Ruteng, Beritaflores – Aktivitas lalulintas pada ruas jalan penghubung wilayah Longko, Kelurahan Pagal, Kecamatan Cibal menuju Kaca, Desa Compang Cibal, Kabupaten Manggarai, lumpuh total akibat tertibun material longsor.
Pantauan Beritaflores, Rabu 5 Februari 2025 pagi, tampak salah satu titik terparah dilanda longsor terdapat di area Wae Laka, wilayah persawahan warga Longko.
Selain material tanah yang menggunung, tampak juga bangkai pohon tumbang ikut memenuhi badan jalan sehingga akses transportasi dan aktivitas ekonomi warga sangat terhambat.
Berbicara dengan Beritaflores di lokasi kejadian, Adi, seorang warga asal Kaca menyebut longsor hebat itu telah terjadi sekitar dua minggu yang lalu.
“Ini sudah terjadi sekitar dua minggu yang lalu”, kata Adi.
Longsor ini, jelasnya, terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang melanda wilayah itu beberapa waktu belakangan ini.
Warga Keluhkan Lambatnya Respon Pemda Manggarai
Badan jalan ini terkepung material longsor dikelukan warga lantaran menghambat aktivitas ekonomi mereka.
Diakui, warga sangat kesulitan akses keluar masuk akibat titik ini lumpuh tertimbun material longsor.
“Sudah dua minggu lebih ini kami sangat kesulitan karena akses keluar dan masuk wilayah kami lumpuh total”, terang Adi.
Padahal, lanjut Adi, sejumlah penjabat pemerintahan sudah berkunjung ke lokasi beberapa hari usai longsor terjadi.
Walau demikian, masih belum ada tanda-tanda material longsor akan dibersihkan.
“Setelah longsor itu hari, ada pegawai dinas terkait yang datang memantau langsung ke sini, tetapi kami juga tidak mengetahui mengapa masih belum ada dampak positif soal kehadiran mereka”, ucap Adi.
Selaku warga, Adi berharap, agar pemerintah sekiranya dapat segera merespon kondisi ini sehingga aktivitas warga kembali normal.
Material Longsor Sulit Dibersihkan Dengan Alat Seadanya
Tumpukan tanah yang begitu hebat disertai beberapa bangkai pohon besar yang bertengger ditengah badan jalan itu diakui cukup sulit dibersihkan menggunakan alat seadanya dan tenaga warga setempat.
“Warga ada inisiasi kerja bakti, namun sangat sulit dan tentu butuh waktu yang lama jika melihat banyaknya timbunan tanah dan pohon besar ini”, kata Adi.
Dengan begitu, material longsor diharapkan warga agar dapat dibersihkan dengan bantuan alat berat pemerintah melalui dinas terkait sehingga cepat diatasi.
Material Tanah dan Ancaman Longsor Susulan Mengancam Anak Sekolah
Soal lain yang menjadi kekhawatiran warga terkait akses anak-anak mereka yang saat ini masih menempuh pendidikan di SDI Longko.
Bayangkan, ada sekitar ratusan anak dari Kampung Keker dan Kaca diharuskan melintasi area longsor ini setiap hari agar dapat menjangkau sekolah. Jalur ini diakui satu-satunya akses warga.
“Yang paling penting juga kami khawatir dengan keselamatan anak-anak kami karena mereka bersekolah di SDI Longko”, tutur Adi.
Selain longsor susulan, turunnya badan jalan akibat beratnya material tanah longsor di lokasi itu menjadi alasan para orangtua siswa khawatir dengan keselamatan anak-anak mereka.
“Yang kami khawatirkan apabila ada lonsgor susulan atau tanah dengan area curam ini melembek karena beban meterial longsor di atasnya. Ini bisa saja menyebabakan longsor hebat lagi di sini”, katanya.
Hal itulah menjadi dasar kekhawatiran para orangtua akan keselamatan anak-anak mereka jika hendak pergi dan pulang dari sekolah.
Warga Terisolir Sejumlah Titik Longsor, Satu Unit Sapu Dapur Rumah Warga Kaca Tersapu
Selain longsor hebat di Wae Laka itu, longsor hebat juga mengantam bangunan dapur warga Kaca.
Beruntung, pemiliknya tidak beraktivitas di dalam dapur rumah saat kejadian ini.

Selain itu, sejumlah titik longsor lainnya terpantau terjadi di area Wae Ndili, Wae Roing dan Wae Kala menuju Kampung Lanang, Desa Compang Cibal.
“Selain akses menuju Longko, aktivitas warga juga ikut terisolir karena akses keluar menuju kampung Lalang, Kecamatan Cibal juga ikut terputus”, terang Adi.
Jalur ini juga satu-satunya akses kelusr warga jika hendak ke ibu kota Kecamatan.(**)
Reporter: Andy Paju