri sebagai guru di sekolah bukan karena di pecat.
Kini Herlina memutuskan untuk bercerai dengan suaminya dan memilih aman mencari nafkah di perantauan. (**)
Laporan: Adrianus Paju