Ruteng, Beritaflores.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang, NTT, kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca, berlaku 5-6 April 2024.
Peringatan dini ini terkait peristiwa banjir rob dan gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah perairan dan pesisir NTT.
Berdasarkan data yang diperoleh, banjir rob berpotensi terjadi di wilayah pesisir Pulau Flores, Pesisir Pulau Sumba dan di pesisir Pulau Sabu Raijua.
BMKG menyebut, banjir rob ini muncul akibat adanya fase bulan baru yang bersamaan dengan perigge (jarak terdekat bulan ke bumi) yang terjadi pada tanggal 9 April 2024 mendatang.
Selain itu, terpantaunya pusaran angin masuk (sirkulasi sirklonik) disekitar Barat Daya Sumba serta aktifnya gelombang Equatorial Rossby dan Madeen Julian Oscilation (MJO) yang mengakibatkan meningkatnya curah hujan dan angin kencang.
Maka berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan dari pada biasanya.
“Hal ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi disekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan”, tulis BMKG.
Selain Banjir rob, BMKG juga mendeteksi gelombang setinggi 1.24-1,5 meter berpeluang juga terjadi di Perairan Selatan Kupang-Rote dan Samudra Hindia Selatan Kupang-Rote.
Sementara, gelombang setinggi 2,5-5 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu.
Munculnya gelombang tinggi ini, terang BMKG, dipicu karena munculnya bibit siklon tropis 96S di Samudera Hindia Selatan Pulau Sumba, 10.4 LS, 120.0 BT. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Utara-Timur dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6-35 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di samudera Hindia Selatan NTB hingga Pulau Sumba”, kata BMKG.
Akan kondisi ini, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah yang berpeluang terdampak untuk selalu waspada dan siaga mengantisipasi segala dampak yang akan ditimbulkan.
BMKG juga menyarakan agar memperhatikan resiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran yang berdampak pada:
- Perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter).
- Kapal tongkang ((kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter)
- Kapal ferry ((kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter).
- Kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar ((kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter). (*)
Penulis: Andy Paju