RUTENG, BERITA FLORES- Sejumlah warga asal Wae Ciu, Dampek, Desa Satar Padut, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, meminta pihak PLN-ULP Ruteng untuk segera memasang meteran listrik yang sudah dibayar lunas melalui tiga vendor sejak 2022 lalu.
Sebab, selama ini mereka menunggu meteran listrik tersebut, namun tidak kunjung untuk diinstalasi sesuai perjanjian awal bersama vendor. Lantaran merasa kecewa dengan vendor, warga pun menyambangi Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Ruteng pada Selasa, (22/3).
Anselmus Adur (63), salah seorang warga yang hadir bersama rombongan mengatakan, meskipun sebelumnya pihak PLN-ULP Ruteng berjanji untuk menemui masyarakat pada Senin, 13 Maret lalu, namun saat itu mereka tak kunjung datang menepati janji untuk memasang meteran listrik tersebut.
“Kami tunggu di bawah. Semua massa penuh tapi mereka tidak turun. Sampai jam 12 kami pulang rumah masing-masing. Kami kecewa,” kata Adur.
Baca Juga: Warga Dusun Wae Ciu Lamba Leda Utara Minta Listrik ke PLN Ruteng
Lebih lanjut Adur menguraikan, ada tiga vendor yang menyediakan meteran listrik untuk perumahan warga dalam satu dusun di Desa Satar Padut. Tiga vendor itu masing-masing memiliki pelanggan berbeda. Salah satu vendor dari CV Atesia bernama Nindi yang menangani sebanyak 113 meteran listrik untuk diinstalasi di rumah warga. Sedangkan dua vendor lainnya bernama Fidel dan Neno.
“Pelanggannya si Neno kami tidak tahu, pelanggannya si Fidel kami tidak tahu. Yang kami tahu saja jumlah pelanggan dari ibu Nindi. Kami tahu karena dia itu kami punya vendor”, ungkap Adur.
Adur menambahkan, sementara vendor dari PT Atesia sampai saat ini tidak bermasalah karena sebanyak 52 meteran listrik sudah ada. “Kami yang datang ini pelanggannya ibu Nindi. Terus jawaban dari PLN tadi harus tunggu dua vendor lain. Tunggu dua vendor ini baru sama-sama turun ini meteran ke bawah. Kami merasa berat”, imbuh Adur.
Sementara warga lainnya, Wilibrodus Roni (45) mengatakan, kedatangan mereka ke PLN-ULP Ruteng bertujuan untuk memastikan tentang alasan meteran listrik tak kunjung dipasang.
“Jawaban dari PLN tadi, masalahnya itu dua vendor ini yang sama sekali belum memiliki material meterannya”, ujar Roni.
Baca Juga: Warga Desa Golo Munga Sambangi UPPK Flores Minta Perluasan Jaringan Listrik
Menurutnya, walaupun PLN-ULP Ruteng beralasan dua vendor lain belum ada meteran, namun tidak boleh mengabaikan hak warga lainnya. Ia meminta pihak PLN segera memasang 52 meteran milik CV Atesia tanpa harus menunggu persiapan dua vendor tersebut.
Apa lagi saat ini, lanjut dia, ada tiga lembaga pendidikan di Desa Satar Padut yang sebentar lagi akan melaksanakan ujian sehingga sangat membutuhkan energi listrik.
“Ada SMK, ada SD Wae Ciu, dan ada PAUD. Sebentar lagi mereka melaksanakan ujian”, katanya.
Merespon hal tersebut, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Ruteng, Muhammad Asgar meminta warga Dusun Wae Ciu, Desa Satar Padut agar bersabar. Ia mengatakan, material meteran seperti Kwh masih dalam perjalanan menuju Ruteng.
“Untuk warga Satar Padut, benar kemarin datang ke PLN Ruteng secara adat dengan tujuan baik dan kami pun terima dengan baik serta kami sangat berterima kasih. Kami akan usahakan sebelum Paskah bisa terpasang,” ujarnya kepada wartawan melalui WhatsApp Rabu (22/3).
Penulis: Heri Mandela