Labuan Bajo, Beritaflores.com – Kondisi Romansyah (39), korban luka serius akibat digigit hewan Komodo, saat ini dikabarkan berangsur membaik.
Romansyah digigit Komodo saat mencari madu hutan bersama ketiga orang rekannya. Kejadian itu terjadi di Loh Ginggo, Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo, pada Selasa 2 April 2024.
Pria malang itu merupakan warga Pulau Komodo Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Beruntung, nyawa Hermansyah tertolong usai dievakuasi Tim SAR Gabungan menggunakan RIB (Rigit Inflatable Boat) Pos SAR Manggarai Barat yang dilengkapi dengan emergency kit dan tandu.
Korban kemudian dibawa ke Labuan Bajo menggunakan sekoci milik Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) ke RIB Pos SAR Manggarai Barat dan selanjutnya dihantarkan ke rumah sakit guna mendapat perawatan medis.
Diketahui, korban Hermansyah mengalami luka berat di bagian paha kiri dan kanan, bagian pergelangan tangan kanan serta jari tangan bagian kiri.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo (TNK) Hendrikus Rani Siga, mengatakan korban saat ini dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Komodo Labuan Bajo, dengan kondisi kesehatan berangsur membaik.
“Semalam sempat dirawat di RS Siloam Labuan Bajo, namun dirujuk ke RSUD Komodo Labuan Bajo untuk penanganan medis lebih lanjut,” kata Hendrikus mengutip ANTARA, Rabu 3 April 2024.
Pihaknya, lanjut dia, akan memberikan bantuan kepada korban sebagai bentuk tanggungjawab BTNK terhadap setiap kejadian di dalam kawasan.
Dijelaskan juga, pengambilan hasil hutan non kayu di wilayah kawasan TNK seperti madu dan asam diizinkan, namun warga tetap diimbau untuk melaporkan aktivitasnya di hutan dalam kawasan kepada petugas.
Lokasi yang didatangi korban bersama rekannya bernama Haji Ali, Kamrin dan Ahmad, mencari madu merupakan kawasan zona inti TNK.
Dalam zona inti tersebut terdapat sejumlah Komodo yang sangat peka terhadap kehadiran manusia, sebab di lokasi tersebut sangat jarang dimasuki manusia.
Inilah yang memungkinkan sejumlah Komodo di lokasi itu cenderung sangat sensitif bila bertemu dengan manusia di habitatnya.
“Berbeda dengan Komodo di area-area yang sehari-harinya ada kegiatan pariwisata seperti di Loh Liang, Loh Buaya atau kampung warga dalam kawasan yang ada interaksi dengan manusia,” katanya.
Saat ini, ungkap dia, berdasarkan inventarisasi, populasi Komodo di kawasan TNK sebanyak 3.396 ekor Komodo.
Komodo-komodo tersebut tersebar di beberapa lokasi yakni di Pulau Rinca sebanyak 1.509 ekor, Pulau Komodo sebanyak 1.694 ekor, Gili Motang sebanyak 70 ekor, Nusa Kode sebanyak 92 dan Pulau Padar sebanyak 31 ekor. (*)
Penulis: Andy Paju